Yok di vote dulu yok sebelum baca yokk...Happy reading.
Pukul setengah sepuluh waktunya untuk istirahat pertama, Silmi menghampiri Adara ke UKS. Tapi sebelum itu, Silmi menghubungi Alden terlebih dulu. Secarakan dia pacarnya.
Saat tiba di UKS, Silmi menemukan perempuan itu sedang memejamkan matanya sambil memeluk tasnya sebagai guling dan tidur miring memunggungi pintu UKS.
Disamping ranjang UKS terdapat nakas, dan menemukan sebuah kantong plastik yang berisi makanan. Silmi yakin pasti itu untuk Adara.
Silmi membangunkan Adara, tapi sebelum melakukan itu, ada Alden dan 2 temannya masuk kedalam UKS dan menghampiri Adara dan Silmi. Dan kali ini, saat ingin membangunkan Adara lagi, perempuan itu sudah sadar dan langsung membalikkan tubuhnya menjadi telentang.
Saat membuka mata, Adara langsung menemukan Silmi dan pacarnya, tentu saja bersama antek-anteknya.
Adara mengucek matanya. "Eh udah ada kalian," ujar Adara pelan.
"Ngebo mulu lo," sahut Daniel nyolot.
"Heh tai! Lo dateng-dateng langsung ngajak gelud aja. Sono lo pergi," balas Adara.
"Adoooohhhh," rintih Adara saat Silmi menoyor pelan kening Adara.
Alden yang berada disamping ranjang, dia hanya diam saja. Begitupun dengan Nevan.
Menyadari adanya wujud Alden, Adara menyapa Alden.
"Hi, Mas pacar," seru Adara dan hanya dibalas lirikan singkat oleh Alden.
Adara cemberut kesal.
"Gak usah monyong-monyong gitu, udah kaya bebek nyengir lo," lagi-lagi Daniel berulah.
"Bacot lo jelek,"
"Heh, lo berdua ribut mulu. Akur napa akur, nanti jodoh aja," ujar Silmi menengahi adu bacot antara Adara dengan Daniel.
"Amit-amit,"
"Amin-amin,"
Sahut mereka berbarengan. Tentu saja yang mengaminkan ucapan Daniel.
"Inget, pacarnya itu sahabat lo," ucap Nevan.
"Iye Bang, iye."
"Kantin yok?" ajak Daniel pada mereka.
"Nggak ah, gue mau disini aja," kata Adara.
"Lah, emang gue ngajak lo?" ucap Daniel.
Adara mengerucutkan bibirnya, "Den, pecat aja tuh si Daniel idiot jadi temen lo," adu Adara pada Alden.
Jengah dengan sikap Adara dan Daniel, akhirnya Alden menyuruh mereka semua ke kantin saja.
"Lo aja sono ke kantin. Gue disini sama Adara. Oiya, jangan lupa kalo kesini lagi, beliin makanan bakal gue," suruh Alden.
"Siap kakanda," kata Daniel.
Sebelum pergi meninggalkan Adara dan Alden, Silmi berujar kepada Adara. "Kalau lo mau makan, noh disamping lo ada makanan. Nggak tau dah dari siapa,"
"Ah, paling dari Chandra," jawab Adara.
Mereka semua terkejut kecuali Alden.
"Chandra anak IPS yang pakboi itu?" tanya Daniel untuk memastikan.
"Yang pernah deket sama lo juga kan?" tambah Silmi.
Adara mengangguk, mengiyakan semua pertanyaan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [END]
Teen FictionMencintai dalam diam mungkin itu yang terjadi dalam diri Adara Fredella Shaquille. Adara cantik, dia juga manis apalagi kalau sedang tersenyum. Bahkan banyak teman laki-lakinya meminta Adara menjadi kekasihnya, tapi Adara menolaknya. Dengan alasan d...