[36] Kematian

220 16 0
                                    

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiya : 35)."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Sasa baru saja tiba di kampus tapi ia tak melihat sosok sahabatnya. Kemudian ia menyapu pandangan detik selanjutnya ia mulai terfikir untuk pergi ke taman karena itu salah satu tempat favorite sahabatnya.

Sasa masih ingat denga kata-kata Zara bahwa taman adalah tempat ternyaman untuk melepas lelah. Belajar selama beberapa jam dengan dosen killer membuat otaknya tegang seakan akan mau putus. Nah, tempat yang cocok itu berada taman, disana katanya kita bisa merasakan kebahagiaan, ketenangan dan hembusan angin membawa kesejukan.

Ini bukti nikmat Allah yang tak ada habisnya, Allah menciptakan pepohonan untuk sumber oksigen bagi mahluk yang ada di dunia termasuk kita, manusia. Kita bebas menghirup udara kapan saja tanpa harus membayarnya. Jangan lupa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Sasa melangkahkan kaki menuju ke taman tiba-tiba kepalanya terasa sakit, ia memegangi kepala dengan penuh tekanan sampai keseimbangannya mulai terganggu, pusing sekali, bumi terasa berputar putar lebih cepat hingga kepalanya terasa sakit sekali.

"SASA !" Teriak Zara panik.

Tak berfikir lama Zara langsung berlarian sekencang kencangnya berusaha menangkap tubuh Sasa, tapi karena jarak yang jauh itu tak sanggup menangkap tubuhnya.

BRAAKKK !

Zara buru membopong kepala Sasa lalu berusaha membangunkan sehabatanya yang tak sadar itu. Wajahnya terlihat pucat dan suhu tubuhnya terasa dingin. Semoga sehabatnya hanya lelah saja tidak terjadi apa-apa, fikirnya.

Tak lama mahasiswa lain mulai mendekati mereka berusaha untuk menolongnya. Tubuh Sasa lalu dibopong oleh mahasiswa lain untuk dibawa ke klinik. Zara terlihat panik sembari terus mengikuti dari belakang.

Sesampai di klinik Zara duduk disampingnya Sasa sembari terus memegangi tangannya. "Sasa bangun dong, kalo sakit tuh di rumah aja gak usah berangkat. Aku jadi khawatir." Kata Zara.

"Ra enggak ke kelas ?" Tanya teman Zara yang kebetulan satu fakultas dengannya.

"Kalo aku ke kelas nanti Sasa sama siapa ?"

"Di sini kan ada penjaganya."

"Semoga Sasa enggak papa ya."

"Aamiin."

****

Entah kenapa hari ini Zara begitu gelisah konsetrasinya tidak bisa ia kontrol, setiap detik menit sama sekali tak memperhatikan dosen berbicara. Dipikirannya hanya Sasa dan Sasa.

"Perasaan ku kok gak enak ya. Ya Allah semoga tidak terjadi apa-apa." Kata Zara sembari memejamkan matanya.

Syukur alhamdulillah pelajaran telah usia. Zara buru keluar dari kelasnya, tanpa malu ia berlarian menuju klinik tak sabar ingin sekali melihat keadaan Sasa sekarang.

BBRAKKK
Tak sengaja ia menabrak seseorang sampai terjungkal.

"Eh ya Allah maap, maap aku enggak sengaja."

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang