Bonus pict Arlan selingkuhan author. Part terakhir ini bomat harus komen banyak-banyak!
🍂-Happy Reading-🍂
Taksi biru terhenti didepan gerbang hitam menjulang tinggi. Pintu penumpang bagian belakang terbuka, gadis cantik keluar dari dalam taksi. Setelah membayar biaya taksi, gadis itu memutar tubuhnya tersenyum sopan kepada security yang berjaga didalam pos. Langkah kakinya membawa gadis itu mendekati pintu cokelat yang terbuka lebar.
"Assalamualaikum!"
Gadis itu tertunduk memandangi ujung sepatunya selagi menunggu pemilik rumah keluar. Sudah kesekian kalinya ia datang berkunjung ke rumah ini, namun tetap saja detak jantungnya selalu tidak terkontrol dengan normal.
"Waalaikumussalam. Lho, Alea sudah datang,"
Alea mengangguk sopan, meraih tangan wanita paruhbaya itu untuk mencium punggung tangannya. "Iya Bunda, sengaja juga soalnya di rumah lagi sepi." ucapnya.
Bunda—Rachel menyunggingkan senyum lebarnya, mengelus surai panjang gadis cantik dihadapannya yang terikat. Ia mempersilakan Alea untuk segera masuk kedalam rumahnya yang dipenuhi beberapa orang yang sibuk memasak. Hari ini mereka akan mengadakan syukuran sebagai peringatan ulang tahun Rasta.
"Rumah masih berantakan Le. Kamu langsung ke atas aja ya, biasa Rafa jam segini masih buat pulau," Rachel bergurau disambut kekehan kecil Alea.
"Bunda bisa aja. Alea izin ke atas dulu ya Bun,"
Rachel mengangguk singkat. Setelahnya Alea melangkahkan kaki menuju tangga yang berada di dekat ruang tamu, menginjakkan satu-persatu anak tangga. Saat berada di anak tangga teratas Alea melihat Rasta yang baru saja keluar dari kamarnya. Jarak mereka semakin dekat, Alea tersenyum simpul.
"Sta," sapa gadis itu.
"Ya."
Hanya satu kata yang keluar dari bibir Rasta saat mereka berpapasan. Dari mimik wajah yang ditampilkan Rasta, Alea mengetahui jika adik dari Rafa itu tengah dalam keadaan mood yang buruk. Walaupun Rasta tipe orang yang cuek, tetapi sikap yang ditunjukkannya tidak biasa. Alea menghela nafasnya, berjalan menuju kamar Rafa yang tertutup rapat.
Tok
Tok
TokHampir 3 menit Alea menunggu, namun sampai saat ini belum juga ada balasan dari dalam kamar. Alea yang merasa tidak sabar memutar gagang pintu yang tidak terkunci, hingga akhirnya ia mendengus sebal saat pemilik kamar masih tertidur pulas dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh. Alea memasuki kamar Rafa, tetap membiarkan pintu terbuka dengan lebar. Ia memandangi laki-laki itu sambil berkacak pinggang.
Padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 08.45 WIB. Tetapi kekasihnya masih terlalu nyaman bergelung dengan mimpinya. Alea mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan selimut tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS1] Opposite Characters
Teen FictionSEQUEL REYRA. [Completed] Tentang dia, yang membuat aku mengenal arti kehidupan lebih jauh. Dia yang mengajariku untuk tersenyum, tertawa, dan menangis karena kebahagiaan. Hanya laki-laki bertingkah unik yang membuatku sedikit demi sedikit melupakan...