Yok, yok di vote yokk...Happy reading!
Malam semakin larut, waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Waktu yang biasanya digunakan untuk beristirahat. Tetapi tidak dengan Adara. Gadis itu masih membuka matanya lebar-lebar seraya menatap langit-langit kamar sambil tiduran dan tersenyum lebar.
Setiap mengingat kejadian di tukang nasi goreng, Adara terasa terbang ke langit ketujuh. Apalagi sikap hangat Alden yang dia lakukan untuk Adara.
Adara kadang terheran-heran, Alden bisa menjadi sosok yang hangat dan dingin. Adara suka berpikir, apakah Alden mempunyai dua kepribadian atau dua jiwa.
Contohnya, seperti tadi di kedai nasi goreng. Adara yang hanya memakai celana jeans setengah paha, otomatis saat duduk akan tertarik sedikit keatas. Sontak hal itu menarik perhatian anak muda yang sedang menongkrong di daerah sekitar tempat itu. Dan Alden menyadari mereka yang terlibat tergoda oleh paha putih Adara.
Meskipun Alden tidak mempunyai rasa kepada Adara, tetap saja Adara pacarnya. Dan Adara miliknya. Alden tidak rela berbagi apalagi terbagi.
Akhirnya Alden memutuskan untuk membuka hodie hitamnya dan menyerahkan kepada Adara.
Adara menatap Alden dengan tatapan bertanya.
"Tutupin tuh paha lo. Banyak yang ngeliatin lo pake tatapan napsu," sahut Alden kepada Adara dan menunjukkan kearah anak muda yang sedang menongkrong dengan dagu.
Sebelum mengambil hoodie hitam milik Alden, Adara menatap kearah hoodie itu dan Adara sempat bertanya. "Emangnya kenapa? Kan gue nggak ngapa-ngapain ini." ujar Adara dengan wajah polosnya. Tetapi, Adara tetap mengambil hoodie-nya.
Alden menatap Adara datar. "Lo cewek gue. Gue nggak suka berbagi, walaupun dia nggak kenal sama lo atau gue."
Jawaban Alden sontak membuat pipi Adara memerah seperti kepiting rebus. Adara berceletuk, "Aw, so sweet." ujar Adara mengerlingkan mata genit kepada Alden.
Dalam keadaan baper Adara masih sempat-sempatnya berbuat genit terhadap Alden. Padahal jantungnya sudah berdetak tak karuan.
Drtt...
Ponselnya bergetar, dan menyadarkan Adara dari angan-angannya tentang kejadian tadi.
Bunda🤟🏻
Bunda sama ayah udh sampai Medan. Kmu jgn tidur mlm2 trs nanti sakit. Jgn mentang2 g ad bunda, kamu jd seenaknya
Iya bun, iyaaaaaaaaa
Awas aja kl kmu nakal slam g ada bunda. Pas bunda plg, kmu g bunda kasi uang jajan seminggu
Iyaaaaa bundaaaaaaa. Yudah aku mau tidur aja dah. Bye bun, good night❤️
Good night too syg❤️
Sementara di lain tempat, Alden sibuk dengan makanan yang berada di pangkuannya sambil menatap layar TV yang menampilkan permainan PS yang dimainkan oleh kedua temannya sambil memencet tombol di stik PS nya masing-masing.
"Mampus, lo kalah," sorak Nevan dengan bahagia saat tahu dia unggul bermain bola melawan Nevan.
"Cuma kebetulan itu mah," elak Daniel yang tak terima kalah.
"Mana ada yang kebetulan. Semua udah takdir. Tugas manusia hanya mengubah sedikit takdir agar menjadi lebih baik. Berarti kalau lo kalah main PS, lo nya aja yang noob." tukas Alden dengan bijak yang berada di belakang mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [END]
Teen FictionMencintai dalam diam mungkin itu yang terjadi dalam diri Adara Fredella Shaquille. Adara cantik, dia juga manis apalagi kalau sedang tersenyum. Bahkan banyak teman laki-lakinya meminta Adara menjadi kekasihnya, tapi Adara menolaknya. Dengan alasan d...