"Jika saya merindukan seseorang, maka seseorang itu juga sedang memikirkan saya."
_MY DREAM_
@nunungayuerna9🌈🌈🌈
Komplek yang ditinggali Iqbal adalah komplek kelas atas dimana semua yang tinggal disini hanya orang-orang kaya saja. Dijaga ketat ketika ingin memasuki ke komplek ini, tidak sembarang orang bisa masuk kedalamnya. Suasananya juga tenang seperti berada di pedesaan yang jauh dari hingar bingar kota.
Di kamar yang megah ini, terlihat Iqbal sedang asik melamun di jendelanya sembari menatap keluar rumahnya.
Kkruyukk kruyukk
Suaranya lumayan keras berasal dari perut Iqbal yang sispek, mungkin ini efek semalem dia tak makan apa-apa. Tangannya langsung meraba keperutnya dengan mata melotot mulut terbuka lebar, ditambah ekspresi yang aneh. Padahal Asistennya berulang kali mengetuk pintu kamar Iqbal untuk mengantarakan sarapan, bukan ia terima justru ditolak dengan alasan belum lapar. Suara perut sudah jelas dia lapar, kalau saja asisten Iqbal mendengar suara tadi, mungkin saja dia tak bisa berbohong lagi dengan alasan belum lapar.Tak sengaja ekor matanya melihat dua sosok gadis yang berjalan menuju rumahnya. "Astagfirullah itu Zara sama Sasa. ada perlu apa mereka kesini." Kata Iqbal terkejut.
Tok Tok
"Masuk."
"Den di depan ada tamu, katanya temennya den Iqbal."
"Suruh tunggu di ruang tamu aja."
Diangguk oleh asistennya lalu pergi menghilang di balik pintu.
Iqbal menghela nafas. "Hay perut jangan bunyi ya, tolong bersahabatlah sebentar." Sembari mengelus elus perutnya.
Tak lama Iqbal keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dengan pakaian sweater panjang berwarna dongker celana kotak-kotak pendek dengan rambut acak acakan.
"Oppa !" Teriak Sasa antusias ketika melihat Iqbal berjalan ke arahnya.
"Kenapa suka sekali panggil aku Oppa sih, emang aku kakek lu." Celetuk Iqbal seraya duduk di sofa bersebrangan dengan mereka.
Zara terkekeh sedangkan Sasa memanyunkan bibirnya sebal.
"Makin ganteng aja dengan model rambut kek gitu." Balas Sasa.
"Ya lah pasti. Eh lu ya Sa, kalo manggil itu yang enak di dengar gitu loh. Mas kek, akang kek, Aa kek.." Protesnya dipotong Sasa.
"Beb, sayang, honey gitu." Sambung Sasa.
Iqbal menyipitkan matanya, seakan tak terima dengan ucapan Sasa tadi.
Zara melerai berdebatan mereka. "Udah udah." Lalu menyodorkan kotak makan dari tasnya "mas, nih aku bawa rendang homemade asli racikan ala Zara yang penuh cinta. Cobain yaa ?"
Iqbal menatap ke arahnya.
"Semalam aku memikirkannya dan pagi ini dia datang membawa makanan untuk ku. Ini seperti kejutan. Atau sudah takdir tuhan ?"
"Hmm. Kamu suka masak ya ?" Tanya Iqbal.
"Kalo dibilang suka sih enggak, cuma kalo lagi pingin masak atau lapar aja aku baru turun tangan sendiri ke dapur. Kadang dapet inspirasi dari instastroy temen atau karna pingin buat aja. Aku tuh suka tanya-tanya resep ke Ummi sekalina minta diajarin tapi kadang otodidak sih." Sahut Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN SYNDROME
Teen Fiction_SELESAI_ PANGERAN CINTA => [ Romance -- Spiritual ] AWAS BAPER !! ⚠️ Zara adalah anak tunggal dikeluarganya, Dia seorang mahasiswi. Orang tuanya ingin Zara menikah dengan laki-laki yang merupakan anak dari sahabat Abinya. Mendengar itu hati Zara te...