'Adara' - 24

3.9K 284 42
                                    

Yok di vote dulu yokk sebelum baca yoo..

Happy reading.

Sesuai dengan janjinya kepada Adara, pukul 7 malam Silmi sudah tiba dirumah Adara. Sebelum masuk, Silmi terlebih dahulu mengetuk pintu rumah Adara dan mendapatkan Bi Nani yang membukakan pintu.

Bi Nani mempersilahkan Silmi masuk dan perempuan itu langsung bergegas menuju kamar Adara. Tanpa mengetuk pintunya terlebih dulu, Silmi langsung masuk begitu saja. Tapi sang pemilik kamar tidak menyadari keberadaan Silmi.

Silmi terkejut saat melihat kelakuan Adara. Cewek itu sedang berjingkrak-jingkrak diatas kasurnya seperti melakukan konser dadakan sambil menyetel lagu dengan speaker yang berada di kamarnya dengan keras. Apalagi ditambah kedua tangannya melambai-lambai ke udara.

Silmi mematikan speaker yang mengeluarkan alunan musik yang enak. Sedangkan Adara langsung berhenti melenggak-lenggokkan tangan dan kepalanya saat lagu Love Myself yang dinyanyikan oleh boygroup kesayangan mati begitu saja. Padahal Adara sedang merasakan euphoria saat idola dan fansnya menyanyikan saat di konser.

Adara menatap Silmi tajam.

"Apa lo liat-liat?" sahut Silmi tak kalah tajam.

"Lo ngapa ganggu gue sih? Kan gue lagi konser!"

"Gila lu?"

"Gigimu gendut," gerutu Adara. "Setel lagi musiknya. Gece!"

"Nggak mau." tolak Silmi.

"Kudu nurut lo sama majikan," ucap Adara.

Silmi memutar bola matanya dengan malas.

"Ya udahlah gue mau balik aja. Padahal niatnya mau bantuin lo ngerjain tugas yang dikasih Bu Lia."

Baru saja Silmi ingin melangkahkan kakinya, dengan gerak cepat Adara langsung turun dan menahan tangan Silmi.

"Eh, mau kemana lo?"

"Mau balik lah. Kan kata lo, gue ganggu lo," pancing Silmi.

"Eh-eh, jangan dong," rengek Adara masih menahan lengan Silmi.

"Makanya jangan songong sama majikan," ujar Silmi meng-cosply ucapan Adara.

"Iyaiyaaaa,"

Adara menghentakkan kakinya menuju meja belajar dan disusul oleh Silmi dan duduk di sofa single yang berada disebelah meja belajar.

Adara menyodorkan buku tulis dan buku paket beserta pulpennya. "Lo dulu Mi. Nanti gue bab dua aja." tawar Adara.

"Gak! Kalau gue yang bab satu, terus lo bab dua. Yang ada tuh tugas nggak bakal lo kerjain. Gue udah tau tabiat lo, Ra."

Adara cemberut kesal.

Kalau cewek itu sudah mager, jangankan untuk mengerjakan, menyentuhnya saja berasa ingin menyentuh kuman. GAK SUDI!

"Pengen gue hujat aja tuh guru. Yok Mi, kita hujat tuh guru,"

"Jangan bego. Nanti lo dapet ajab,"

"Gapapa. Yang penting sama lo. Namanya juga best friend, harus susah seneng bareng dong," dengan pe'de nya Adara mengucapkan hal itu.

Silmi gemas dengan Adara. Akhirnya Silmi menjitak pelan kening Adara.

"Heh, beda server lah bambang!"

Adara meringis sambil mengusap keningnya. "Sshh, sakit anying,"

"Gak usah drama deh," ucap Silmi memutar bola matanya dengan malas.

ADARA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang