Gathan tidak akan menyangka setelah pertemuan pertamanya dengan Gladies, akan berdampak besar pada kehidupannya. Memberi warna di setiap hari-harinya.
Namun tidak dengan Gladies. Baginya, Gathan itu adalah dampak buruk. Selain kehidupannya yang perl...
"Aku hanya mau kamu menjelaskan maksud dari ini semua. Sudah itu saja"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gladies hanya bisa mengikuti arah pandangnya ketika Revan beranjak pergi. Gladies menatap punggung Revan yang sekarang sudah keluar dari kafe.
Semuanya jadi kacau seperti ini. Gladies menghela napasnya. Melihat di depan makanan mereka berdua belum tersentuh sedikit pun. Gladies tidak selera dalam memakan.
Kemudian ia beranjak juga dari sana dengan menenteng tas di tangannya. Ingin rasanya ia menghampiri dan mencegat Revan, namun rasanya percuma saja. Revan pasti tidak akan mendengarnya dan justru nanti lebih marah kepadanya.
Gladies berjalan sambil mengusap setitik bulir yang keluar dari kelopak matanya. Tidak boleh, ia tidak boleh menangis hanya karena ini. Gladies tidak boleh terkesan cengeng. Gladies sekarang harus membuktikan bahwa apa yang Revan lihat di video itu tidak benar. Gladies harus meyakinkan Revan secepatnya, sebelum dia menjauh dan meninggalkan dirinya.
Karena Gladies berjalan sambil sesekali menunduk, tanpa disadari ia menabrak seseorang yang sedang berjalan berlawanan denganya.
Brukk
"Maaf gue gak sengaja" Gladies mendongak untuk melihat orang yang ia tabrak.
Gladies menyipitkan matanya. Mencoba mengenali orang di hadapannya yang mengenakan topi berwarna hitam serta kaus putih berbalu jaket bomber warna merah dan celana jeans hitam.
"Gathan?"
Yang Gladies tabrak adalah Gathan. Cowok yang menimbulkan masalah pada dirinya. Menimbulkan kekacauan yang telah dibuatnya.
"Bagus banget gue ketemu lo di sini." Gladies menyilangkan kedua tangannya. Menatap tajam ke arah Gathan.
Yang ditatap justru hanya diam tanpa bersuara dan tanpa eskpresi. Wajahnya terlihat datar seperti biasa.
Gathan tak memperdulikannya. Ia lanjut berjalan melangkah, namun Gladies tetap tidak diam. Setiap Gathan melangkah, Gladies menghalang jalan Gathan dengan berdiri di depannya sambil merentangkan tangan.
"Enak aja mau pergi! Gue ada urusan sama lo" Tunjuk Gladies kepada Gathan.