33% Sakit

89 4 0
                                    

Seperti biasa. Alex selalu melewati segerombol ciwi-ciwi yang mempunyai hasrat untuk sekedar menyentuh tangannya yang kosong. Bahkan dari tempat parkir sampai kelasnya, Alex tak habis mendapat tatapan kagum, cinta dan memelas. Emang resiko ganteng tuh kayak gitu, mau gimana lagi kan ya?

Namun, tatapan mereka berubah jadi kesal dan marah ketika cewek yang tidak disukai seantero kelas menghampirinya, lebih tepatnya setelah rumor bahwa Alex mulai berpacaran, siapa lagi jika bukan Hexa. Dengan lagak manja dan cerianya. Bahkan Alex membiarkan itu T_T

Tapi tak bisa ditepis, ada kecocokan diantara mereka, Alex yang memiliki wajah bak pangeran dan Hexa seperti ratu dengan kecantikan alami yang dimilikinya. Hanya saja, Alex itu pintar, tapi Hexa selalu dapat nilai jelek dikelas, alias cantik tapi gak ada otak T_T

Ralat : otaknya jarang dipake :)

Tak berani menegur atau menganggu mereka. Terlebih Alex selalu menatap dingin pada siapa pun yang mendekat. Hexa semakin menjadi, ia menggelayut di tangan Alex, parahnya lagi Alex hanya diam dan tidak merasa risi.

"Kak Alex, kemarin Hexa ketemu cewek nyebelin yang nimpuk Hexa pake kerikil." Manja Hexa sambil menatap wajah Alex yang datar kayak tol cipularang.

"Trus lo masuk rumah sakit?" Tanya Alex masih dengan wajah datar

"Enggak. Tapi dia itu nyebelin banget tau. Sialnya lagi, dia tetangga Hexa hufft," Kesal Hexa dengan pipi menggembungnya.

"Yaudah, itukan cuman tetangga. Kalian juga gak akan ketemu. Lo pagi sampe sore sekolah. Udah pulang sekolah tiduran, kan?"

"Iya juga sih. Semoga aja dia masih smp atau sekolahnya di SMA lain, biar gak kepincut sama kak Alex," kata Hexa menatap Alex dengan senyum merekahnya

Alex menatap Hexa, ia tersenyum kecil dan sedikit mengacak pucuk rambut Hexa.

Deg.. tak bisa disembunyikan pipi merona Hexa yang pink, lihat saja sekarang. Bahkan Hexa melepaskan tangannya dari Alex.

"Lo cepet masuk,"

"I-ya," kata Hexa terbata.

"Gue ke kelas," kata Alex melambaikan tangannya sekilas.

Hexa mengangguk kaku. Pipinya masih merona, dalam hati, ia sudah jingkrak kegirangan. Ya ampun ya ampun. Mimpi apa aku semalem sih? Omaygat. Batinnya girang, seperti mendapat lotre 1 Milyar.

"Pagi-pagi udah ribut. Kenapa si lo?" Tanya Adelio yang duduk di bangku depan.

"Kepo!"

"Lah?"

***

"Baik. Sebelum kita mulai pelajaran saya. Ibu mau perkenalkan pada kalian siswi pindahan dari SMA NUSA JAKARTA. Dia akan kesini setelah dari ruang tata usaha.

Tok..tok...tok...

Guru mata pelajaran Agama berjalan ke arah pintu.

Sosok gadis dengan surai hitam sebahu mulai memasuki kelas yang tiba-tiba sunyi. Mereka terpaku dengan parasnya. Termasuk Hexa, ia sama sekali tidak berkedip sampai Tiara menyenggolnya.

"Kamu kenal Xa?" Tanya Tiara.

"Dia tetangga nyebelin aku. Nanti aku ceritain deh." Bisiknya.

"Silakan perkenalan."

"Halo semua. Perkenalkan nama aku Rachelia Amanada Joena"

"Hai Rachelia,"

"Oiya, kalian bisa panggil aku Rachel atau Achel juga bisa, mungkin. Gimana enaknya aja. Aku pindahan dari SMA NUSA JAKARTA. Mohon kerjasamanya. Terima kasih."

Hai, Kak Alex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang