EPILOG

237 20 0
                                        

Zara terbangun dari tidur siangnya lalu mengambil ponsel kemudian membukanya. Saat mengetik diponselnya entak kenapa wajah terlihat begitu bahagia, rona pipinya berubah menjadi merah. Kata demi kata ia tulis dinote ponselnnya menjadi puisi tentang perjalanan cintanya.

_Pangeran Dalam Doa_

Untuk mu suami ku

Akhir sudah perjalanan kisah cinta kita

Penantian panjang telah ku tempuh

Rintang demi rintangan telah ku lewati

Dan kini ngkau menjadi suamiku sedangkan aku menjadi istri sah mu

Aku bahagia, sangat bahagia

Status ku tetap menjadi penganggum mu

Wahai suami ku sayang

Sudah banyak drama ku jalani, hanya untuk mendapatkan mu

Susah payah melawan ego dan nafsu ku

Aku tak menyesal sama sekali

Sebab perjuangan ku tak sia-sia

Kini ngkau menjadi suami ku

Pangeran surgaku

Terimakasih ngkau telah membimbing ku dengan sabar

"Aku ingin ngkau jadi bidadari surga ku." Itu kata-kata mu yang membuat ku makin bahagia dan makin jatuh cinta dengan akhlak mu

Ya Allah, termakasih ngkau telah mempertemukan kami diikatan pernikahan yang suci ini

Semoga aku mampu menjadi wanita sholehah

Berharap aku menjadi salah satu wanita yang dirindukan surga

Aminnn..

Nadia Azzahra
Bidadarimu ❤

Saat merangkai kata Zara tak sadar bahwa suaminya telah membaca dari awal hingga akhir. Saat ingin menutup ponselnya Nizam angkat bicara. "Masya Allah sayang."

Mata Zara terblalak lalu mengigit bibir bahwanya. Tak diduga Nizam langsung memeluk tubuhnya erat. "Aku juga bahagia memiliki mu."

Zara memberanikan diri membalikan tubuhnya kearah suaminya itu lalu membalas pelukan hangatnya kepada suami tercinta. "Mas Nizam Zara sayang banget sama mas Nizam, Zara tidak mau kehilangan mas Nizam. Tetaplah menjadi suamiku pangeran surgaku hiks.. hiks..." Tak kuasa Zara meneteskan air matanya sedih campur bahagia. "jujur Zara bahagia sekali menadapatkan mas Nizam sangat bahagia. Zara beruntung banget bisa punya suami sholeh yang sabarnya tanpa batas hiks.. hiks.. maafkan Zara yang masih kanak kanakan dan manja ini belum bisa menjadi istri yang sholehah yang mas Nizam dambakan hiks.. hiks.."

Nizam melepaskan pelukan sang istri. Lalu menatapnya intens. "Jangan bicara begitu." Ucapnya semabari menghapus air mata Zara yang terus mengalir deras. "Kau adalah istri yang aku dambakan dan salah satu wanita yang aku perjuangkan, Zara. Aku tidak akan rela kau direbut oleh orang lain. Kau akan tetap menjadi bidadari surgaku." Lanjutnya lalu mencium kening sang istri dengan lembut.

Tak diduga Anah melihat momen romantis itu dibalik pintu kamar Nizam. Lalu kembali menutupnya karena merasa tak enak. Anah langsung lari terbirit-birit. "Bunda Bunda." Panggil Anah tergesa gesa.

"Iya kenap Anah ?" Balas Arumi bingung.

"MasyaAllah Ummi Anah gak sengaja liat mas Nizam lagi gituan sama mba Zara." Kata Anah.

"Gitu gimana ?" Balas Arumi tak faham maksud dari anaknya itu.

"Aish Bunda ! Masa gak faham si. maksud Anah tuh mas Nizam lagi berhub.." Anah belum melanjutkan tiba-tiba Arumi memotongnya.

"Astagfirullah ! Sore sore gini ?!" Ucap Arumi panik. "aduh Anah gimana ceritanya kamu liat mereka lagi begituan." Lanjutnya seraya memegang tubuh Anah erat.

"Enggak sengaja Bunda ! Anah mau ngajak mba Zara buat sholat eh ternyata lagi begituan."

"Sayang kami tahan ya ? Jangan tergoda apalagi berbuat seperti sama yang yang bukan mahramnya bahaya bisa-bisa perut mu gendut."

Anah mangkin bingung dengan ucapan Bundanya yang berlebihan itu. Ia fikir kayanya Bundanya salah tangkep maksud dari dirinya. "Apaan sih Bunda ! Ya enggak lah." Decak Anah tak terima. "bunda orang Anah liat mas Nizam lagi nyium kening mba Zara kok, enggak lebih dari itu." Lanjutnya santai.

"Astagfirullah !" Ucap Arumi seraya menepuk jidatnya. "tak kira lagi berhubungan suami istri." Lanjutnya.

"Bunda orang Anah belum selesai ngomong udah main potong potong aja. Tadi Anah mau ngomong kalo mereka lagi berhubungan pacaran dikamar gitu." Ucap Anah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Arumi tersenyum. "Namanya juga pengantin baru, jadi masih lengket lengketnya, kalo Anah nikah juga nanti begitu. Sama halnya Bunda juga dulu begitu sama kaya kakak mu." Lanjut Arumi seraya mencubit pipi Anah gemas. "sudah sana Anah mandi dulu lalu sholat berjamaah sama Ayah." Pinta Arum dianggukan oleh Anah.

🌈🌈🌈

Alhamdulillah tamat

Terimakasih kawan, yang sudah mau baca cerita fiksiku.

Semoga setelah membaca ini, kita semakin dekat dengan Allah.

Berharap menjadi perempuan sholehah yang dirindukan surga. AMINNN ❤

Dan satu lagi semoga kelak kamu yang belum nikah di pertemukan laki-laki sholeh yang mau berjuang bersama mendapat surga-Nya Allah.

Yang sudah nikah semoga suaminya bisa membimbing kamu menjadi istri sholehah.

Aminnn

🌈🌈🌈

Daaahhhhh semuaaaa

Karya kedua dari Nunung Ayu E.
_KEIKHLASAN HATI_

Jangan lupa baca yahhhh ❤

Dukung terus karya Nunung Ayu E. Dengan memberi vote setipa bacaan yang kalian baca ❤❤

🌈🌈🌈

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang