Welcome readers
Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca ya. Hargai kerja keras penulis cukup memberi vote, jika tidak bisa comment. Karena satu vote dari kalian sangat berarti bagi penulis. Bagi kalian para siders, hargai tulisan yang kalian baca cukup dengan menekan vote. Sudah itu saja:)
Sekalian comment juga gak papa hehe:vMaafkan jika ada typo:v
Happy reading:)
"Niatku melindungimu dari betapa liciknya dia yang kau perjuangkan"
Alunan musik terdengar merdu di telinga Gladies. Menggunakan headseat yang ia pasangkan di telinganya, supaya bisa mendengar lebih jelas suara alunan nada dari lagu kesukaannya. Tubuhnya bergerak, bergoyang mengikuti alunan lagu. Kepalanya pun ikut bergerak ke kanan dan kiri mengikuti alunan nada lagu.
Ditemani langit malam dan cahaya bulan yang memancar, dapat Gladies lihat dari balik jendela kamar yang terbuka. Sungguh betapa nyaman dan senangnya suasana seperti ini, bisa dinikmati oleh Gladies.
Ditambah segelas susu hangat dan kue yang tersaji di atas meja belajarnya, sudah membuat Gladies merasa sangat nyaman.
Ia melupakan sedikit tugas yang membuat otaknya penuh dengan berbagai macam pemikiran. Otaknya sudah lelah dan ia butuh istirahat. Dan sekarang waktu yang tepat digunakannya sebagai istirahat.
Gladies mengambil satu potong kue yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian di atas piring. Ia masukan secara perlahan ke dalam mulut lalu mengunyahnya. Merasakan betapa lezatnya kue coklat buatan Rita, yang membuat lidahnya bergoyang dan tidak henti untuk mengunyah. Tidak lupa juga setelah ia memakan satu potong kue, ia meminum susu putih hangat. Gladies meminumnya secara perlahan, supaya bisa masuk sempurna lewat tenggorokannya.
Diambilnya lagi satu potong kue setelah ia selesai meminum susu yang tinggal setengah dalam gelas. Baru saja sampai ke mulut, suara ketukan dari pintu kamarnya terdengar.
Tok...tok...tok
Gladies dengan malas mencabut earphone dari kupingnya dan menaruh kue itu kembali ke piring. Beranjak dari kursinya, berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya. Setelah ia membuka knop pintu, baru ia tahu siapa yang mengganggu waktunya sekarang.
"Ngapain?" Tanya Gladies setengah malas.
"Gue mau minjem Pulpen, ada kak?"
Itu adalah Aksa. Gladies menggeleng pelan. Datang ke kamarnya dan mengganggu waktunya hanya untuk meminjam pulpen?
"Emang lo sekolah gak bawa pulpen?" Tanya balik Gladies. Masa adiknya ini tidak memakai pulpen di sekolahnya.
"Bawa kok. Cuma sekarang abis. Adek mager buat belinya hehe" Aksa malah menyengir menunjukan sederet gigi putihnya. Adiknya ini memang malas jika membeli sesuatu ke luar rumah. Apalagi jika ia di suruh untuk membeli sesuatu ke luar, pasti malah Kakaknya yang ia suruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Gath! (Series 1) [COMPLETED]✔
Novela JuvenilGathan tidak akan menyangka setelah pertemuan pertamanya dengan Gladies, akan berdampak besar pada kehidupannya. Memberi warna di setiap hari-harinya. Namun tidak dengan Gladies. Baginya, Gathan itu adalah dampak buruk. Selain kehidupannya yang perl...