Jangan lupa vote+comment
Selamat membaca guys...***
"Rumah bukan tempat lagi pemberi cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan. Rumah seperti neraka sendiri yang menjadi sumber air mata."
***
Flora menuruni tangga rumahnya dengan mengenakan piyama biru tua bermotif polkadot. Malam ini Flora ingin mencoba sesuatu yang sudah lama tak gadis itu lakukan. Flora menghembuskan napasnya kasar, mengumpulkan niat untuk siap-siap agar emosinya tidak cepat naik.
Flora menuju ruang makan, di sana sudah ada satu keluarga yang lengkap, iya lengkap tanpa kehadiran Flora selama ini.
"Ngapin kamu?" tanya Rama sinis, pria paru baya yang bertanya pada Flora itu adalah papahnya.
"Pah, boleh nggak Flora ikut makan disini, kan Flora nggak pernah ikut makan malem bareng sama kalian semua," ucap Flora dengan senyumannya yang mengembang.
Semua yang ada di ruangan itu menatap Flora yang masih tersenyum pada mereka.
"Nggak! Buat apa kamu ikut makan disini? Tempat kamu bukan disini!" seru Rama dengan nada yang sedikit meninggi.
Flora kaget mendengar ucapan papahnya yang terlihat sangat tidak suka adanya Flora di rumah ini.
"Pah, Flora pengen ikut makan sama kalian, kan Flora juga anggota keluarga disini?"
"Sudah bagus saya kasih kamu uang! Masih kurang uangnya?"
"Anak seperti ini itu ingin sesuatu yang lebih dari kamu mas, dia nggak cukup cuma dengan uang yang kamu berikan, mungkin dia butuh mobil atau rumah," sindir seorang wanita paru baya yang menjabat sebagai istri Rama, Wenda namanya.
"Anda tidak perlu ikut campur urusan saya!! Anda bukan siapa-siapa saya!" Flora menujuk Wenda dan menatap wanita itu penuh kebencian.
"Apa lo, ini mamah gue, lo siapa disini hah?" tanya satu cewek menyebalkan yang duduk di samping Wenda, itu adalah saudara tiri Flora.
"Lo juga nggak usah ikut campur, Soy!"
Flora kembali menatap Rama dan berkata, "Pah, Flora nggak pernah ngerasa kurang sama uang yang papah kasih, Flora sebenernya nggak butuh uang papah, yang Flora butuhin itu perhatian dan kepedulian dari papah, kenapa sih papah nggak pernah nganggep Flora ada? Flora cuma pengen papah nganggep Flora anak papah ada di rumah ini." Air mata Flora sudah menetes di pipi mulusnya.
"Tapi saya tidak sudi memberikan perhatian untuk kamu! Saya tidak peduli sama kamu! Bahkan saya tidak pernah menganggap kamu anak saya!"
"Kalo papah emang nggak ngaggep Flora sebagai anak papah, lebih baik Flora pergi dari rumah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Flora [Hiatus]
Teen Fiction[Jangan lupa follow akun ini] ♡ Bagaimana jika harus bertahan dalam sebuah keluarga yang tidak menginginkan kehadirannya. Flora Arsyakayla Fernandez. Perempuan cantik yang terlahir dari keluarga kaya. Ia adalah sosok perempuan penyimpan luka masa la...