'Adara' - 9

4.1K 320 21
                                    


Happy reading.


Adara bingung, dia mengerutkan keningnya. "Tan, jalan rumah Adara bukan kesini,"

Heni menengok ke arah Adara yang berada di kursi belakang. "Ke rumah tante dulu gapapa kan?"

Pantas saja tadi tante Heni seperti berbisik kepada Alden, dan Alden hanya mengangguk. Mungkin tante Heni bilang kepada Alden bahwa langsung saja ke rumah beliau.

Adara sebenarnya ingin ke rumah cowok itu, tapi ia ragu. Takut ada kecanggungan antara Adara dengan Alden. Secara Alden begitu orangnya. Kecuali kalau Alden pacarnya, Adara jamin dia akan menjadi orang terbawel di hidup Alden. Eh Adara ngarep banget si jadi ceweknya Alden!

Tapi akhirnya Adara mengiyakan ajakan Heni, ia tidak enak kalau menolak. Secara dia kan sudah diberi tumpangan.

Tiba di rumah Alden, ah lebih tepatnya rumah tante Heni, Adara bergegas turun dari mobil. Adara masih diam mematung di depan pintu rumah. Sampai akhirnya Alden menyenggol lengannya dan membuat Adara tersentak.

"Ngapa kaga masuk?"

"Nggak enak,"

"Enakin,"

"Gue jalan nya bareng lo aja. Gue masih canggung sama nyokap lo,"

"Yaudah, terserah." Setelah mengucapkan itu, Alden langsung berjalan masuk kedalam rumah dan disusul Adara yang sedikit berlari.

"Duduk sini, Ra," ajak Heni yang sudah stay di sofa.

"Eh iya tan,"

"Tante niatnya mau masak, kamu mau ikut tante masak apa mau ngobrol sama Alden aja?"

Ngobrol dengan Alden? Sama saja berbicara dengan tembok.

"Adara bantu tante aja deh, gapapa kan?"

"Gapapa dong. Tante seneng malah. Ayo ikut tante ke dapur,"

Adara bangkit dari duduknya dan menyusul Heni yang belum jauh dari tempat dia berdiri.

"Tante mau masak apa?" Tanya Adara.

"Niat si mau buat makanan kesukaan Alden,"

"Emang Alden suka apa tan?"

"Suka kamu," goda Heni sambil mengedipkan matanya.

"Ah, Tante bisa aja," Adara tertawa kecil.

"Alden itu suka sama apa aja. Semua yang tante masak dia pasti makan. Jadi makanan kesukaan Alden itu......masakan tante,"

"Wahh! Pasti masakan tante enak banget ya," ujar Adara.

"Hahaha bisa aja,"

Mereka memulai memasak. Kerjaan Adara paling-paling hanya mengambil ini itu dan memotong sayur-sayuran. Sedangkan Heni fokus kepada penggorengannya.

Tidak berasa, mereka berada didapur sudah 1 jam setengah. Dan ternyata sekarang sudah pukul 7 malam.

Acara masak-memasak sudah selesai. Adara berinisiatif untuk menyiapkan makanan di atas meja makan yang tak jauh dari dapur.

"Sini Tante bantu,"

"Eh nggak usah, Tan. Aku bisa kok,"

"Yaudah Tante panggil Alden aja biar dia yang bantuin kamu,"

Baru saja Adara ingin protes, Heni sudah lebih dulu memanggil Alden dengan nada tinggi. "BANG!"

"Kenapa si Ma?" Tanya Alden dengan wajah yang masih muka bantal.

ADARA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang