08 | Sakit hati

2.2K 140 27
                                    

Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...

***

"Semua anak tidak bisa memilih siapa orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua anak tidak bisa memilih siapa orang tuanya. Anak juga tidak ingin dilahirkan jika bukan karena takdir. Anak butuh semangat, bukannya di support malah dicaci. Anak sedang sakit, bukannya diberi perhatian malah dibentak.

Bagaimana anak bisa jadi penurut, jika perlakuan orang tuanya seperti itu?

Anak pun punya hak diberi kasih sayang, diperhatikan.

Dan kewajiban anak adalah patuh kepada orang tua.

Bagaimana anak bisa melakukan kewajibannya, jika haknya saja tidak ia dapat."

***

"Stop Soy! Lo ngapain sih ngikutin gue terus?" tanya Akasa yang sudah muak karena sejak tadi Sonya mengikuti ke mana pun dia pergi.

Hari ini minggu pagi, Akasa pergi ke sebuah taman, tapi tak disangkanya tadi sebelum berangkat, di rumahnya Sonya tiba-tiba datang. Sampai sekarang Sonya masih mengikuti arah pergi Akasa di taman yang seluas itu.

"Ya kan aku mau ikut kemana pun kamu pergi," terang Sonya.

"Udah cukup Soy, lo gak usah ikut-ikut gue lagi! Gue udah muak liat wajah lo setiap hari!"

"Tapi Kas ak—"

"Cukup Soy, lo mending balik ke rumah sana, nyuci kek, makan kek, ngepel kek, yang penting enggak ganggu gue!"

"Aku nolak Kas, aku bakalan tetep ikutin kamu," kata Sonya tetap ingin mengikuti Akasa pergi.

Akasa pusing dengan adanya Sonya, cowok itu harus berpikir bagaimana caranya Sonya berhenti mengikutinya.

"Ayo Kas, berpikir, gimana caranya nenek lampir ini pergi," batin Akasa.

"Eh, Soy, beliin gue minum dong," suruh Akasa. Tiba-tiba ide itu melewati pikirannya, dengan cara itu mungkin Sonya akan pergi dan Akasa bisa kabur.

"Minum? Kemana?" tanya Sonya dengan senang hati, bagaimana tidak senang coba kalo pujaan hatinya meminta sesuatu padanya.

"Kemana aja deh, yang penting beli minum," timpal Akasa.

"Ya udah, kamu tunggu disini aja, nanti aku balik ke sini bawain kamu minum," ucap Sonya tidak curiga sama sekali pada Akasa.

Sonya pergi membeli minum seperti yang Akasa suruh. Tapi tak bisa disangka karena Akasa hanya mengerjai Sonya saja.

Akasa pergi dari tempat itu, berkeliling sendrian saja daripada harus diikuti oleh nenek lampir seperti Sonya, males banget.

"Eh, gue kabarin temen-temen gue aja kali ya siapa tau mereka mau gue ajak pergi," pikir Akasa berniat untuk mengambil ponselnya tapi matanya tak sengaja melihat adanya Flora yang tengah duduk menyender pada pohon di dekat danau.

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang