37% perasaan yang tersadar

45 2 4
                                    

Judulnya gue bingung anjim!

Hari ini kelas 12 mulai disibukkan dengan pelajaran tambahan. Membuat beberapa murid memelas karena begitu beratnya beban mereka.

"Kapan penderitaan gue berakhir?" Ringis Rendi meratapi jadwal yang terpampang di papan pengumuman.

Rendi melirik ke arah Alex yang  terlihat biasa saja melihat hari ini kelas 12 akan pulang sangat lambat. "Lo gak sedih apa?"

Alex hanya terdiam, tak berniat menjawab pertanyaan Rendi.

"Yar. Lo gak puyeng?" Merasa tak di respon Alex. Rendi  bertanya pada Yari. Yang ditanya hanya menoleh saja.

"Za gimane nih!?"

"Idup lo berat kek dosa sendiri!" Balas Reza pedas.

"Anjimc gak ada yang ngertiin perasaan gue apa?"

Doni menepuk bahu Rendi "sabar bro. Cabe gak semanis gula. Jangan hiraukan. Waspadalah."

"Lah, apa hubungannya bgst."

Alex melihat kelas 10 dan 11 menyelesaikan pelajaran terakhir. Ia melihat gadis dengan jaket feminim berjalan lesu. Dari kejauhan seorang cowok terlihat buru-buru menghampiri Hexa. Jantung Alex berdebar cepat, tak bisa menepis rasa cemburu saat Adelio merangkul Hexa dan tak ada perlawanan sedikitpun.

Alex hendak menghampiri mereka. Namun, cekalan sebuah tangan menghentikannya.

"Kak Alex. Hari ini bakalan pulang telat? Achel tungguin ya." Kata Rachel sambil mengeratkan pelukan dilengan Alex.

Hexa melewati Alex dan mata mereka saling bertemu. Tak ada lagi wajah ceria Hexa yang dulu sangat mengganggunya, tak ada lagi dengung ditelinga karena cerewet seorang Hexa.  

Alex melepaskan tangan Rachel dan menyusul Hexa "Xa, mau gue anter pulang?"

Hexa menggeleng. "Kak Alex ada pelajaran tambahan, Hexa pulang sama Lio saja."

"Xa."

"Hexa ikut ke tempat parkir ya." Kata Hexa menghiraukan panggilan Alex.

Adelio tersenyum senang "oke tuan puteri."

Rendi dan yang lain menghampiri Alex. Reza menepuk bahu dan merangkul Alex. "Lo kenapa sama di Hexa? Dari kemarin gak baek mulu hubungan lo."

"Kalau masalah hidup tu bagi bagi la." Kata Rendi menimpali

"Gak asik, gue lihat si Hexa deket sama tuh cowok."

"Gue putus sama Hexa." Singkatnya.

Rendi, Reza, Yari dan Doni menatap tak percaya ke arah Alex. "Serius lo?"

"Anjir lah. Kok bisa? Lo yang putusin atau si Hexa selingkuh?"

"Dia yang putusin gue."

"What!? Lo selingkuh sama siape sampe si Hexa mutusin lo?"

"Gue gak selingkuh pantat gajah. Ada kesalah pahaman antara Hexa, gue dan Rachel."

"Rachel sepupu lo yang haru pindah kemarin?" Tanya Rendi

"Kak Alex ngapain sih masih ngejar cewek itu?" Tanya Rachel sambil berjalan ke arah Alex.

"Buju buset dah. Lo Achel, ngapain ganggu mereka pacaran. Sama gue aja yok." Kata Yari.

"Gak ah, selera Achel hanya kak Alex."

"Yar, lo udah bosen sama si Hani? Sampe ngajak pacaran sepupu orang."

"Ya enggaklah. Gila kali kau. Gue gak pernah bosen sama bebep Hani."

***

"Rendi menidurkan kepalanya diatas meja. "Ah ribet dah pake acara lama bet bulang. Otak puyeng neh asu." Gumam Rendi kesal.

Hai, Kak Alex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang