[SCAR : Bagian 21]

212 41 3
                                    

Sepulangnya dari rumah sakit,dia tidak langsung pergi latihan,dia pulang kerumah orang tua nya.Sebenarnya San tinggal sendiri di kos dekat sekolah nya agar dia mudah bersekolah,hari itu ada yang ingin dia tanyakan ke orang tuanya tentang masalah yechu sahabat yang dia cari selama ini.

"Aku pulang" Ibu San terkejut mendengar suara San dan langsung menghampiri nya.

"Anakku sayang,kenapa kau kemari? Kau tidak latihan hari ini?? Kau sudah makan? Ayo makan dulu" Dengan senang hati Ibu San menyuruh San duduk,saat itu Ibu San sedang memasak makan siang.

Baru saja San akan memakan satu sendok nasi,Ayahnya sudah berdiri di depan pintu dapur dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau tidak latihan? Teman Ayah menelpon,dia bilang kau bolos latihan,apa kau di sekolah hanya bermain-main saja?" Pertanyaan Ayahnya membuat selera makan San hilang seketika,sendok nasi itu dia taruh kembali sambil mengunyah nasi yang sudah masuk ke mulut.

"Ada sesuatu,Ayah tidak perlu mencemaskanku,aku akan giat latihan setelah ini" Ayah San langsung ikut duduk dan makan.

"Apa yang membuatmu kemari?" Tanya Ayahnya penasaran,tidak biasanya San bolos latihan taekwondo, karena dia sangat suka dengan taekwondo.

"Aku ingin bertanya sesuatu,apa Ayah masih ingat dengan Tuan Yeh penjual roti?" Tanya San

"Tuan Yeh?? Ahh yang dulu anak nya sering bermain denganmu itu? Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?" Tanya Ibu San heran.

"Kenapa mereka pindah dari lingkungan ini?" Tanya San,dia terus menggali informasi.

"Seingatku, mereka pindah ke rumah nenek kakeknya karena istri Tuan Yeh meninggal,dan katanya anak Tuan Yeh mengalami gangguan jiwa,ah benar-benar kasihan anak perempuan itu" Memang kalau soal bergosip,ibu ibu memang jago nya dalam menggali informasi mulut ke mulut.

"Oh begitu" San akhirnya mengerti.

"Setelah makan,kita latihan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa kau ingin aku mati?" Shuhua memberanikan dirinya menghadapi San yang baru saja bertanya keadaannya,terdengar seperti sebuah ejekan di telinga nya. Entah kenapa amarah Shuhua sangat meledak hari itu,biasanya Shuhua sangat sabar menghadapi seseorang. San yang baru saja bertanya,cukup terkejut ketika Shuhua menaruh bunga yang kemarin dia bawakan untuknya,ada di meja nya.

"Kenapa kau mengembalikannya?" Tanya San heran

"Kau membawakan ini untuk Shuhua?" Tanya Wooyoung heran, sepertinya dia tahu kenapa Shuhua marah.

"Kau ingin aku mati?" Tanya Shuhua dengan nada tinggi,membuat semua yang berada di kelas menoleh.

"Apa yang dia lakukan? Memberi San sebuah bunga??" Bisik Lucy kepada May

"Sepertinya San yang memberi nya bunga" jawab May santai,Lucy hanya terdiam mendengar hal itu.

"Apa maksudmu?" Tanya San sekali lagi,Wooyoung hanya menggaruk belakang kepala nya.

"Kau tahu bunga krisan artinya apa?" Tanya Shuhua,namun San hanya menggeleng.

"Kematian" Jawab Shuhua singkat,lalu dia pergi ke bangku nya dengan perasaan marah,San masih bingung apa kesalahannya lalu menoleh ke arah wooyoung,Wooyoung memasang mata malasnya.

"Apa itu benar?" Tanya San ke Yunho, Yunho mengangguk.

Yeosang yang baru saja datang,dia sudah melihat semua nya,dia bahkan menghampiri San.

"Belum cukup kau membuatnya masuk rumah sakit,kau malah menginginkannya mati,begitu kejam nya kau" Mendengar ucapan Yeosang, San semakin merasa bersalah,harusnya dia tahu kalau Yechu memang alergi dengan buah stroberi,Yeosang pergi menghampiri Shuhua dan duduk di sampingnya.

"Kau sudah baikan?" Tanya Yeosang dengan senyum di wajahnya.

Shuhua hanya mengangguk,dia sedikit menjaga jarak,karena dia sudah melihat May yang bersungut-sungut di tempat duduknya,dia malas terlibat dalam perebutan laki-laki,Shuhua ingin membiarkannya.
.
.
.
.
.
.
.
Saat istirahat pun,Shuhua masih menghindari keduanya,Shuhua malas berkonflik dengan mereka lagi,jadi dia memilih duduk di pinggir jendela kantin,

"Hey itu anak aneh yang bisa melihat hantu"

"Penampilannya saja seperti hantu"

"Itu anak yang menggoda Yeosang dan juga San? Aku lebih baik daripada dia"

Mendengar cuitan para perempuan itu, membuat emosi nya seperti meledak-ledak,entah kenapa sejak masuk sekolah,emosi nya ini seperti dipacu.

"Aku heran bagaimana orang-orang yang di bully bisa tahan dengan penderitaan ini" Shuhua hanya malas berkonflik,suatu saat pasti dia mengumpulkan keberaniannya untuk menghadapi mereka semua,entah kapan.
Saat dia masih menikmati makanannya,seseorang duduk di hadapannya.

"Shuhua,boleh aku duduk disini? Kursi yang lain sudah penuh" Suara itu nampak tidak asing,Shuhua menoleh ke depannya dan terkejut ketika yang dihadapannya adalah

"Ketua Osis?" Shuhua membeku sejenak,dia tidak tahu harus berbuat apa kecuali mengangguk,kalau dia melihat,semua yang ada di kantin sedang memandangi nya.

"Jangan memanggilku seperti itu Nona Yeh,panggil saja aku Seonghwa, Park Seonghwa" Seonghwa hanya tersenyum dan melahap makanannya.

"No....na?" Shuhua masih tidak paham kenapa dia harus memanggil dia secara informal.

"Apa nona tidak ingat aku? Aku salah satu pegawai Tuan Yeh di toko roti" Setelah mendengar itu barulah Shuhua mengerti,tapi tetap saja rasanya canggung,Ketika Shuhua hanya diam saja,Seonghwa malah tersenyum,dia tahu kalau Shuhua tidak banyak berbicara.Shuhua melanjutkan makan,tapi rasa tidak enak berada di benaknya.

"Ak...aku mau ke kamar mandi sebentar..." Shuhua merasa tidak enak ,semakin dia duduk disana, semakin terasa berat pundaknya,hantu yang saat itu suka pada Seonghwa kembali datang dan membuat Shuhua tidak tahan, sebenarnya dia kasihan kalau Seonghwa selalu diikuti hantu seperti itu,tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengusirnya.

Shuhua pergi ke kamar mandi karena kepala nya pusing,melihat banyak hantu terkadang membuatnya pusing. Shuhua langsung memasuki bilik kamar mandi,karena dia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

"Lucy"

Yah,bersembunyi sebenarnya bukan cara yang bagus,tapi minimal itu bisa menghindari pertikaian,tapi...

"Aku tahu kau disini"

BYUURRRR

Entah darimana air yang banyak itu ditumpahkan ke dalam bilik dimana Shuhua berdiri,membuatnya basah kuyup,Shuhua terkejut akan hal itu langsung keluar dari kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Shuhua

"Ups,aku kira kau adalah Yeojin, sorry Ahahahahahah" Dengan mudahnya mereka tertawa setelah menyiram Shuhua dengan air satu timba,dan sepertinya itu adalah air ac.

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu, apa kau mengenal ketua osis?" Tanya Bian.

"Kenapa malah bertanya tentang itu?" Shuhua tiba-tiba terpikir sebuah film horor,Shuhua mengumpulkan keberaniannya,dengan penampilannya sepertinya dia bisa menakut-nakuti mereka semua.

"Aku akan membunuh kalian" Kata Shuhua dengan nada lirih,sambil menirukan adegan hantu yang sering dia lihat,dan benar saja rencana itu berhasil membuat mereka ketakutan.

"AAAAAAAAAA!!!!" Mereka berlari tunggang langgang,namun tidak seperti yang dia perkirakan,mereka malah mengunci Shuhua di kamar mandi dengan menaruh sebuah kain pel di pintu nya.

"HEYYYY!!!!! BUKA PINTU NYA!!!! Sial! Aku terkunci!!" Shuhua bingung bagaimana caranya keluar dari sana,sebentar lagi pasti kelas akan mulai.

"Kau bisa membantuku?"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Ayow vote dan komennya man teman
Biar aku semakin semangat buat lanjutin ceritanya ya
Makasihhh

✓ SCAR [San X Shuhua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang