16 | Mereka benci

1.7K 107 7
                                    

Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...

***

"Jika anda benci kepada seseorang, bukan berarti anda memiliki hak untuk menghasut orang lain agar membenci juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika anda benci kepada seseorang, bukan berarti anda memiliki hak untuk menghasut orang lain agar membenci juga."

***

Satu minggu sudah berlalu, kini semua muird Trisatya sudah terbebas dari namanya penilaian tengah semester. Mereka sudah melewati masa-masa pusingnya memikirkan soal-soal yang membuat kepala serasa pecah.

Hari senin ini tidak ada upacara karena untuk istirahat setelah menempuh pts.

Trisatya selalu mengadakan classmeeting setelah selesai tes-tes. Biasanya classmeeting akan diadakan selama tiga hari. Kebetulan sekarang hari senin, maka baru akan diumumkan perihal classmeeting yang akan dilaksanakan.

Semua ketua kelas berkumpul di ruang osis untuk menerima pengumuman dari para osis.

"Kas jangan kecepetan dong," protes Flora yang sedang menarik tangannya untuk mengikuti cowok bernama Akasa itu.

"Ini udah pelan gue jalannya, Ra, lo aja yang ngerasa kecepetan," ujar Akasa, mengelak.

"Emang kita mau kemana sih?" tanya Flora yang masih belum tau tujuan Akasa ingin kemana.

Mereka sekarang sudah berjalan di halaman sekolah.

"Gue mau latihan basket," jawab Akasa.

Flora mengerutkan keningnya, tanda bingung. "Terus apa hubungannya sama gue?"

"Temenin latihan."

"Kas lo udah gede kali, bukan bayi lagi, masa gue temenin sih, kan ada banyak temen lo disana, gue malu," protes Flora.

"Hai, Kas," sapa teman-teman tim basket dari kelas Akasa.

"Hai," jawab Akasa singkat.

"Siapa yang lo bawa, Kas?"

"Pacar lo?"

"Aduhh mbak Flora!"

"Hai Flora cantik, kita ketemu lagi nih, jangan-jangan kita jodoh lagi," celetuk Dito pada Flora.

Karena ucapan Dito tadi membuat Bima yang duduk di samping Dito langsung menatap tajam Dito. Sedangkan Dito yang ditatap tajam oleh Bima hanya cengengesan. Dito juga sudah tau kalau Flora dan Bima saudaraan.

Ucapan teman-teman Akasa tidak cowok itu perhatikan, dia hanya menyuruh Flora untuk duduk.

"Udah lah kita latihan aja," ajak Akasa mengambil bola basket yang tergeletak di tepi lapangan basket.

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang