Beberapa kali Hexa menghela napas pelan. Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Hexa melirik ke luar Jendela yang langsung mengarah ke lapang. "Tiara. Maaf ya tadi aku gak ada di kelas," bisik Hexa.
Tiara bergumam pelan dengan tatapan yang masih mengarah pada white board di depan. Hexa kembali lagi menatap ke depan, perasaannya saat ini sedang tak menentu.
"Cukup sekian petemuan kita. Terima kasih." ucap guru yang mengajar di kelas 10.
Hexa memasukan semua alat tulis ke dalam tasnya. "Tiara aku duluan ya." ucap Hexa buru-buru keluar kelas.
***
"Lex. Lo kagak mau pulang? Bel pulang udah berbunyiiii," tanya Rendi yang masih setia menunggu sahabatnya di UKS.
"10 menit lagi,"
"Aih dari tadi lima menit, sepuluh menit, nanti satu jam, nyokap gue udah nungguin di warung Bi Inah. Minta jemput" geram Rendi.
"Kalau mau duluan. Keluar" usir Alex kalem.
"Yaudah. Nggak apa-apa nih gue tinggal. Si Reza udah balik sama si Hexa,"
"Hm," gumam Alex. Rendi kemudian keluar dari UKS untuk pergi menjemput ibunya di warung bi Inah.
***
Hexa mamatikan ponselnya. Ia bergegas masuk ke dalam rumah. "Hexa pulang, ma,"
"Hexa. Besok kamu izin sekolah ya,"
"Emang mau ke mana, ma?" Tanya Hexa mulai curiga dengan niat mamanya.
"Antar mama manicure, pedicure ke Jakarta," ucapnya santai.
"Ma, di Bandung juga banyak salon bagus," ucap Hexa malas.
"Hexa. Mama sudah langganan di sana, gak enak kalau mama pergi ke salon lain,"
"Mereka juga gak bakalan tahu,"
"Tapi kan, enam bulan sekali mama suka ke sana. Jadi, mereka sudah hafal jadwalnya sayang, biasanya papa yang antar mama ke sana. Berhubung kali ini papamu di luar negeri, kamu yang antar mama ya." ucap mama Hexa sambil menyeruput teh hijau hangat.
"Bikin surat komplain aja. Trus kasih ke sana. Mama gak perlu deh meni pedi ke Jakarta tempat mama itu."
"Gak bisa sayang. Hasil kerja salon itu selalu bikin mama puas," ucap mamanya. Hexa memutar kedua bola matanya malas.
"Yaudah antar mama. Izin sehari juga gak bakalan bikin nilaimu turun drastis," lanjutnya
"Iya ma..," pasrah Hexa. Ia langsung masuk ke kamar dengan dinding yang berwarna pink peach kesukaannya.
***
Suara helaan napas beberapa kali keluar dari mulutnya. Sesekali ia menyisirkan rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya. Siapa lagi jika bukan Alex.
Alex mengambil ponsel yang berada di atas nakas kamarnya. Ia mencari secarik kertas yang waktu itu di berikan seorang cewek manja padanya
Kemudiam Alex menekan angka-angka dan menyimpannya di kontak ponsel.
Alex menklik nama itu. Kemudian jari-jarinya mengetikan sesuatu di sana.
Hexa : Thanks udah nemenin gue di UKS. Sorry ngerepotin.
Alex.
Alex meletakkan kembali ponsel itu di atas nakas. Kemudian ia mengganti seragamnya dengan kaos polos dan celana warna moca di atas lutut.
![](https://img.wattpad.com/cover/213064141-288-k206923.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Alex!
Genç Kurgu15+ ONGOING Hexa Aprilia, cewek cantik yang sangat ceria. Dengan tingkahnya yang konyol, membuat cowok bernama Alex yang dingin, jarang senyum dan cuek menjadi hangat dan perhatian. "Lo mau jadi pacar gue?" Potong Alex, sontak membuat Hexa terpaku...