Gathan tidak akan menyangka setelah pertemuan pertamanya dengan Gladies, akan berdampak besar pada kehidupannya. Memberi warna di setiap hari-harinya.
Namun tidak dengan Gladies. Baginya, Gathan itu adalah dampak buruk. Selain kehidupannya yang perl...
"Definisi menyebalkan yang sebenarnya menurutku adalah kamu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gladies mendengus sebal. Gathan terus mengatainya sebagai Stalker, padahal ia kan bukan Stalker Gathan. Ia mengikuti Gathan hanya untuk mendapat penjelasan dan maksud dari Gathan.
"Sabar, Dies. Lo gak boleh marah, entar tambah tua" Batinnya dalam hati mencoba bersabar.
Gladies pun ikut beranjak dari tempat duduknya, menyusul Gathan. Gathan mengambil satu buku dari rak tadi lalu ia melangkah menuju penjaga perpus. Gladies pun sama melakukan apa yang dilakukan Gathan, ia mengambil buku dari rak yang sama lalu membawanya. Entah nanti ia baca ataupun tidak, ia hanya membawa saja.
Sesampainya di tempat penjaga perpus, di situ lah yang membuatnya malas. Ia harus berdiri dan mengantri di barisan semua orang yang ingin meminjam buku di sini. Mungkin jika bukan karena mengikuti Gathan, Gladies tidak akan berdiri lama di sini. Masalahnya, cowok itu berada dua orang di depannya. Hanya berjarak 2 orang saja.
Gladies menggerakkan kakinya karena bosan menunggu antrian. Sedangkan sekarang sudah giliran Gathan yang sedang mendata.
"Lama banget sih!" Gerutunya sebal.
Gladies tidak sabaran setelah Gathan sudah selesai di data buku pinjamannya oleh penjaga perpus. Gladies menggoyangkan kakinya berusaha sabar menunggu antrian. Tinggal satu orang lagi, tapi sepertinya cukup lama. Karena oranf di depannya ini meminjam bertumpuk buku. Itulah yang membuatnya tidak sabar.
Dengan kesal Gladies langsung keluar barisan dan beranjak keluar tanpa memperdulikan aturan. Namun baru beberapa langkah, ia sudah di jegat oleh penjaga perpus dengan memanggilnya.
"Dek, mau kemana? Isi data dulu" Kata penjaga perpus.
Gladies menoleh ke penjaga perpus "Harus banget?" Tanya Gladies sedikit malas. Ia malas karena sudah menunggu terlalu lama.
"Harus dek, kan adek mau pinjam buku itu kan?" Penjaga perpus itu menunjuk buku yang di genggam Gladies.
Gladies melihat buku yang di genggamnya. Ia menghela napas pelan, lalu kembali ke barisan. Dirinya mengintip apakah Gathan sudah keluar dari sini. Sspertinya memang iya Gathan sudah keluar. Dilihat dari lamanya dia mengantri pun sudah pasti.
"Namanya siapa dek?" Tanya penjaga perpus.
"Gladies" Jawab Gladies yang masih memperhatikan ke arah pintu, melihat keberadaan Gathan.
"Silahkan dek di isi dulu" Kata Mbak penjaga perpus.
Gladies mengalihkan perhatiannya sebentar, ke pembicaraan Mbak penjaga perpus. "Kayak mau ambik sembako aja harus ngisi list" Ucap Gladies.