PANGERAN SYNDROME

[25] Istikharah ku

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.
HR. Tirmidzi no. 3522."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Pukul 02.00 WIB Zara terbangun, ia hendak menuniakan sholat istikharah. Meminta petunjuk kepada Allah untuk dipermudahkan urusannya. Entah kenapa sejak kejadian tadi malam Zara kepikiran terus dengan Iqbal. Ia juga terpaksa pulang bareng dengan Nizam karena tak ada pilihan lain.

Zara beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk basuh muka. Ia menyalakan kran lalu mencuci tangan disambung membasuh mukanya. Kemudian Zara mendongak menatap cermin.

"Sebenarnya aku suka sama siapa sih ? Mas Nizam atau mas Iqbal. Entah kenapa akhir-akhir ini aku terus kepikirkan mas Iqbal, sejak dia mengungkapkan isi hatinya." Kata Zara.

Selesai membasuh muka dan tangannya ia mengambil air wudhu. Setelah itu ia menunaikan sholat istikharahnya dengan khusyuk.

"Ya Allah sesungguhnya saya memohon kepada-Mu memilihkan mana yang baik menurut pengetahuan-Mu dan saya memohon kepada-Mu untuk memberi ketentuan dengan kekuasaan-Mu, dan saya memohon anugerah-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan saya tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan saya tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahui akan yang gaib. Ya Allah apabila Engkau ketahui bahwa perkara ini (sebutkan perkara yang kita hadapi) baik bagiku, dalam agamaku, penghidupanku, dan baik akibatnya maka tetapkanlah perkara itu untukku dan mudahkahlah bagiku dan berikanlah keberkahan bagiku. Apabila Engkau ketahui bahwa perkara ini (sebutkan perkara yang kita hadapi) buruk bagiku dalam agamaku, untuk penghidupanku dan buruk akibatnya maka jauhkanlah perkara itu dariku dan jauhkanlah aku dari padanya dan tetapkanlah yang baik untukku di mana saja berada. Lalu jadikanlah saya rida denganmu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu."

Doa diakhir sholat istikharahnya.
Diriwatkan Jabir Ibn 'Abdullah dalam hadits al Bukhari dikutip dari Kitab Ihya 'Ulumiddin.

"Ya Allah berikan hamba petunjuk-Mu agar hamba bisa memilih yang terbaik dari yang terbaik. Tegukan hati ini agar hamba tak bimbang untuk memilih. Mana yang terbaik anatara pilihan aku atau pilihan orang tua tapi juga ada yang mencintai ku. Wahai Dzat yang Maha membolak balik hati, tegukkan lah hatiku diatas agama-Mu. Aamiin." Sambung Zara.

****

"Ra, kamu sadar gak ? Akhir-akhir ini aku jarang banget liat mas Iqbal. Dia kemana ya ?" ucap Sasa.

"Aku juga jarang kontakan lagi sama mas Iqbal, biasanya juga dia suka banget nyamperin aku, terus kita ngobrol dengan gaya bicara yang absurd. Tapi entah kenapa sudah jarang lagi seperti itu."

"Tapi Sa, kemaren aku liat mas Iqbal habis keluar dari toilet. Aku udah senyum sama mas Iqbal, niatnya mau nyapa, eh mas Iqbal malah nunduk pura-pura enggak liat aku." Lanjut Zara.

"Masa ? Mas Iqbal emang bener enggak ngeh itu kamu kali."

"Enggak tau, mas Iqbal sekarang udah beda." Rengek Zara.

"Feeling aku sih, dia lagi punya masalah pribadi. Jadi sengaja dia enggak cerita sama kita." Balas Sasa.

"Privasi gitu ? Tapi dia selalu terbuka sama aku walaupun itu masalah keluarganya." Sahut Zara. "Tapi udah lah, mungkin dia lagi butuh waktu buat sendiri dulu."