28 - Diantar Pulang

385 26 0
                                    

Welcome readers

Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca ya

Maafkan jika ada typo:v

Happy reading:)

"Apa yang aku rasakan, apakah engkau merasakannya juga?"

Di sepanjang perjalanan pulang, hanya di dominasi oleh suara semilir angin dan kicauan burung saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sepanjang perjalanan pulang, hanya di dominasi oleh suara semilir angin dan kicauan burung saja. Tidak ada obrolan antara Gladies dan Revan. Mungkin karena sedang berada di motor, Revan tahu jika mengeluarkan suara pun bakal tidak terdengar jelas. Karena terhalang oleh suara angin.

Dari balik kaca spion Revan bisa melihat Gladies duduk dengan santai. Tapi tidak seperti biasa, di hari sebelum-sebelumnya di saat mereka berdua masih berangkat dan pulang bersama. Sekarang seperti ada jarak yang memisahkan keduanya.

Revan melirik sebentar Gladies dari balik kaca spion. Pandangannya yang mengarah ke jalanan, sekarang jadi tujuan arah pandang Gladies. Tidak ada lagi pandangan keduanya yang bertemu dari balik kaca spion. Seperti dulu, entah Gladies yang sesekali melirik ke arah spion dan beberapa detik setelahnya Revan ikut melirik ke arah spion. Jadilah mata keduanya saling menatap lewat kaca spion.

Tapi itu dulu, tidak dengan sekarang. Sekarang sudah berbeda, tidak sama seperti dulu. Revan menertawai dirinya sendiri, walau Gladies tidak menyadarinya. Revan tertawa miris, melihat kelanjutan hubungannya dengan Gladies yang semakin tidak sejalan. Jarak keduanya kian menjauh. Tidak ada kebahagian bersama seperti dulu.

Revan dengan tidak sengaja menambah kecepatan laju motornya, ketika membayangkan tentang seseorang. Gathan, yang telah datang dan ikut campur dalam hubungannya dengan Gladies membawa keretakan yang besar. Membayangkan namanya saja, emosi Revan perlahan meningkat.

Seperti sekarang, ia melajukan motornya dengan cepat. Gladies yang menyadari perubahan Revan secara tiba-tiba, merasa aneh. Ia memperkuat pegangannya supaya tidak jatuh. Namun Gladies memegang jok motor Revan, tidak memegang pundak ataupun jaket Revan. Ia tidak berani sekarang.

"Kak, jangan ngebut. Gue takut" Gladies berkata sedikit lebih keras. Karena kecepatan Revan, mampu menandingi suara kencangnya sekalipun.

Revan tersadar. Ia juga menyadari kalau Gladies tidak seperti biasanya, jika ia menambah kecepatan laju motornya, Gladies pasi akan berpegangan padanya. Entaj di bahu ataupun jaket kulitnya.

Perlahan Revan menormalkan kembali kecepatan motornya. Saat kecepatannya sudah kembali normal, Revan merasa ada yang aneh dengan laju motornya. Kenapa ia merasa kalu ban motornya terasa tidak enak ketika sedang melaju.

Revan berhenti di pinggir jalan, menepikan motornya. Gladies yang heran, langsung turun saat motor Revan berhenti di pinggir jalan.

"Kenapa Kak?" Tanya Gladies yang tidak tahu alasan Revan berhenti.

Hello, Gath! (Series 1)  [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang