Welcome readers:)
Alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca
Happy reading:v
"Kamu orang yang datang dalam hidupku membawa kehancuran yang menimpaku"
"Lo tadi kemana sih?!" Sasha terus bertanya demikian. Namun Gladies masih mendiami Sasha.
Sekarang mereka berdua berada di kelas Gladies yaitu kelas XI IPA 3. Di dalam kelas hanya ada mereka berdua, yang lainnya masih asyik menonton pensi d ruang Aula.
Gladies tidak jadi kembali menonton pensi, itu sebabnya Sasha datang kemari mencarinya. Moodnya langsung turun sekarang. Dia tidak tahu lagi apa yang akan terjadi setelah ini semua. Kekacauan mungkin sebentar lagi akan datang menghampirinya.
"Dies! Lo denger gue ngomong gak sih!"
"Diem Sasha!" Bentak Gladies dengan kesal. Sasha cukup terkejut mendengarnya.
"Gue lagi gak mau diganggu" Balas Gladies.
"Lo kenapa sih?" Tanya Sasha heran.
Gladies menjadi sangat marah sekarang. Sasha menjadi sangat bingung melihat perubahan sikap Gladies secara mendadak. Padahal tadi waktu di Aula Gladies baik-baik saja, masih tersenyum dan ceria. Namun sekarang, seperti singa ngamuk yang tidak ingin diganggu. Sasha menyadari perubahan sikap Gladies yang drastis.
"Tahu gak sih, gue kesel banget sumpah! Kesel!" Gladies menjambak rambutnya gemas. Meluapkan emosinya sekarang. Ia sangat kesal pada kejadian tadi. Sangat kesal.
Sasha menghembuskan napas pelan. Sepeetinya ia harus berbicara lembut kepada Gladies sekarang "Emang kenapa?" Tanya Sasha menurunkan nada suaranya.
Gladies mencoba meredam emosinya. Ia menarik napas lalu membuangnya secara perlahan. Gladies kemidian menceritakan kejadian yang menimpanya tadi di dekat ruang Aula. Menceritakan betapa kesalnya dia saat bertemu cowok itu dan dia malah membawa surat milik Gladies yang jelas-jelas bukan untuk dia.
"Kok bisa gitu?" Sasha justru malah balik bertanya.
Gladies hanya mengedikkan bahu. Ia pun tidak tahu alasan mengapa cowok itu mengambil surat miliknya. Dari tatapan itu, Gladies tidak mengetahui apa maksud tersembunyi cowok itu.
Disaat keduanya tengah berbincang datang seorang cewek dari kelas Gladies menghampiri ke meja keduanya. Dengan terburu-buru cewek bernama Shila itu datang mengahampiri.
"Dies, ini lo bukan?" Tanya Shila dengan penasaran, menyodorkan handphone miliknya.
Gladies mengintip apa yang ada di dalam layar handphone milik Shila. Ia terkejut begitupun dengan Sasha. Untuk lebih memastikan, Gladies mengambil handphone milik Shila secara paksa. Melihat lebih dekat melalui indra matanya. Ternyata ia tidak salah lihat. Apa yang dilihatnya memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gath! (Series 1) [COMPLETED]✔
JugendliteraturGathan tidak akan menyangka setelah pertemuan pertamanya dengan Gladies, akan berdampak besar pada kehidupannya. Memberi warna di setiap hari-harinya. Namun tidak dengan Gladies. Baginya, Gathan itu adalah dampak buruk. Selain kehidupannya yang perl...