15 | Pengagum rahasia

1.7K 110 18
                                    

Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...

***

"Terimakasih untuk pengagum rahasiaku, terimakasih karena kamu selalu berhasil membuatku kembali semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih untuk pengagum rahasiaku, terimakasih karena kamu selalu berhasil membuatku kembali semangat."

***

Senin. Kebanyakan semua murid membenci hari senin karena mereka harus berdiri di lapangan sekitar satu jam di bawah teriknya matahari. Hari senin sekarang, mungkin bagi banyak siswa siswi Trisatya sangat membenci hari senin sekarang. Karena sekarang jadwalnya adalah Penilaian Tengah Semester atau PTS.

Flora tersenyum pada cermin yang menampilkan dirinya sendiri. Flora meraih tasnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Selamat pagi, nona," sapa Bi Yusi yang sudah berdiri di depan pintu kamar Flora dengan membawa segelas susu di atas nampan.

"Pagi."

Flora mengambil susu itu dan meminumnya, memberikan gelas itu kembali.

Flora berjalan menuruni tangga, melihat para pembantu yang menghampirinya.

"Non, ini bekelnya," kata Bi Rumi menyerahkan sekotak tempat makan yang berisikan makanan.

Flora menerimanya. "Bi, Bima udah berangkat?"

"Belum non, oh iya non sudah belajar belum, kan sekarang ada tes?" tanya Bi Ijah.

"Non, saya permisi ya," pamit Bi Rumi pergi dari hadapan Flora untuk ke dapur kembali.

"Udah bi," jawab Flora.

"Kalo gitu, semangat mengerjakan soal tesnya ya non," kata Bi Ijah.

"Iya bi."

Flora menarik jaket yang dibawakan oleh Bi Ijah, jaket yang baru saja Bi Ijah setrika. Flora keluar dari rumahnya, seperti biasa dia hanya akan menaiki kendaraan umum untuk berangkat sekolah.

"Non, enggak minta diantar sama supir," tanya Pak Darmo-satpam rumah.

"Enggak pak."

Flora menunggu angkot yang biasa dia tumpangi namun matanya melihat mobil berhenti tepat di hadapannya. Flora tidak tau siapa pemilik mobil itu.

Seorang cowok keluar dari mobil itu. "Pagi, Ra."

"Akas, lo ganti mobil?" tanya Flora yang direspon anggukan kepala oleh Akasa.

"Wah, sultan ya lo," puji Flora.

"Lo enggak ngaca Ra? Lo juga anak kolongmerat."

Flora tidak merespon itu, dia malah menanyakan hal lain. "Lo kenapa bawa mobil?"

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang