[SCAR : Bagian 15]

236 42 4
                                    

"Sepertinya aku tahu sepatu ini" San melihat bajunya lebih detail,karena memang cap sepatu di baju olahraga warna putih biru itu sangat jelas,ukurannya juga jelas.

"Benarkah?" Tanya Shuhua ikut-ikutab melihat noda cap kaki itu,San lalu mengeluarkan handphone nya dan juga memotret cap kaki itu.

"Aku akan mencari pelakunya besok dengan ini" San lalu menghabiskan susu hangat yang ada di meja sambil mengunyak beberapa keping biskuit.

"Sial! Aku terlambat" San melihat jam nya,dia lupa kalau hari ini dia memiliki jadwal kerja.

"Apa kau pergi bekerja??" Tanya Shuhua

"Iya" Jawab San singkat sambil merapikan bajunya.

"Kalau begitu aku juga ikut,aku mau makan pizza di tempatmu bekerja" Shuhua ikut beranjak dari tempat duduknya,dia tidak memakan biskuit dan susu itu sedikitpun,San menjadi heran apakah Shuhua tidak suka dengan biskuit dan susu. Akhirnya mereka pergi bersa menuju restoran cepat saji tempat san bekerja,namun tidak disangka-sangka saat dia antri untuk membeli pizza,dia bertemu dengan Lucy dan teman-temannya yang asyik mengobrol.

Shuhua menghela nafasnya dalam-dalam,dia ingin sekali cepat pergi dari tempat itu,tapi dia sudah sampai di tempat pemesanan,dia memcari tempat duduk dimana mereka tidak mengetahui Shuhua berada.

"Apa aku bawa pulang saja ya??" Tanya Shuhua pada dirinya sendiri,namun dia memilih untuk makan disana sebentar. Dia melihat sekeliling dan tidak melihat San keluar dari dapur,Shuhua cukup takut dan semoga saja tidak kontak mata dengan mereka.

Lalu tidak lama kemudian San keluar untuk mengantar pesanan orang-orang,San juga mengantar makanan milik Lucy dan juga Shuhua.
Saat makanan lucy diantar,tentu saja mereka menggoda san yang sedang bekerja.

"San apa kau tidak lelah?" Tanya May

"Tidak,aku baru sampai" jawab San tanpa senyuman di wajahnya.

"Bukannya pegawai harus senyum pada setiap pelangganya ya?" Lina menambahi,dia melihat ekspresi San yang datar dan tidak peduli.

"Khusus kalian aku tidak mau tersenyum" Jawab San datar,Lucy tetap memandangi San yang masih menaruh beberapa piring makanan di meja nya.

"Tanpa senyum pun kamu sudah menarik hatiku" Dengan wajah nya yang merona,dia terus melihat San.
San tidak memperhatikan Lucy sama sekali dan pergi begitu saja setelah menaruh makanan itu,lalu berpindah ke meja Shuhua.Tidak disangka, Shuhua juga bertatapan mata dengan teman-teman Lucy. Sontak Shuhua menutupi wajahnya dengan tas sekolahnya,San yang melihat Shuhua langsung heran.

"Kamu ini ngapain?" Tanya San heran sambil melihat Shuhua yang menutupi wajahnya,dia mencoba menyingkirkan tas itu dari wajahnya,namun Shuhua memberi isyarat kepada San untuk diam.
San baru sadar kalau mereka sedang memperhatikannya dan pastinya mereka juga melihat Shuhua disana.

"Hei lihat,bukankah itu Shuhua? Apa yang dia lakukan disini?" May langsung terperanjak saat mengetahui Shuhua ada disana sedang berbincang dengan san. Hal itu membuat lucy sangat jengkel,amarahnya meluap akan api cemburu yang membara.sesaat setelah San pergi,Lucy dan kawan-kawannya menghampiri Shuhua dan duduk di bangkunya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Lucy,yah memang Lucy cuma bertanya tapi serasa mengintimidasi, Shuhua melihat tidak ada San disana. Mereka sangat mengganggu, orang-orang hanya berpikir kalau mereka adalah teman karena memiliki seragam yang sama.

May memakan sepotong pizza milik Shuhua yang Shuhua belum makan sama sekali,pizzanya hampir habis dimakan oleh mereka satu persatu,Shuhua hanya bisa diam memandangi mereka.

"Jangan bilang kau kesini karena menyukai San" Tanya Lucy dengan nada mengintimidasi.

"Ti..tidak.." Jawab Shuhua gugup,dia meminum minuman sodanya,namun soda itu tiba-tiba di dorong oleh Lucy dan tumpah ke baju Shuhua,mereka hanya tertawa ketika soda itu sudah membasahi seragam Shuhua.setelah puas melihat itu,Shuhua terperanjak bangun ingin pergi ke kamar mandi, kaki May ada di bawah dan membuat Shuhua terjatuh,semua yang ada disana hanya tertawa melihat Shuhua terjatuh,Shuhua sangat malu sampai dia ingin sekali menyembunyikan wajahnya. Kalian pasti paham bukan betapa malunya Shuhua saat ini,terjatuh di depan umum dan tidak ada yang membantu.

Lucy dan teman-temannya langsung pergi darisana,Shuhua segera bangun dan pergi ke kamar mandi,dia menangis di kamar mandi,dan ternyata ada orang yang mendengar tangisan Shuhua di kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
"San...San!!" Pegawai senior yang sedang menjaga di kasir memanggil San yang sedang mencuci piring di dapur,San menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa?" Tanya San sambil membersihkan tangannya yang penuh dengan busa.

"Temanmu sepertinya ada yang dibully" Kata Pegawai senior itu

"Mana?" tanya San yang melihat kedepan dan melihat Shuhua yang sudah berlari ke kamar mandi.

"Sebentar ya nuna" San lalu melepas sarung tangan karet dan juga celemeknya,dia mengejar Shuhua yang pergi ke kamar mandi,namun saat dia sudah sampai di pintu, dia mendengar suara Shuhua yang menangis,dia ingin memanggilnya tapi San lebih memilih membiarkan Shuhua menangis lebih dulu,Mungkin Lucy yang sudah melakukan hal itu pada Shuhua.

San merasa bersalah karena tidak bisa membantu Shuhua,dia pergi dari sana dan melanjutkan mencuci piring.tidak lama kemudian,Shuhua keluar dan menenteng tasnya,lalu pulang. San yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya.
.
.
.
.
.
Shuhua terus mendapat penglihatan tentang masa lalunya, dia sering melihat laki-laki dengan kalung biskuit itu,membuatnya semakin penasaran apakah San laki-laki itu.

Dia pergi menemui ayahnya dan hal itu membuat Ayahnya kaget bukan kepalang,setelah bertahun-tahun dia tidak pernah mengunjungi ayahnya di tempat kerja,tiba-tiba Shuhua datang untuk meminta biskuit kesukaannya.

Begitu juga pegawai yang ada disana, banyak pegawai lama namun juga ada yang baru,Salah satunya adalah Park Seonghwa yang sedang melihat Shuhua bersama Ayahnya sedang makan biskuit bersama.

"Siapa dia?" Tanya Seonghwa pada Ibu Choi yang sudah lama bekerja disana.

"Ah itu Shuhua,anak satu-satunya dari Tuan Yeh,dia mengalami trauma karena ibunya meninggal,dia juga mengalami sosial phobia,dan ini pertama kalinya dia datang kesini setelah beberapa tahun" Jawab Ibu Choi,Seonghwa hanya mengangguk,dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari gadis cantik yang polos itu.

"Cantik..." Kata Seonghwa sambil tersenyum

"Seonghwa,bisa bawakan secangkir susu hangat untuk Shuhua?" Hal itu langsung membuat lamunannya buyar seketika,dia segera membawakan secangkir susu hangat, Seonghwa nampak kikuk saat membawakan susu itu.

"Shuhua,ucapkan terima kasih" Kata Pak Yeh menyuruh Shuhua untuk mengucapkan terimakasih

"Te....Te..terima...kasih.." kata Shuhua sambil menunduk,sebuah kata yang terlontar dari mulut Shuhua membuat Seonghwa mematung,sepertinya perkataan dari Shuhua memiliku damage yang tinggi pada jantung Seonghwa.

"I...iya..sama sama" Seonghwa lalu pergi ke dapur dengan wajah yang memerah.

"Kau ini kenapa? Apa kau sakit? Wajahmu merah sekali" Ibu Choi kaget saat melihat wajah Seongwa yang merah,Ibu Choi mengira kalau Seonghwa terkena demam.

"Ah tidak,cuma panas saja"Kata Seonghwa pada Ibu Choi dengan senyum palsu.
.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya...

Seonghwa masuk sekolah,hari ini dia ditugasi untuk merekrut anggota osis dari adik kelas.

"Itu Kak Seonghwaa!!!! Aaaaaa!!!"

"Ketua osisnya tampan sekaliii!!"

Ya Park Seonghwa adalah ketua osis di sekolah,tidak ada yang tidak mengenal Seonghwa kecuali murid baru yang tidak semuanya kenal, dia pergi menuju kelas terakhir.

"Shuhua??"
.
.
.
.
.
.
.
Hayooo kalian setujunya Shuhua sama siapa hayo?

Jangan lupa vote dan komennya terima kasihh

Jangan lupa vote dan komennya terima kasihh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓ SCAR [San X Shuhua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang