24% Ancaman

42 6 0
                                    

"Alex cendol, Alex cendol." teriak Rendi di kelas.

Alex terlihat sedang mengisi lembar forum yang diberikan khusus kepadanya. "Apaan itu Lex?" Tanya Rendi.

"Formulir,"

"Itumah odol," canda Rendi

"Formula."

"Udah ganti ya? Semenjak lo deket sama si Hexa, sekarang lo jadi banyak omong ya. Haha bagus-bagus"

Rendi mengeja judul dari formulir tersebut. "Wah gila lo, kuliah jauh-jauh amat,"

"Lo inget pepatah?" Tanya Alex tiba-tiba.

"Patah tulang?"

"Terserah,"

"Pepatah apaan?" Tanya Rendi yang penasaran akan isi pepatah itu

"Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina,"

"Jangan! Karena baru nyampe Wuhan, lo udah di suruh balik lagi,"

"Lo bener, gue salah," pasrah Alex

"Emang kita lagi main bener salah ya?"

"Iyap," singkat Alex mengakhiri.

Rendi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lex ada yang nyariin noh di luar," ucap Yari yang baru masuk.

"Wah si Hexa emang rajin ngunjungin calon pacarnya." ucap Rendi

Alex masih duduk di kursinya, "suruh ke sini aja,"

"Woke."

Setelah itu, muncul gadis berparas cantik yang tersenyum lembut ke arah Alex.

"Iriana? Lah kirain gue si Hexa" gumam Rendi.

"Alex, lo kenapa sih jadi beda sama gue? Kalau gue ada salah maaf, lo harusnya ngomong sama gue Lex. Jangan diemin kek gini,"

"Busyet dah ni orang, baru dateng udah ngomong aja." Cibir Rendi.

"Lex jawab dong, kok diem aja,"

"Mungkin efek gue belajar Ri, sorry ya,"

"Gak. Sebelum gue tahu penyebab lo sekarang jauhin gue apa?"

"Lo punya otak, pasti bisa mikir sendiri. Apa kesalahan lo," geram Rendi yang ikut-ikutan

Iriana tersenyum kecut, ia tak tahu bagaimana lagi membujuk Alex untuk mengatakan apa kesalahn dirinya.

"Gue kasih clue deh," lanjut Rendi

"Diem lo nyet!"

"Dih kok elo sewot. Ini tuh pasti ada hubunganya sama kurcaci bungsu"

"Kurcaci bungsu?"

Rendi memutar bola matanya. "Hexa woy Hexa. Lo pasti ada masalah sama tuh bocah. Si Alex kan pacarnya, ya otomatislah dia ikutan marah kalau lo ganggu anak kutu itu,"

"Pacar? Beneran Lex, lo pacaran?"

"Lo mau percaya hoax?" Tanya Alex dengan mimik muka dingin.

"Eng..gak lah,"

"Kalau lo ga mau percaya, ya silakan. Gue sebagai partai pendukung Alex pacaran sama Hexa bisa apa?" Ucap Rendi

"Diem lo! Gue ke kelas dulu Lex, istirahat nanti gue temuin lo lagi," ucap Iriana dengan nada pasrah, kecewa. Setelah keluar. Iriana menghentakan kakinya, ketika ia melihat Alex yang terlihat biasa-biasa saja saat Rendi mengatakan jika mereka berpacaran.

"Kenapa hidup gak adil gini sih! Semua dia rebut. Kebersamaan gue dulu sama mereka, Alex. Lama-lama pak Dendi juga bakalan di rebutnya," Gumamnya

"Widih.. baru balik dari kelas sebelah udah kayak orang frustrasi." Ledek teman kelasnya.

Hai, Kak Alex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang