19 | Sahabat

1.7K 108 4
                                    

Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...

***

"Persahabatan bukan tentang harta dan takhta, tetapi tentang kebersamaan dan kesetiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Persahabatan bukan tentang harta dan takhta, tetapi tentang kebersamaan dan kesetiaan."


***

Akasa menatap Flora begitu perempuan itu melepas seatblet dan menatap ke depan tanpa berniat untuk turun.

"Lo udah tau kan?" Flora tidak menatap Akasa. Sengaja agar cowok di sampingnya tidak tau dia sedang menahan tangisnya.

"Udah tau apa?" Akasa beralih menatap Flora yang masih tidak mau menatapnya.

"Kas?"

Akasa hanya bergumam kecil mendengar panggilan dari Flora.

"Kalo gue itu banyak kekurangannya." Flora memberanikan diri untuk menatap Akasa dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kalau sebenarnya Flora sangat rapuh.

"Kekurangan apa?" tanya Akasa. Entah kenapa dia tidak ingin membahas soal itu. Berharap hadis di sampingnya tidak kembali membahas beban hidupnya, dia ingin melihat Flora kuat menghadapi masalah seberat apapun.

"Jangan pura-pura nggak tau, Kas," ujar Flora ingin mendengar langsung pernyataan Dokter Putri yang tadi menceritakan pada Akasa.

"Jangan tanya kalo sakit." Akasa menyahut ketus.

"Lo jauhi gue ya!" pinta Flora.

"Gimana pun keadaannya, gue tetep akan selalu ada buat lo." Akasa menyahut membuat Flora mengulas senyumnya.

"Tapi Kas, gue itu cacat mental, mana mau si orang di dunia ini yang mau deket sama orang kaya gue."

"Gue nggak masalah lo kaya apa, yang jelas pasti lo bisa lewatin semua yang ada di hidup lo dengan baik."

"Kadang gue mikir gitu, tapi kenyataannya banyak masalah terus muncul di hidup gue." Flora sudah tidak bisa membendung air matanya, dia merasa sudah tidak tahan untuk hidup.

"Hiks... hiks... gu... gue pengen nyusul Revan."

"Jangan kaya gini, hidup lo terlalu berarti untuk ditingglkan," kata Akasa tidak setuju dengan perkataan Flora yang ingin hidupnya berakhir.

"Berarti gimana Kas? Hidup gue udah hancur," balas Flora tidak tertahan, dia benar-benar sudah lelah ada takdir hidup yang sedang dijalankan.

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang