Hexa menggigit bibir bawahnya, menahan isak tangis yang ingin keluar lagi setelah menerima ocehan dan peringatan dari guru BK. Adelio mengusap punggung Hexa berusaha menenangkan.
Dikejauhan tampak cowok yang memasukkan kedua tangannya ke saku celana, memerhatikan kesalah pahaman yang dilihat. Entah kenapa rasanya sakit, marah dan ingin membawa jauh Hexa dari cowok yang akhir-akhir ini selalu dekat Hexa.
Puk. Tepukan tangan di punggung Alex menyadarkan tatapannya.
"Liat apaan lo? Serius amat." Tanya Rendi sambil menyeruput Es Teh.
"Oh iya, tumben lo gak di kelas? Si Hexa gak datang emang?" Lanjutnya.
"Dia gak datang."
"Gue tahu cuk, gimana rasanya dicuekin cewek. Sabar ya."
"Yang cuekin siapa? Emang lo pernah punya cewek?" Tanya Alex datar dan masuk ke kelasnya tanpa menunggu jawaban Rendi.
***
Hexa memasukan semua alat tulis ke dalam tas sambil mengusap bercak air mata yang tersisa. Semua teman sekelas tampak tak mempedulikan, kecuali Tiara dan Adelio.
"Xa, jangan pulang ya." Pinta Tiara.
"Enggak. Hexa mau pulang! Titik." Keukeuhnya dengan seguk tangis.
"Ada saatnya masalah itu akan selesai Xa. Tuhan tidak akan membebani orang-orang melebihi kesanggupannya."
Hexa termenung,
"Tiara, apa sebenarnya orang yang bahagia itu tidak bahagia?"
"tidak semua,"
"lalu, maksud dari pesan ini?"
"kamu hanya perlu bersyukur,"
"begitukah?"
"ya."
Mari kita lihat orang lain di balik senyumnya. Tanyakan pada mereka.
"apa kamu benar-benar bahagia dengan tawa itu?"
Sebagian akan menjawab "ya" karena mereka tak ingin memperlihatkan kondisi sebenarnya, dan sebagian lagi akan berkata "tidak" karena tawa itu hanya topeng dihadapan publik.
Kadang mereka terlihat bahagia dan berbeda jauh dengan orang yang murung dalam kesedihan, sakit hati karena perasaan, dan kecewa karena tindakan. Tapi, belum tentu mereka sebahagia itu dibaliknya. Kadang, mereka menyimpan sesuatu yang sangat pahit. Hanya saja agar terlihat baik, mereka mencoba tersenyum.
Manusia itu memang egois
Kadang kita memikirkan apa yang sama sekali tak perlu di pikirkan, kadang kita melamun karena hal-hal yang sepele
Lihatlah mereka yang sukses dan mencapai tujuan hidupnya. Jangan terus mengurung diri di lingkaran pahit itu. Cobalah keluar dari zona nyaman, keluar dari ketidakberdayaan dan mencoba hal-hal baru.
Dirimu masih muda, masih banyak harapan yang bisa di gapai. You can do it. Kamu. Harus berusaha. Meminta pertolongan pada Tuhanmu.
Jika seorang lelaki menyakitimu, tinggalkan dia. Jika temanmu menyakitimu, tinggalkan dia. Jika ibumu atau ayahmu menyakitimu, tersenyumlah, mencoba menerimanya. Hanya jangan kau sekali2 dendam atau marah pada mereka. Jadikanlah itu sebagai pelajaran hidupmu. Jangan jadikan beban.
Sebuah pesan yang ibuku sampaikan padaku
"ketakutan itu harus di patahkan"
"aku tidak berharap kau menjadi manusia yang kaya harta, tapi jadilah manusia yang kaya akan kebaikan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Alex!
Teen Fiction15+ ONGOING Hexa Aprilia, cewek cantik yang sangat ceria. Dengan tingkahnya yang konyol, membuat cowok bernama Alex yang dingin, jarang senyum dan cuek menjadi hangat dan perhatian. "Lo mau jadi pacar gue?" Potong Alex, sontak membuat Hexa terpaku...