[SCAR : Bagian 19]

224 40 4
                                    

Yeosang yang baru saja keluar dari sekolah,bergegas menuju rumah sakit, dia menelpon guru yang tadi mengantar Shuhua,sebagai anak orang kaya tentu dia punya akses atau koneksi untuk menghubungi guru,sama seperti Lucy dan May yang merupakan sponsor sekolah.

Yeosang berlari untuk mendapatkan taksi,namun sebelum itu Yeosang harus menghindari supir pribadi nya yang sudah berdiri di depan sekolah untuk mengantarnya ke tempat les.

"Ah cepat sekali dia datang,aku harus bilang apa padanya,dia pasti akan mengadukan ku ke Ayah kalau aku mengatakan yang sebenarnya,tapi kalau aku kabur begitu saja,pasti dia yang akan dimarahi" Yeosang tentu saja dilema,dia juga takut kalau supirnya akan dimarahi akibat perbuatannya.

Mau tidak mau akhirnya Yeosang menghampiri supir pribadi nya yang langsung membukakan pintu,

"Tuan Yeosang,mari"

"Ah maaf sepertinya hari ini aku ada kerja kelompok bersama temanku,aku tidak bisa pergi ke tempat les hari ini, maaf ya sampaikan itu pada Ibuku" Yeosang berlari begitu saja setelah mengatakan hal itu,Yeosang pergi mencari taksi untuk mengantarnya ke rumah sakit yang dia tuju.

"Untung saja rumah sakit ini tidak begitu jauh,ah san benar-benar keterlaluan,bisa-bisa nya dia tidak peduli pada Shuhua" Yeosang segera mematikan daya telepon genggam miliknya supaya orang tuanya tidak menghubungi atau melacaknya.

Setelah sampai ke tempat yang dia tuju,dia berlari dengan cepat,dia menuju ruang UGD.

"Permisi,apa disini ada pasien bernama Yeh Shuhua?" Tanya Yeosang

"Sebentar saya cek,oh ada dia baru saja dipindahkan ke ruang VVIP" Jawab suster yang berjaga

"Nomor berapa?" Yeosang segera menuju lift yang ada disana,ruang VVIP berada di lantai atas.sesampainya di lantai atas,dia mencari ruangan dia mengintip dan...

"Astaga,aku lupa" Yeosang menepuk jidatnya sendiri,dia ingin kabur tapi dia sudah sejauh ini.

"Apa yang harus aku katakan kepada paman? Aku lupa kalau paman bekerja di rumah sakit ini,ah sebegitu ceroboh nya aku" Yeosang lupa kalau pamannya adalah pemilik rumah sakit itu,ya keluarga Yeosang memang kaya sama seperti Lucy dan May,namun keluarga Yeosang adalah keluarga dokter.

Tidak ada pilihan lain lagi,saat pamannya keluar dari ruangan Shuhua, Yeosang sedang bertingkah aneh,sehingga pamannya langsung menyadari.

"Yeosang,apa yang kau lakukan disini?" Tanya Paman Yeosang,Yeosang pura-pura tidak tahu sambil menggaruk kepala belakangnya.

"Oh...aku sedang menjenguk teman sekelasku yang sedang sakit" Jawab Yeosang dengan senyum yang kurang ikhlas.

"Oh,anak perempuan itu teman sekelasmu?" Tanya Paman itu sambil tersenyum aneh.

"Tumben sekali kau peduli dengan hal seperti itu,saat temanmu yang lain disini kau biasa saja,apa dia sangat istimewa untukmu?" Paman itu semakin memojokkan Yeosang.

"Ah tidak,aku cuma menjenguknya karna aku wakil ketua kelas" Yeosang kembali mengelak namun wajahnya mudah sekali ditebak.

"Apa kau sudah menyerah mendapatkan Lucy?" Paman memang pujangga,dia tahu segalanya karena cukup dekat dengan Yeosang.

"Ey,kenapa paman malah menanyakan hal itu? jelas kalau Lucy sudah dijodohkan" perjodohan Lucy memang menjadi salah satu faktor Yeosang sakit hati.

"Hey,dapatkan hatinya,semoga berhasil" Paman menepuk pundak Yeosang untuk memberi semangat, Yeosang terus saja mengelak kalau dia tidak menyukai Shuhua.

"Aishh paman benar-benar" Yeosang mengacak rambutnya,dia kembali menelan saliva nya ketika di dalam ruangan ternyata ada Ayah Shuhua.

"Harusnya aku membawa sesuatu untuknya,tidak dengan tangan kosong seperti ini"  Yeosang merasa kesal dengan dirinya sendiri,namun bagaimana lagi,mungkin besok saja, dia terlalu memikirkan shuhua hingga lupa membawa sesuatu.

Dia masuk ke dalam ruangan dengan hati-hati.
"Permisi..." Saat yeosang masuk,Tuan Yeh langsung berdiri menyambut.

"Oh temannya Shuhua?" Senyum Tuan Yeh merekah ketika melihat seragam yang dikenakan Yeosang, Yeosang mengangguk dan dipersilahkan duduk.

"Em..saya Yeosang teman sekelas Shuhua" Yeosang memperkenalkan diri,menjabat tangan Tuan Yeh yang terasa sangat dingin,mungkin karena terlalu khawatir dengan Shuhua.

"Aku sangat senang ternyata Shuhua memiliki teman"

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yeosang.

"Alergi nya cukup parah,tapi sepertinya dia bisa masuk sekolah lusa" Jawab Tuan Yeh.

"Paman seperti nya belum makan? Paman nampak sangat pucat" Yeosang melihat bibir Tuan Yeh yang mengering dan wajahnya yang keringat dingin.

"Ah iya aku lupa makan,aku sedang bekerja saat Shuhua dilarikan kerumah sakit" Jawab Tuan Yeh,dugaan Yeosang memang benar kalau Tuan Yeh belum makan sedari pagi.

"Ah kenapa paman tidak makan dulu sementara aku menjaga shuhua disini, di rumah sakit ini makanannya sangat enak" Kata Yeosang

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Tuan Yeh

"Ah,paman ku pemilik rumah sakit ini"  Tuan Yeh langsung terkejut mendengarnya,

"Baiklah tolong jaga shuhua ya" Tuan Yeh langsung pergi ke kantin untuk makan,Yeosang menarik kursi nya ke pinggir kasur Shuhua,Shuhua nampak sangat lelap,wajahnya pucat dan ruam nya masih ada.

"Kenapa dengan dirimu ini?"
.
.
.
.
.
.
.
"Lucy,tenang saja! Aku akan membuat San memakan camilan ini!" Kakak kelas itu dengan semangat mengambil camilan dari tangan Lucy.

"Terima kasih ya" satu kata terima kasih yang terlontar dari mulut Lucy membuat mereka lunglai begitu saja.

"Astaga,dia bukan cuma cantik, tapi juga sangat sopan dan baik" Kata Kim Yong sambil memegang dada nya sendiri.Setelah Lucy keluar dari ruangan,barulah mereka melihat isi di dalam hoodie bag itu.

"Wah ini benar-benar enak dan mahal,Hei san,kau yakin tidak mau?" Tanya Mino.

"Makan saja" Kata San dari kejauhan, dengan rakus nya mereka memakan camilan. Sementara San dan Leedo masih berlatih untuk turnamen yang diadakan sebentar lagi.

Namun latihannya terus terganggu karena memikirkan Shuhua yang berada di rumah sakit.Leedo dan San bertarung,namun San terus dipukul oleh Leedo entah kenapa.

"Kau yakin bisa mengikuti turnamen? Kalau kau seperti ini?!!" Leedo marah karena San seperti tidak berniat, pikiran San masih campur aduk.

"Aku pergi sebentar" San berlari keluar dan menimbulkan keributan.

"Hei! Kau mau kemana?!" Leedo marah sekarang,dia bahkan menghampiri teman-temannya yang sedang makan.

"Apa yang kalian lakukan?!! Jangan makan saja!!" Akibat Leedo yang marah,semua berdiri.

San mengambil tas nya tanpa pikir panjang,dia juga tidak mengganti baju taekwondo nya,Lucy yang melihat San berlari lalu menaiki taksi.

"Dia mau kemana? Jangan bilang kalau dia pergi ke rumah sakit"
.
.
.
.
.
.
.
"Permisi,apa disini ada pasian bernama Shuhua?"
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Jangan lupa Vote dan Komennya biar admin semangat buat lanjutin ceritanya yaa
Terima kasih

✓ SCAR [San X Shuhua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang