Hexa segera mengemasi peralatan sekolah yang tercecer diatas meja. Sampai ia tak sengaja membuat kresek berisi setumpuk obat keluar dan berhamburan dilantai, sontak murid yang dekat dengan Hexa membelalak tak percaya.
"Obat apa permen? banyak amat."
"Lo pemakai obat-obatan ya? Wah bilangin guru BK nih."
"Ih gak nyangka banget, cantik-cantik pecandu obat."
Kata mereka. Hexa terpaku, ia menutup telinganya kuat-kuat, isakan mulai keluar dari mulutnya. Tiara bergegas membereskan obat yang berceceran itu dan melayangkan tatapan tajam pada siapa pun di dekat Hexa.
"Udah, yuk pulang Xa, gak usah dengerin apa kata mereka. Aku tahu kamu enggak kayak gitu." Kata Tiara meyakinkan Hexa bahwa masih ada seseorang yang peduli padanya. Hexa mengangguk dan berjalan keluar sambil tertunduk.
Di tempat parkir. Alex memerhatikan Hexa yang dituntun Tiara dengan mata sembab dan juga isakan tangis masih tersisa. Alex mengernyitkan keningnya.
"Lo kenapa?" Tanya Alex. Hexa menggeleng,
"Ara?" Tanya Alex meminta penjelasan pada adiknya. Tapi, Tiara hanya mengedikkan bahu sebelum pergi masuk ke mobil yang dari tadi menunggunya.
Hexa mengusap sisa air mata di pipi. Wajahnya masih tertunduk, enggan menatap Alex di depannya.
"Xa, lo kenapa?" Tanya Alex lagi dan jawaban Hexa hanya menggeleng sambil terisak.
"Yaudah naik, gue anter lo pulang." Kata Alex sambil menyalakan mesin motor. Hexa hanya terdiam, tak bergerak sedikitpun untuk naik ke motor Alex.
"Lo itu kenapa?" Tanya Alex tak paham dengan keinginan Hexa.
"Foto." Lirih Hexa sambil mengeluarkan ponsel disakunya. Namun masih terdengar oleh Alex.
Oke. Alex mengambil ponsel Hexa, mereka berfoto berdua di tempat parkir yang sepi. Hexa berusaha tersenyum meski nyatanya masih ada getaran dibibir.
"Kak Alex, selfienya mangap." Pinta Hexa aneh.
"Hah? Ngapain foto mangap?" Bingung Alex.
"Cepetan ih. Biar lucu gitu."
Alex menuruti titah Hexa untuk berfoto gaya mangap.
Cekrek
"Udah? Sekarang kita pulang." Kata Alex sambil mengenakan helm. Hexa mengangguk tersenyum melihat hassil jepretannya, kemudian ia naik motor Alex.
***
Ting..tong..
"Bi Darmi, tolong bukakan pintu," titah Viona yang sedang menyimpan koran diatas meja untuk di baca Bram. Suaminya.
"Iya nyonya."
Bi Darmi membukakan pintu, nampak dua orang pemuda yang tampan sedang tersenyum ke arah bi Darmi. "Alexnya ada?" Tanya Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Alex!
Teen Fiction15+ ONGOING Hexa Aprilia, cewek cantik yang sangat ceria. Dengan tingkahnya yang konyol, membuat cowok bernama Alex yang dingin, jarang senyum dan cuek menjadi hangat dan perhatian. "Lo mau jadi pacar gue?" Potong Alex, sontak membuat Hexa terpaku...