[12] Holiday with family

481 34 2
                                    

~Belajarlah dari Alam~
Alam yang mengajarkan kita dan juga tempat kita untuk belajar.

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Siang ini langit terlihat cerah, sinar yang terpancar begitu terang, langit pun memperlihatkan warna ciri khasnya, yaitu biru. Subhanallah, indah sekali ciptaan-Mu. Kemana kau lari tak akan bisa menemukan ujung langit. Iya memang benar langit tak ada ujung, mana bisa manusia bisa menciptakan langit kalau bukan ini suatu kebesaran Allah. Diatas langit banyak burung berterbangan kesana kemari seakan mereka sedang bermain dengan kawannya, burung tiba-tiba terbang menjauh dari pandangan ketika ada layangan yang mencoba datang mengusik kebahagiaan mereka.

Gadis yang bernama Nadia Azzaraha kemudian beranjak melihat siapa yang merbangkan layangan ini. Gadis yang biasa dipanggil Zara menyapu pandangan ternyata disebelah kanan, tepatnya di ujung sana ada pemandangan menarik ketika melihat banyak anak kecil berkumpul disana. Zara berniat menghampiri mereka yang sedang asik bermain dengan dunianya. Sebagian ada yang berlarian sambil tertawa riang, sebagian ada yang asik bermain layangan. Mainan sederhana dan murah ini mereka bisa sebahagia itu, MasyaAllah. Dibanding mainan mahal tapi tak ada gunanya buat apa.

Dengan memanfaatkan udara layangan itu bisa terbang membumbung tinggi diudara. Rupanya mereka lah yang menerbangkan layangan tadi sehingga menutupi pemandangan mata dan teralihan dengan layangannya. Lapangan ini begitu luas membentang sembari menengok kanan kiri, terlihat banyak sawah dan kebun didekat sini dan Semilir angin yang datang terasa sejuk sekali. Kemudian Zara duduk diatas rerumputan, sembari memperhatikan mereka yang sedang bermain. Anak-anak begitu asik bermain dengan kawanya, tertawa lepas seperti tak memiliki beban, apalagi yang sedang bermain layangan, antusias sekali menarik ulur benang, Entah apa tujuannya. Mungkin agar bisa terus terbang diudara.

"Lihat itu ada musuh !" Teriak anak kecil seraya menunjuk keatas langit.

Zara kemudian menoleh yang ditunjuk anak kecil itu. "Masih kecil begini sudah memiliki musuh, gimana kalau sudah besar nanti." Desah Zara.

Ternyata yang dimaksud musuhnya adalah layangan baru, entah siapa lagi yang menerbangkan layangan itu. Tapi terlihat anak kecil itu tidak suka ada pendatang baru. Padahal langit itu luas tak ada batas, udara yang dimanfaat mereka untuk menerbangkan layangan juga gratis tanpa ada tagihan untuk bayar. Tapi kenapa ada layangan lain jutsru mereka malah tidak suka. Padahal tujuan sama menerbangkan layangan diudara sama hal seperti mereka ini.

Mari hidup rukun layaknya matahari dan bumi. Walaupun matahari panas tapi bumi tak pernah marah, justru panasnya itu membantu tanaman yang ada dibumi untuk proses fotosintesis. Dengan sinar matahari tanaman bisa berkembang biak hingga berbuah lebat. Lalu buah itu dinikmati manusia dan Bumi serta matahari tak pernah marah kepada mu, walaupun kau telah memakan buah itu. Kalau bukan bantuan mereka kau tak bisa menumbuhkan tanaman apalagi sampai bisa memakanya.

Manusia bisa membalas budi mereka ? Jangan kan balas budi, justru malah merusak Alam ini.

"Iya itu musuh ! Ayok sangkutan agar layang dia putus !" Ucap mereka antusias sekali.

Apa salahnya kalau ada layangan baru terbang ? Mereka merasa terusik. Bukan kah bumi udara langit hanya milik Allah semata, terus kenapa manusia memiliki sifat serakah kalau itu bukan milik kita. Padahal layangan itu hanya ingin terbang diudara tapi mereka malah merasa terganggu.

Anak kecil itu menarik ulur layangannya agar bisa semakin dekat dengan layang itu. Ketika sudah dekat mereka kembali menarik ulur, tapi kali ini ia semangat sekali menarik ulurnya seakan ada tenaga yang kian bertambah pada dirinya.

"Tarik yang kenceng !

"Cepat tarik !

Mereka terlihat begitu semangat menarik ulur layangan itu. Sampai akhirnya layangan anak kecil itu putus. Buru-buru mereka mengejar layangan itu, berharap layangannya kembali ketangan mereka. Mereka bahagia saat mempemainkan layangan dengan tarik ulur sembarangan giliran putus baru dikejar.

Jika sudah memiliki, Tolong diJaga ! jangan dipermainkan sembarangan, kalau pada akhirnya kau tak rela ditinggalkan.

"Zaraaa !" Panggil wanita separuh bayah. Yang tidak lain Aisyah orang tua Zara yang memiliki paras cantik dan memiliki sifat yang begitu penyabar.

Tengok Zara ke arah Umminya itu. "Iya Ummi."

"Ayok pulang." Pinta Aisyah.

Zara kemudian beranjak, mengiyakan perintah orang tuanya.

Zara dan keluarganya habis makan siang disalah satu rumah makan, yang letaknya didaerah pegunungan. Mereka habis liburan, meluangkan waktu untuk berendam di kolam pemandian air panas. Tujuanya untuk refleksi badan dan juga untuk menghilangkan stres.

"Ummi pindah rumah yuk ?" Ajak Zara seraya mensejajarkan langkah kakinya agar bisa beriringan dengan Umminya.

"Buat apa pindah ?" Tanya Aisyah seraya menatap bingung ke anak semata wayangnya itu.

"Enak Mi disini adem, tenang, damai jauh dari hingar bingar kota dan polusi udara yang kian hari kian bertambah." Balasnya.

"Cuma itu." Balas Umminya cuek, lalu meninggalkan Zara yang tiba-tiba mematung.

"Sayang ayok cepat pulang. Malah berdiri disitu." Panggil Irwansyah yang dari tadi sudah menunggu dimobilnya.

"Iya Bi." Balas Zara malas.

Zara paham kalau Umminya menolak untuk pindah rumah.


Zara beserta keluarganya pun pulang ke rumah, holiday ini mereka sengaja datang ke pegunungan karena keinginan Zara. Ingin melihat gunung lebih dekat dan juga ingin melihat hamparan sawah. Beda dengan Aisyah yang lebih suka pergi ke laut. Walaupun begitu sebagai kepala keluarga Irwansyah berlaku adil. Mungkin bulan depan mereka berlibur ke pantai berdua bersama istrinya. Zara sengaja tak di ajak kalau pun diajak dia menolak untuk pergi bersama. Sebab Zara memiliki fobia kepada ombak laut, waktu kecil ia pernah keseret ombak sampai ketengah laut yang membuat dirinya hilang kesadaran. untung ada pawang yang sigab menolongnya dan Zara dibawa ke klinik terdekat untuk penangan lebih lanjut. Sampai sekarang ia sudah tumbuh dewasa pun enggan untuk pergi ke laut. Karena takut terulang kembali masa kelamnya.


🌈🌈🌈

Huhu.. sedihnya

Jadi alasanya gitu, dia memiliki fobia sejak kecil.

Jangan lupa follow, komen dan vote ya teman.

Terimakasih

🌈🌈🌈

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang