Kalau kamu tahu arti dari cinta, seharusnya kamu harus tau kalau cinta tak selamanya akan berjalan mulus seperti yang kamu inginkan.
***
🍂-Happy Reading-🍂Bulan memancarkan sinarnya, malam ini cuaca terasa dingin. Alea semakin memeluk tubuhnya, padahal ia sudah mengenakan jaket tebal, namun nyatanya jaket yang dikenakannya tidak berpengaruh.
Alea mempercepat langkahnya agar cepat sampai minimarket. Setiap sisi jalan komplek perumahannya hanya di terangi lampu-lampu kecil yang membuat suasana terlihat gelap.
Butuh waktu 15 menit akhirnya Alea sampai ke tempat tujuannya. Gadis berjaket tebal itu mendorong pintu kaca minimarket. Seperti biasa karyawan minimarket akan selalu menyambut kedatangan pembeli.
Alea mengambil keranjang berwarna merah, lalu beranjak mendekati rak-rak makanan ringan. Ia memilih beberapa macam makanan ringan untuk persediaannya dan kakaknya.
Merasa sudah cukup Alea mengambil beberapa mie instan, minuman botol, susu kotak, dan tidak lupa es-krim kesukaannya.
"Kurang apalagi ya?" tanyanya pada diri sendiri sambil mengamati satu persatu belanjaannya.
Alea hampir melupakan untuk membeli perlengkapan mandi, ia berjalan menuju rak yang tak jauh darinya. Namun, karena tidak memperhatikan jalan Alea menubruk seseorang.
Untungnya keranjang belanjaannya tidak terjatuh, Alea berjongkok memungut barang-barang belanjaan seorang perempuan seumurannya yang tadi tidak sengaja ia tabrak.
"Sorry ya, gue nggak merhatiin jalan." ucap Alea meringis, ia menaruh kembali barang-barang yang tadi terjatuh ke dalam keranjang.
Perempuan di hadapannya tersenyum, ia menganggukkan kepalanya singkat.
"Iya nggak apa-apa, lagian salah gue juga keasikan main handphone," balas perempuan itu dengan seulas senyum yang belum juga hilang dari bibirnya.
"Kenalin gue Sherly, nama lo siapa?" Perempuan di hadapan Alea mengulurkan tangannya.
Alea sempat terdiam karena tiba-tiba perempuan itu mengajaknya untuk berkenalan. Alea membalas mengulurkan tangannya, ia menyunggingkan senyuman tipisnya.
"Gue Alea, salam kenal."
Ukuran tangan keduanya terlepas. Alea hanya terdiam karena rasanya terlalu canggung berdekatan dengan orang yang baru saja di kenal.
"Belanjaan lo banyak banget, mau gue bantuin bawa?" tanya Alea basa-basi.
Sherly tertawa, "Nggak usah Le, lagian nanti ada cowok gue yang bantuin." tolaknya halus.
"Oh ya, terus cowok lo kemana?"
"Itu di luar lagi nerima telfon," jawab Sherly sambil menunjuk ke arah luar.
Dari dalam minimarket Alea melihat sosok laki-laki yang di tunjuk Sherly tengah menghadap kearah berlawanan, sehingga Alea tidak bisa melihat wajah laki-laki itu.
Namun, hanya dengan melihat punggung tegapnya Alea merasa tidak asing. Tepukan singkat di lengannya membuat Alea terkejut.
Sherly menatap Alea dengan wajah bingung karena tiba-tiba Alea melamun.
"Lo kenapa Le?"
"Hah? Gue nggak apa-apa Sher,"
"Ya udah, kalau gitu gue ke kasir duluan ya. Nice to meet you Alea," pamit Sherly sambil melambaikan tangannya.
"Too Sher," balasnya.
Punggung Sherly semakin menjauh. Alea kembali melirik ke arah luar tepat dimana laki-laki jangkung itu berdiri. Ini bukan hanya perasaannya saja, ia benar-benar merasa tidak asing dengan laki-laki yang di akui Sherly sebagai kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS1] Opposite Characters
Teen FictionSEQUEL REYRA. [Completed] Tentang dia, yang membuat aku mengenal arti kehidupan lebih jauh. Dia yang mengajariku untuk tersenyum, tertawa, dan menangis karena kebahagiaan. Hanya laki-laki bertingkah unik yang membuatku sedikit demi sedikit melupakan...