30 | Memori

1.7K 113 53
                                    

Selamat membaca cerita I'm Flora🌻

***

"Aku membenci masa laluku karena di masa itu penuh dengan kebencian, luka, tangis, dan kecewa."

Semilir angin terasa dingin namun pemandangan di depannya sangat indah. Bukit adalah tempat yang dipilih Akasa untuk mengajak Flora agar bisa menikmati suasana malam yang terang. Ditemani dengan bulan dan bintang yang bertaburan di langit.

Flora menatap langit-matanya berbinar dan bibirnya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flora menatap langit-matanya berbinar dan bibirnya tersenyum. Tidak ada rasa menyesal sudah menerima ajakan Akasa untuk keluar malam, cowok itu pintar memilih tempat yang Flora suka.

"Ra, indah kan?" tanya Akasa yang juga ikut menatap langit, banyak bintang di sana seperti namanya.

"Iya indah," jawab Flora senang, namun ada sedikit pikiran yang menganggunya.

"Kenapa, Ra?" tanya Akasa yang menyadari perubahan raut wajah Flora.

"Dulu, Revan sering banget ngajakin gue liat bintang, kalo liat bintang gue pasti selalu keinget kata-kata dia," jujur Flora, tidak ada kebohongan yang harus disembunyikan.

Akasa menoleh-melihat wajah sedih Flora, ia bisa merasakan bagaimana sedihnya kehilangan orang yang disayang. Sangat menyakitkan.

"Kata-kata apa, Ra?" tanya Akasa hati-hati, ia tidak mau terlalu menyinggung hati Flora.

"Aku menyukai bintang, karena menurutku bintang itu sangat indah pada malam hari, bintang selalu memberi kebahagiaan bagi orang yang memandangnya, bintang tidak pernah lelah menyinari gelapnya malam, bintang selalu menghiasi langit dengan keindahan sinarnya dan yang paling penting bintang itu selalu membuatku tersenyum dan membuat aku merasa tidak kesepian." Flora tersenyum tipis di akhir kalimatnya, sebening cairan menetes begitu saja pada pipinya.

Akasa mengusap air mata Flora, hatinya ikut sakit melihat Flora menangis seperti itu. Banyak sekali kesedihan yang bisa Akasa rasakan.

"Ra," panggil Akasa lembut.

"Kenapa?" tanya Flora.

"Lo masih suka sama Revan?" Akasa balik bertanya.

Flora mengusap air matanya yang kembali akan menetes. "Emm... gimana yah, kalo dibilang masih suka apa enggak, ya pastinya masih ada rasa, tapi perlahan gue bisa ngelupain perasaan gue ke dia dan mengikhlaskan kepergiannya."

"Kalo lo udah lupa sama Revan bilang sama gue," ujar Akasa.

"Mak... maksudnya?" tanya Flora tidak paham apa yang Akasa bilang.

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang