00 | Prolog

5.9K 293 70
                                    

Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...

***

Bughh

Sebuah hantaman keras yang baru saja terjadi menyayat hati Flora. Flora mencerna pemandangan yang baru saja dilihatnya. Setelah sadar, gadis itu menjerit dengan keras.

Tangisannya membuat suasana semakin memanas. Di bawah sana seorang cowok tergeletak lemas dengan darah segar yang keluar dengan cepat. Apa yang terjadi?

"REVANNN!!" Jeritan keras Flora mengisi tempat sepi itu.

Flora menatap tajam pada sosok pria yang dengan sengaja mendorong Revan agar jatuh. Pria yang memakai pakaian serba hitam dengan topeng yang menutupi wajahnya.

"Siapa kamu?" tanya Flora was-was, takut ada hal kejam lagi yang dilakukan oleh pria di hadapannya.

"Kamu tidak perlu tau siapa saya, yang jelas saya sudah berhasil menyingkirkan sahabat kamu itu, lihatlah dia pasti sudah mati," ujar pria itu menujuk bawah, dimana Revan tergeletak tak berdaya.

"Kamu sengaja mau membunuh Revan?"

"Iya, dan sudah tercapai."

"Kenapa kamu melakukan itu, apa salah Revan terhadap kamu?"

"Jangan banyak bertanya, lebih baik kamu liat sekarang sahabat yang paling kamu banggakan itu sudah tidak bernapas dibawah sana."

Hati dan ego Flora tidak sejalan, egonya ingin membunuh pria di hadapannya, namun hatinya mengatakan dia harus melihat keadaan Revan sekarang.

Flora memutuskan untuk berbalik badan dan turun dari sebuah rooftop. Raut wajah Flora sangat khawatir, ada sebuah ketakutan yang hadir dalam hatinya. Tidak, Flora tidak menerima kenyataan pahit ini. Kenapa Revan yang harus menanggung kecerobohan Flora?

"Bagus, kamu tidak akan mengetahui siapa aku," ucap pria yang sudah mendorong Revan.

Flora keluar dari gedung kosong itu dengan air matanya yang sudah membasahi pipinya. "Revan."

Flora berlari cepat menghampiri tubuh cowok bernama Revan yang sudah berlumur darah itu.

"Revan, Revan, Revan bangun!" ucap Flora sudah terduduk di samping tubuh Revan.

Air mata Flora sudah mengalir deras, tangannya menggoyangkan tubuh yang sudah mendingin dengan darah yang menodai pakaian.

"Revan, jangan tinggalin aku," lirih Flora dengan tangisan yang semakin menjadi.

Flora mengecek denyut nadi serta napasnya. Jantungnya berpacu lebih cepat karena mendapati tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.

"REVANNNN!!"

Flora berusaha mengguncangkan tubuh Revan terus, namun hasilnya tetap sama, tidak ada pergerakan ataupun respon sedikitpun.

Mata Flora memandang atas, melihat seorang pria berbaju serba hitam itu sedang memperhatikan bawah. Dari sorot mata Flora sudah bisa dijelaskan jika gadis itu membenci orang di atas sana. Orang yang sudah mendorong Revan sehingga jatuh dari gedung berlantai tiga.

Demi apapun Flora membenci orang itu. Kalau sampai Flora tau siapa orang itu, dia tidak akan pernah memafakannya dan akan membenci sebenci-bencinya.

***

Baru mulai

Gimana prolognya?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Vote+comment+share♡

See you💋🎉

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang