✓DIFFERENT

2.4K 177 45
                                    

Pict Rafa sebelum baca ges,

Kepercayaan di peroleh bukan karena dengan banyaknya perkataan, melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepercayaan di peroleh bukan karena dengan banyaknya perkataan, melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan.

***
🍂-Happy Reading-🍂

Suasana kelas 11MIPA.1 ramai saat mengetahui hari ini guru akan mengadakan rapat dadakan. Walaupun kelas ini disebut kelas unggulan dengan deretan anak-anak pintar tetapi tidak menutup kemungkinan mereka akan membuat kegaduhan di kelas.

Siswa-siswi mulai membentuk kelompok-kelompok kecil, ada yang sibuk membaca novel, bermain game, merumpi, tidur di pojokan kelas ataupun membuat konser dadakan di depan kelas seperti yang dilakukan Rafa dan ketiga temannya.

"11 MIPA 1 SIAP DI GOYANG? MANA SUARANYA!" teriak Rafa yang sudah memegang sapu injuk.

Seragam sekolah yang sengaja di keluarkan, serta dasi yang terikat di kepala. Rafa melepaskan kancing seragamnya, memperlihatkan kaos putih yang dikenakannya sebagai dalaman.

"SIAPP!" balas murid sekelas tak kalah kompak.

Arlan dan Farhan sudah siap dengan sapunya sebagai gitar, Galang dengan kedua penggaris besi untuk memukul papan tulis seolah-olah menjadi drum.

"1...2...3! MESKI KU BUKAN YANG PERTAMA DI HATIMU TAPI CINTAKU TERBAIK UNTUKMU...."

Keadaan kelas menjadi semakin riuh, mereka mulai menggoyangkan badan dengan heboh sambil menaiki meja. Bahkan ada yang berpura-pura memberikan saweran agar terlihat seperti konser sungguhan.

Di meja bagian tengah ketiga gadis cantik asik dengan kegiatannya masing-masing. Walaupun merasa terganggu dengan kelakuan absurd Rafa dan temannya mereka tidak bisa melakukan apapun.

Alea membaca novel online lewat handphonenya, sesekali menahan senyum saat ada bagian-bagian cerita yang menurutnya lucu ataupun romantis.

"Le, hubungan lo sama Alvin gimana?" tanya Anggi tiba-tiba.

Tiara yang tengah mengoleskan cairan cat kuku seketika menghentikan kegiatannya, ia mendongakkan kepalanya menunggu balasan Alea yang tidak kunjung terdengar.

"Nggak gimana-gimana, biasa aja Nggi." balas Alea dengan tak acuh, lalu kembali memusatkan kedua matanya pada handphone di genggamannya.

Mendengar balasan sahabatnya Anggi menganggukkan kepalanya, "Belakangan ini gue jarang liat dia nyamperin lo Le, serius nggak ada apa-apa?"

Alea menghela nafasnya, seulas senyuman menghiasi bibirnya. "Nggi, dia lagi sibuk jadi jarang bareng gue." jawabnya.

Memori Tiara teringat ucapan Rafa tempo lalu di depan perpustakaan. Ia juga merasa yakin ada yang tidak beres dengan Alvin, tetapi semua perlu bukti ia tidak bisa asal tuduh.

[GS1] Opposite Characters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang