Happy reading.
Pagi hari yang begitu cerah. Matahari tampak malu-malu menampilkan cahayanya yang kadang membuat manusia mengeluh kepanasan. Dan giliran tidak dikasih panas dan hujan turun dengan deras dan tidak berhenti, mereka juga mengeluh. Memang sifatnya manusia yang tak pandai bersyukur.Cewek dengan pakaian tidurnya pun terbangun. Ia berniat untuk joging pagi dihari minggu, yang biasanya dipakai untuk bermalas-malasan oleh kaum rebahan.
Walaupun bangun tidur, dan wajahnya masih muka bantal, Silmi tetap cantik. Yap, cewek yang bangun terlebih dahulu adalah Silmi! Adara mah boro-boro bangun, dia mah harus diteriaki dulu baru mau bangun. Dasar cewek pemalas. Biar saja nanti rejekinya diambil alih oleh Silmi.
Menengok kearah samping kanannya, Silmi melihat Adara yang masih tidur sambil senyum-senyum. Silmi yakin pasti dia mimpi tentang oppa-oppa Korea-nya itu. Atau tidak tentang cowok yang sedang Adara puja.
Dengan sekali tarikan nafas, Silmi langsung membangunkan Adara dengan suaranya yang merdu sekali. Sebelas duabelas dengan kaleng yang dibanting.
Sontak Adara langsung membuka matanya teriakan Silmi membuat Adara terkejut. Untung saja ia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung. Bisa-bisa Adara mati ditempat.
Pagi-pagi sudah ada yang membuat Adara kesal. Bawaannya Adara pengen mutilasi orang kalau hari bahagianya a.k.a hari minggunya di ganggu oleh seseorang. Eh tapi kalau bundanya yang ganggu, Adara mana berani. Bisa-bisa uang jajannya di lockdown.
Melihat keadaan Adara yang masih merem-melek, Silmi kembali mengeluarkan mulut mercon nya. "ADARA!" Adara pun terkejut lagi, "Ish ini anak susah banget si dibangunin nya. Kudu gue guyur dulu pake aer seember. Biar sekalian gue mandiin dikasur." Gerutu Silmi.
Adara menghela nafasnya, "ada apa si Mimi. Gue kan lagi mimpi indah. Dikit lagi gue mau kiss sama Ji Chang Wook, ganggu aja lo ,mah." gerutu Adara dengan intonasi yang pelan dan lembut.
Silmi memutar bola matanya dengan malas, "hilih sok manis bener ngomongnya. Biasanya ae bar-bar kek kucheng oren,"
"Bodoamat lah, gue mau ngelanjutin lagi mimpi yang sempet ketunda,"
Baru saja Adara ingin menaruh kepalanya diatas bantalnya, Silmi malah menarik tangan hingga posisi Adara menjadi duduk tegak.
"NO! Lo nggak boleh tidur lagi. Gue mau ngajakin lo joging."
"Ish males banget, mending gue molor lagi ampe ketemu besok pagi."
"Lo mau cosplay jadi orang mati?"
"Lah si anjir, dasar temen ga ada akhlak."
"Bodoamat yang penting gue cakep kaya Lisa blekping."
***
"Ah lo si Ra, kaga mau gue ajak joging. Gue jadi joging sendiri," gerutu Silmi setiba dari lari pagi.
Pada akhirnya, setelah adu mulut tadi, ternyata Silmi sia-sia. Adara tetap keukeuh dengan pendiriannya, bahwa ia tidak mau lari pagi.
Adara yang sedari tadi memainkan HP-nya, langsung menghentikan jarinya pada layar HP. Dan memfokuskan pandangannya kearah Silmi yang menggerutu. "Emang ngapa dah?" Tanya Adara kepada Silmi yang sedari tadi bibirnya tidak berhenti ngedumel tidak jelas.
"Lo bayangin aja. Gue nggak sengaja kesandung batu gede gara-gara gue fokus ke orang yang lagi pacaran. Mana cowoknya cakep lagi. Dan naasnya, mereka ngeliat gue jatoh. Ya allah mau ditaro dimana muka gue yang sebelah duabelas sama Lisa blekping." Ujar Silmi dengan menggebu-gebu. "Kan kalo ada lo, malu gue nggak terlalu keliatan, masih ada temennya. Lah ini gue mana sendiri udah kek jomblo." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [END]
Teen FictionMencintai dalam diam mungkin itu yang terjadi dalam diri Adara Fredella Shaquille. Adara cantik, dia juga manis apalagi kalau sedang tersenyum. Bahkan banyak teman laki-lakinya meminta Adara menjadi kekasihnya, tapi Adara menolaknya. Dengan alasan d...