34 | Masalah Hati

1.5K 114 27
                                    

Selamat membaca cerita I'm Flora

Terimakasih atas dukungan dari kalian, lopyu♡

Jangan lupa votment ya itu gratis kok, bisa bikin aku seneng juga😊, jangan cuma jadi silent reader doang, hehe.

***

"Masalah hati kita tidak bisa memaksakan, bisa jadi pada akhirnya kita akan jatuh cinta pada orang yang tidak pernah terduga sebelumnya."

"Gue udah capek terus-terusan sama Akasa, dia itu nggak respon perasaan gue sama sekali!" Rena berbicara dengan suara bernada tinggi. Ia ingin mengeluarkan unek-uneknya.

Rena mendorong perempuan di depannya saat perempuan yang ada di hadapan Rena ingin menyentuh bahunya.

"Apa lo! Gue mau pergi dan nggak mau berurusan lagi sama Akasa!" Rena bertekad untuk tidak lagi mengejar-ngejar atau memaksa Akasa, ia sudah lelah.

"Lo yakin? Bukannya lo cinta sama Akasa?" tanya perempuan itu heran.

"Iya gue emang cinta sama Akasa, tapi bukan berarti gue bakalan terus kejar Akasa," jawab Rena.

"Kenapa? Lo takut kalah saing sama Flora?" tanya perempuan itu mentertawai Rena.

"Lo pikir gue cewek munafik yang sok baik di depan tapi jahat di belakang, gue bakalan bongkar ke Flora," ucap Rena.

"Hahaha... silahkan kalo lo berani, palingan omongan lo enggak bakalan dipercaya karena udah terlanjur lo jauhin Flora, dia pasti kecewa sama lo." Perempuan itu mendorong Rena kasar lalu pergi meninggalkan gudang gelap yang Rena datangi untuk bertemu perempuan itu.

"Sialan!" teriak Rena kesal melihat punggung perempuan yang baru saja mendorongnya.

***

Seorang gadis berseragam putih abu-abu turun dari mobil hitam. Padangannya megarah pada rumah besar yang ada di hadapannya; terlihat mewah dan elegan.

Flora menoleh—melihat Akasa keluar dari mobil milik cowok itu.

Akasa tidak tau kenapa ia mengajak Flora ke rumahnya, padahal biasanya ia akan pulang ke apartemen.

Cowok dengan balutan jaket jeans itu berjalan mendekati Flora—mengajak gadis itu untuk masuk bersamanya.

Dengan jantung yang berpacu lebih cepat—Flora berusaha menetralkan detak jantungnya. Menghilangkan rasa gugup. Bukan gugup karena sesuatu, tapi gadis itu takut tiba-tiba saja orang tua Akasa akan memarahinya karena sudah ikut bersama Akasa.

Akasa yang menyadari wajah khawatir Flora hanya tersenyum tipis lalu tangan kirinya mengambil tangan kanan Flora untuk digenggamnya.

"Eh." Flora kaget karena tiba-tiba saja Akasa malah menggenggam tangannya.

"Kenapa?" tanya Akasa.

"Nggak papa," jawab Flora.

"Ayo masuk." Akasa melepas genggaman tangannya kemudian membuka pintu utama rumahnya dan mempersilahkan Flora masuk.

Flora melangkah perlahan—mengukuti Akasa yang sudah berjalan duluan.

Indra pendengaran Flora menangkap sebuah suara orang yang sedang mengobrol. Sepertinya obrolannya asik karena pemilik suara itu tertawa.

I'm Flora [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang