✓HARI SIAL BERJAMAAH

4.6K 219 10
                                    

Setiap orang mempunyai cara untuk menutupi lukanya -Alea Attasyara.

***

🍂-Happy Reading-🍂

Selasa yang cerah ini juga mewakili semangat pagi Alea, rambut hitamnya yang diikat menyisakan beberapa helai anak rambut. Hanya senyuman tipis yang menghiasi wajah cantiknya.

Saat ingin berbelok menuju tangga berikutnya, suara seseorang yang memanggil namanya membuat Alea menoleh kebelakang.

"Le--Ale."

Sepertinya Alea mengenali suara ini, tetapi ia lupa suara siapa. Matanya mengelilingi masih mencari seseorang yang memanggil-manggil namanya. Nihil, tidak ada siapapun.

Akhirnya Alea lebih memilih tak acuh. Ia melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Ale-Ale manisnya juara."

Karena terlalu kesal Alea membalikan tubuhnya dan memukul orang yang terus-terusan memanggil namanya dengan tidak jelas.

"Adoh! Nggak ganteng lagi ini. Gimana dong?"

Betapa terkejutnya Alea, ternyata orang yang dengan jahil memanggil namanya itu Rafa. Dan yang mendapat pukulan telak darinya juga Rafa.

"Le-Ale kejam ya, gimana nasib wajah gue yang kelewat tampan ini?" Rafa memegangi rahangnya yang membiru, pukulan Alea kencang juga. Rahangnya berdenyut.

Alea menatapnya iba, "Sorry."

Dalam hati Rafa tersenyum senang. Gadis itu kalau dilihat dari dekat manis juga walaupun dia cuek dan dingin padanya, tetapi Rafa jadi makin suka.

"Duh, ini sakit Le." Rafa berpura-pura kesakitan, kali aja Alea langsung memegang wajahnya. Modus dikit.

"Mampus!" ketus Alea.

Rafa terbelalak, kenapa ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Ia sudah berkhayal sejauh langit dan bumi, malah nyatanya begini. Miris.

Tidak ambil pusing Rafa melangkahkan kakinya menaiki satu tangga lagi. Sekarang posisinya sejajar dengan Alea.

"Le-Ale kejam ya. Kalo tiba-tiba gue jadi jelek, nanti ayah sama bunda gue nggak bakal mau ngakuin lagi. Terus akhirnya tidur dikolong jembatan, kasian nggak sama gue?" tingkah Rafa yang nyeleneh mulai muncul lagi.

Alea memutar bola matanya. "intinya apa?"

Bukannya menjawab tetapi Rafa malah terkekeh. "Obatin dong," pintanya.

"Ogah!" teriak Alea. Gadis itu berlari meninggalkan Rafa yang masih saja memanggil-manggil namanya.

Alea telah sampai didepan kelasnya. Dengan langkah gontai ia mendekati tempat duduknya, disana sudah kedua sahabatnya yang tengah mengobrol.

"Pagi Alea." sapa Tiara dengan senyuman manisnya, sedangkan Alea hanya terdiam dan melemparkan tasnya diatas meja.

"Kenapa tuh wajah ditekuk gitu? Ada masalah?" celetuk Anggi, ia juga bingung tiba-tiba Alea datang dengan wajah kesal.

Tanpa berkata apapun Alea langsung duduk dikursinya, ia tidak sadar kalau ada kaki Anggi yang diselonjorkan dikursinya.

"Aduh! Sakit Alea. Lo kalau kesel jangan dudukin kaki gue." ringis Anggi.

Alea bersikap tak acuh, ia melirik kaki Anggi yang tidak sengaja terdudukinya. Gadis itu berdiri, Anggi langsung menurunkann kakinya kelantai.

Tiara memasukan beberapa keripik kentang kedalam mulutnya, "Lo kenapa sih Le?" Tanyanya.

[GS1] Opposite Characters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang