[Scar : Bagian 6]

312 52 2
                                    

"Kang Yeosang?" itu yang terucap di pikiran Shuhua barusan,lelaki separuh bule itu sangat mudah dikenali karena ketampanannya yang cukup membuat hati setiap wanita di sekolah berdebar-debar, tidak seperti San yang tampan tapi menyebalkan,Shuhua melamun sebentar, dia menatap Yeosang yang berjarak beberapa sentimeter darinya,seperti mimpi,dia benar-benar tampan dan baik, seperti pangeran berkuda putih yang ada di negeri dongeng.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku disini karena aku juga terlambat masuk kelas" Jelas Yeosang dengan senyuman di wajahnya membuat Shuhua benar-benar kehilangan akal untuk sementara,lalu dia melanjutkan tugasnya.

"Dimana San? Bukannya dia juga dihukum?" Tanya Yeosang penasaran,Shuhua lalu menunjuk sebuah bangku semen,disana ada San yang mungkin sedang tertidur pulas.

Yeosang menghampiri San untuk membangunkannya,tapi Shuhua menahan Yeosang sambil menggelengkan kepalanya, entah apa yang ada di pikiran Shuhua saat ini,mungkin Shuhua takut kalau San akan marah-marah padanya.

"Kau takut dengan San?" Tanya Yeosang, dan bingo Shuhua mengangguk sambil menunjukkan wajah resahnya.

"Biar aku atasi" Yeosang melepas tangan Shuhua dan menghampiri San yang berada di dalam alam mimpi untuk saat ini,Yeosang mengambil segelas air dan langsung dia tuangkan ke Wajah San, San tentu saja kaget bukan kepalang,dia seketika bangun,wajah,rambut dan seragam atas nya basah,kemalangan yang tidak henti untuknya.

"HEH SHUHUAAA!!" Teriak San yang mengira kalau Shuhua pelakunya,namun yang dia lihat setelah bangun adalah Yeosang yang berdiri tepat di depannya, amarah San mulai bergejolak,dia tidak suka dengan Yeosang,mereka memang musuh sedari SMP,dia dan Yeosang selalu menyukai gadis yang sama entah kenapa.

"Kenapa? Cepat bangun dan bantu kami!!" Tegas Yeosang,dia meninggalkan San yang cukup basah kuyup disana,Shuhua hanya tertunduk ketakutan,mau tidak mau San akhirnya membantu mengelap jendela ,tapi seperti orang yang tidak memiliki tenaga.

Shuhua mengelap jendela,sekali lagi dia tidak cukup sampai untuk mengelap jendela bagian atas,Yeosang langsung membantu Shuhua,membuat Shuhua kaget karena jarak mereka sangat dekat membuat wajah Shuhua semerah tomat.
San kesal melihat itu,

"Cih apa-apaan sih mereka,Apa Yeosang sudah gila? Kenapa juga perempuan itu senyum-senyum saat bersama nya?" San mengelap kaca dengan kecepatan turbo,San kesal karena dia dibiarkan sendiri sedangkan mereka asyik berduaan.
Setelah mereka selesai mengelap dan membersihkan semua jendela,mereka kembali ke kelas.

Shuhua nampak resah sekali,dia tidak tahu harus bilang apa pada Yeojin tentang hal yang terjadi di kantin,apakah Yeojin akan memaafkannya atau malah meninggalkannya,Shuhua sangat gugup.

Saat dia akan duduk,dia melihat Yeojin tidak ada di bangku itu,namun Yeojin pindah bangku di sebelah kiri bersama dengan Chaerin,ya Shuhua merasa sakit hati tidak ada yang mau duduk dengannya,jumlah murid di kelas memang ganjil,Shuhua hanya berharap kalau hari ini akan segera berakhir.

Tidak disangka di laci shuhua banyak tumpukan kertas yang isi nya penuh dengan cacian dan hinaan salah satunya adalah Bisu.

"Shuhua tidak bisu..." Gumam Shuhua pelan
.
.
.
.
.
.
Bel terakhir berbunyi, Ayahnya menghubungi Shuhua kalau hari ini dia tidak bisa menjemput karena toko roti nya sangat ramai,jika pulang bisa memakai bantuan peta di ponsel.
Shuhua benar-benar tidak suka hal ini, perut Shuhua lapar,dia diberi dompet dengan beberapa uang kecil dan juga black card.

Mau bagaimana pun Shuhua itu sebenarnya anak orang kaya,Ayahnya memiliki toko roti dengan penghasilan yang tinggi setiap hari,pegawai nya juga banyak,ditambah almarhum ibu nya memiliki Mall yang cukup terkenal di Seoul yang kini dikelola oleh adik Ibu nya,Shuhua selalu mendapat uang jajan setiap hari nya dari tante nya,meskipun dia tidak peenah tau seperti apa wajah tante nya itu,yang Shuhua tau dia adalah tante yang sangat baik sama seperti ibunya.

Shuhua kini hanya ingin mencari toko makanan,sebenarnya Shuhua hampir luoa cara membeli makanan,tapi Ayahnya mengatakan kalau ingin membeli makanan di toko kecil harus memakai uang kexil dan di tempat besar,Shuhua bisa memakai black card nya.

Shuhua kini mulai berjalan-jalan mencari restoran cepat saji,orang yang melihatnya mungkin tidak akan mengira kalau Shuhua adalah anak orang kaya.setelah berjalan sekitar 10 menit dari sekolah,dia menemukan sebuah restoran cepat saji burger dan pizza.Shuhua sebenarnya agak takut karna banyak orang disana tapi rasa lapar mengalahkan semuanya,dia harus bisa memesan makanan itu.

"Ak...aku mau cheese burger 1,cola 1 dan pizza pepperoni 1" Kata Shuhua agak canggung

"dimakan disini atau dibawa pulang?" Tanya pegawai cepat saji itu

"Disini..."

"Total nya 10.500 won,pakai tunai atau kartu?" Setelah pegawai itu bertanya,Shuhua langsung mengeluarkan black card miliknya dan membuat mulut kasir itu ternganga,setelah Shuhua mengisi kata sandi dan membayar,pelayan itu memberikan pesanannya yang cukup banyak.
Shuhua makan dengan lahap tanpa memikirkan apa-apa lagi.

Pegawai wanita itu memanggil pegawai lain sambil melihat Shuhua yang sedang makan.

"San...Kesini.." Panggil pegawai wanita senior itu, San bekerja paruh waktu disana setelah sepulang sekolah hingga jam 8 malam,Shuhua tidak tahu jika San bekerja disana,begitu pula juga San yang tidak tahu kalau Shuhua makan disana.

"Kenapa Nuna?" Tanya San sambil memegang alat pel nya,San memang berniat mengepel lantai dapur setelah dia datang.

"Apa kau pikir,anak itu pantas memiliki Black card? Aku hanya curiga bagaimana seorang siswi SMA sudah memiliki black card,apa mungkin dia mencuri milik orang tuanya??" Tanya pegawai wanita itu curiga, San mengedarkan pandangannya dan menemukan Shuhua yang sedang lahap makan.

"Entahlah,apa perlu aku cari tahu?" Tanya San

"Jangan membuat masalah" Pegawai wanita itu menahan San untuk tidak menanyai nya,Tapi San terus berjalan dan mengatakan tidak apa-apa.San berdiri di samping shuhua yang sedang asyik makan burger nya,Shuhua tidak peduli dengan orang dan terus memakan makanannya karna dia lapar.

"Hei Shuhua" Panggil San dengan nada agak sedikit kasar,membuat Shuhua menoleh,Shuhua kaget kenapa bisa San bekerja disini,matanya membulat.

"Aku mau bertanya,black card itu.. Apa kau mencuri nya?" Tanya San secara blak-blakan.

"Ti...tidak...ini punya...punya ku" Jawab Shuhua ketakutan,bukan karena dia berbohong tapi dia takut dengan mata San yang melihat Shuhua dengan tatapan tajam.

"Kau gagap,kau berbohong kan?" Tanya San sekali lagi,nada bicara nya sangat mengintimidasi dan itu membuat ssmua orang menoleh ke arah mereka berdua,ditambah San menaruh kedua tangannya di meja seakan menginterogasi.

"a...aku tidak berbohong" Jawab Shuhua sedikit gemetar

"Katakan padaku kau mencuri milik siapa??" Tanya San sekali lagi,Shuhua benar-benar takut.

"Aku tidak mencuri!! Ini milikku sendiri!! Ayahku yang memberikannya padaku" Shuhua kini sedikit meninggikan nada bicaranya tapi dia tidak berani melihat wajah Choi san,Shuhua kesal.

"Lalu kenapa kau gagap seperti orang berbohong?"

"Karna kau membuatku takut!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

✓ SCAR [San X Shuhua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang