Nyatanya aku memang bodoh, mengabaikan yang lain hanya demi sesuatu yang ingin aku kejar.
***
🍂-Happy Reading-🍂Event sekolah yang akan di adakan minggu ini membuat para pengurus osis sibuk mempersiapkan segala sesuatu agar saat ulang tahun sekolah nanti tidak terjadi kesalahan sedikitpun.
Termasuk Alea, pemegang jabatan tertinggi sebagai ketua osis SMA Pelita Nusantara sekaligus ketua pelaksana. Gadis itu mulai memantau semua persiapan, urusan proposal sudah beres dari beberapa hari yang lalu.
Alea berlari menghampiri laki-laki berkacamata di ujung kolidor yang tengah berbincang-bincang dengan panitia lainnya.
"REGI!" panggilnya.
Merasa terpanggil Regi menolehkan kepalanya, ia menyunggingkan senyumnya kemudian meminta izin menghampiri Alea kepada 2 panitia lain yang tadi tengah berbincang dengannya.
"Ya, kenapa Le?" tanya Regi sambil menaikkan kacamatanya yang sedikit turun.
"Lo seksi konsumsi kan? Sama siapa aja?"
"Gue, Mita, Denis, sama Eriska. Kenapa?"
Alea menggeleng singkat, "Gimana udah siap semua? Usahain jangan sampai kurang Gi. Terus nanti lo kasih tau Alisa anggaran yang dibutuhin," ucapnya.
Regi mengangkat jari jempolnya, lalu laki-laki berkacamata itu pamit untuk menemui panitia lain. Setelahnya Alea kembali sibuk memantau mulai dari dekorasi yang lebih menarik dari tahun lalu.
Satu botol air mineral terulur di hadapannya, Alea mendongak. Laki-laki tampan yang seragamnya berantakan berdiri di hadapannya dengan cengiran lebar.
"Minum nih Le-Ale, kekurangan air nanti buat lo nggak fokus."
Seketika Alea tidak bisa menahan senyumnya, ia mengambil satu botol air mineral itu lalu tersenyum canggung.
"Thanks Rafa," balasnya. Kemudian gadis itu duduk di salah satu kursi panjang yang berada di depan ruangan osis.
Rafa mengepalkan tangannya ke udara sambil menyunggingkan senyumannya. Air pembawa berkah, senyuman Alea itu sumber kekuatan untuknya. Rafa beranjak untuk ikut duduk disebelah gadis yang disukainya.
Hening, keduanya sama-sama terdiam. Tiba-tiba Rafa jadi teringat kejadian tempo hari yang lalu, rasa penasarannya harus dituntaskan. Rafa menyerongkan badannya agar lebih leluasa melihat wajah Alea.
"Le, dua hari yang lalu lo pulang sama siapa?" tanya Rafa memincingkan kedua matanya.
"Sendiri,"
Mendengar jawaban Alea membuat Rafa menggeram kesal, jadi benar Alvin pasti punya perempuan lain. Ia tidak bisa diam begitu saja karena ini sangkut pautnya dengan Alea.
"Waktu gue lewat SMA Germawa gue liat Alvin lagi ngerangkul cewek Le, gue nggak bohong." ucap Rafa dengan wajah seriusnya.
Alea menatap laki-laki disampingnya dengan wajah datarnya, ia tidak mungkin percaya dengan Rafa. Bisa saja dia hanya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatiannya.
"Gue tau lo nggak suka Alvin, tapi bukan berarti lo berhak untuk nuduh yang nggak-nggak!" Alea berdiri dengan tatapan tajamnya.
"Le, gue berani sumpah. Tapi jelas-jelas itu Alvin, niat cowok itu aja udah nggak baik Le. Mending lo menjauh." pinta Rafa.
Alea terkekeh singkat, permintaan Rafa sangat tidak masuk akal.
"Bahkan lo nggak kenal Alvin, jadi jangan pernah ikut campur Raf!" tekannya, kemudian ia membalikkan badannya meninggalkan Rafa yang masih terdiam kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS1] Opposite Characters
Teen FictionSEQUEL REYRA. [Completed] Tentang dia, yang membuat aku mengenal arti kehidupan lebih jauh. Dia yang mengajariku untuk tersenyum, tertawa, dan menangis karena kebahagiaan. Hanya laki-laki bertingkah unik yang membuatku sedikit demi sedikit melupakan...