Hampir setengah jam Hexa mengamati kertas di atas mejanya. Dengan bibir yang terus berkomat kamit membaca soal-soal itu berulang kali. Tetap saja tak menemui titik terang sebuah jawaban.
"Gila ni soal. Kak Alex ngasih soal susah banget si." Gumam Hexa menggosok keningnya.
"Lagi ngapain lo?" Tanya Adelio mengambil kertas soal latihan yang diberikan Alex untuk Hexa.
Hexa mendelik dan merebut kembali kertasnya. "Ini soal latihan buat UAS nanti!"
"Lah kan masih seminggu lagi. Orang laen belum ujian, lo udah duluan ngerjain soal ckck."
"Diem ah! Jadi tambah pusing kan Hexa."
"Sensi amat bu. Ya emang si, semua cowok pasti mau ceweknya pinter. Apalagi si Alex yang katanya paling pinter di kelas 12, pasti mau lah punya cewek otaknya sebanding. Pengecualian gue, mau menerima otak lo yang apa adanya. Bisa lo pikir-pikir, kalau udah terang jalan pikir lo. Jadian yok sama gue."
Hexa mendengus menatap soal-soal yang kosong. "Kenapa pikiran Hexa gak bisa fokus kalau masalah pelajaran. Kalau masalah hidup selalu saja mudah di cerna."
***
Alex hanya berkedip melihat kertas yang hanya tertulis angka 1, lebih tepatnya nomor 1.
"Lo gak ngerjain?"
Hexa menggeleng polos
"Gak satupun yang lo ngerti selama gue jelasin soal-soal ke lo?"
Hexa menggeleng
Alex bingung dan menggaruk belakang kepalanya. Seberapa rinci dia jelaskan, ternyata tak secuilpun yang masuk ke otaknya.
"Hexa ke kelas aja deh. Bentar lagi masuk. Maaf gak bisa ngerjain soalnya." Ucap Hexa dengan lesu karena tak bisa mengerjakan soal ditambah kata-kata Adelio yang terus terngiang di pikirannya.
Alex mengerutkan kening, tak biasanya Hexa bersikap seperti ini? "Ntar pulang, tungguin gue ya."
Hexa mengangguk sambil membelakangi Alex, kemudian pergi ke kelasnya.
"Kenapa Lex? Lo berantem lagi?" Tanya Rendi
"Enggak." Dengan cepat, Alex memasukan kertas soal tadi ke kolong meja.
"E buset, ada odading yang lagi virah haha." Teriak Yari, membuat Rendi dan Reza menghampirinya.
"Viral apaan dah?"
"Rasanya Anjim banget hahaha." Yari terbahak setelah menirukan gaya bicara calon duta kuliner itu.
"Lah deket warung yang emak gue sering belanja nih."
"Ikan hiu makan tomat."
"Govlok."
"Kagak nyambung bngst hahaha."
"Ke sana kagak nih? Udah lama juga, gue kagak pernah beli odading."
"Cabut."
"Lex, lo gimana."
👌🏻
"Oke fix. Pulang sekolah, kita nongkrong..."
"... neng hani. Mau ikut aa Yari beli odading mang oleh gak?"
Hani yang sedang menghitung uang kas, melirik tajam ke arah Yari. "Gak, makasih!"
"Mau dibungkusin odading buat papap dan mama mertua?"
"Gak juga, makasih!"
"Pantang mundur cukimay!" Seru Rendi sambil memukul bahu Yari keras.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/213064141-288-k206923.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Alex!
Fiksi Remaja15+ ONGOING Hexa Aprilia, cewek cantik yang sangat ceria. Dengan tingkahnya yang konyol, membuat cowok bernama Alex yang dingin, jarang senyum dan cuek menjadi hangat dan perhatian. "Lo mau jadi pacar gue?" Potong Alex, sontak membuat Hexa terpaku...