26 - Gertakan Revan

403 29 1
                                    

Welcome readers

Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca ya. Hargai kerja keras penulis cukup memberi vote, jika tidak bisa comment. Karena satu vote dari kalian sangat berarti bagi penulis. Bagi kalian para siders, hargai tulisan yang kalian baca cukup dengan menekan vote. Sudah itu saja:)
Sekalian comment juga gak papa hehe.

Maafkan jika ada typo:v

Happy reading:)

"Rasanya sakit, saat melihatmu lebih peduli kepadanya dibanding kepadaku"

"Rasanya sakit, saat melihatmu lebih peduli kepadanya dibanding kepadaku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pelajaran dimulai. Sekarang dikelas XII IPA 1, sedang belajar pelajaran Fisika, yang diajar oleh Bu Tantri. Semua murid yang ada di kelas memperhatikan dengan jelas apa yang dijelaskan oleh Bu Tantri di depan. Maklum saja, kelas ini adalah kelas unggulan yang berisikan murid-murid yang rajin dan cerdas. Termasuk Gathan, ia berada di kelas ini.

Namun sepertinya, tidak semuanya yang ada di kelas ini rajin menurut Gathan. Setelah pindah ke sekolah ini sejak beberapa minggu lalu, Gathan melihat di kelas ini hanya ada satu murid yang terlihat santai di dalam kelas. Dia adalah Melvan.

Cowok itu duduk di samping Gathan. Walau di depan Bu Tantri sedang menjelaskan, Melvan justru berbaring dan menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan.

Gathan hanya bisa menggeleng melihat teman satu bangkunya ini. Gathan akui, walaupun Melvan sedikit malas, sebenarnya ia pintar. Buktinya ia pernah mengikuti olimpiade sains tahun lalu. Walau Gathan belum sekolah di sini, tapi berita ini sudah diketahui oleh seluruh murid SMA Pelita dan mendapat pengakuan dari semuanya.

"Gat, serius amat merhatiinnya?" Melvan berkata saat ia memperhatikan Gathan yang sangat serius dalam belajar.

"Gue mau belajar" Jawab Gathan, masih fokus memperhatikan penjelasan materi dari Bu Tantri.

"Sekali-kali bolos gak papa kali. Lo juga kan pinter" Ujar Melvan.

Gathan menatap teman sebangkunya itu dengan tatapan dinginnya. Seolah perkataan Melvan, sangat sensitif terhadapnya "Gue bukan lo, yang males!" Jawab Gathan ketus.

Melvan mengedikkan bahunya. Susah jika sudah berurusan drngan masternya rajin. Setiap diajak untuk melenceng sedikit saja, justru dirinya malah kena semprot perkataan Gathan. Yang ketus dan dingin itu.

Gathan merasakan ada yang bergetar di dalam saku celananya. Di dalam sakunya ada handphone miliknya. Pasti handphonenya berbunyi karena ada notif masuk, entah itu chat atau pesan yang dikirim. Dengan hati-hati Gathan berusaha mengambil benda pipih itu dari saku celananya. Sebelumnya, ia mengecek terlebih dulu ke depan, tepat ke arah Bu Tantri. Jika Bu Tantri sedang sedikit lengah dan berbalik menulis di papan tulis, barulah ia mengambil handphone di saku celananya.

Hello, Gath! (Series 1)  [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang