21% BOWO (Bakso Pa Jowo)

43 7 1
                                    

Di kelas.

Iriana menatap Alex yang berbeda. Dirinya tak melihat Alex yang kemarin, saat dekat dengannya. Sesekali dia sering mengobrol dengan Alex saat pentas BAND, tapi sekarang Alex terlihat acuh jika ada Iriana didekatnya atau diajak ngobrol pun, akan membalas singkat, padat dan jelas.

"Lex. Lo kenapa sih? Kok akhir-akhir ini, lo kayak ngehindar dari gue? Kita juga jarang nge BAND"

Hanya tatapan dingin yang diberikan Alex, ah sudah pasti ini jawaban yang dibenci Iriana. Selain kata-kata yang singat dan padat, kadang juga tidak menjawab sama sekali. Alex mengalihkan pandangan pada layar ponselnya. Ia membuka situs menegenai informasi Universitas di luar negeri.

Rendi terlihat menelusuri kedai-kedai di kantin. "Kagak ada makanan yang aneh, hari ini gua libur jajan kali yak? Lumayan buat top up skin Collector." Gumam Rendi.

"KAK RENDI!" Teriak seseorang. Rendi yang mendengar teriakan itu, langsung menoleh ke belakang. Ia memicingkan matanya, berusaha memperjelas penglihatannya. "Hexa? Ngapain si kutil manggil gue."

"SINI KAK!!" Teriak lagi Hexa.

Mau tak mau, Rendi menghampiri Hexa

"Mau bakso kak? Sini duduk." Ajak Hexa.

Rendi duduk, kemudian matanya menatap gadis asing yang ada di depannya "temen lo Xa?"

"Iya nih temen Hexa. Kak Rendi mau kenalan?" Tanya Hexa. Aku kira dia bakalan malu akuin aku temennya. Ternyata ndak. Siti membatin.

"Hai, gue Rendi dari 12 IPA 1 yang ketje badhai. Lo siapa?"

"Aku Siti. Aku bantu bapak di sini,"

"Ayodeh kak pesen baksonya. Enak banget. Pasti ketagihan," usul Hexa

"Nah ininih. Gue cari makan buat memberi nafkah ke perut gue. Sekalian gue ajak yang lain ke sini yak."

"Oke kak,"

"Temen-temen neng Hexa ndak jahat kan?"

"Enggak kok. Mereka baik, pasti seneng punya temen kayak mereka. Siti jangan panggil aku neng dong, geli dengernya hahaha. Eh tunggu.. kak Rendi ke sini ngajak temen-temennya? Berarti kak Alex ke sini dong?

Siti terasenyun melihat teman barunya segirang ini. Tak lama, munculah beberapa cowok yang mampu membuat mulut cewek-cewek berbisik karena ketampanan mereka.

"Bang, bakso empat mangkok ya," pesan Rendi.

Hexa mengernyitkan, "kok empat kak? Kan kalian berlima? Emang ada yang gak ikut?"

"Ada. Si Alex."

Hexa berhenti memasukkan bakso ke mulutnya, rasa kecewa berdesir di dadanya. "Kak Alex gak ada di sini ya? Kenapa?"

"Kan tadi pagi lo kasih dia bekal. Otomatis kagak ke kantin lah."

Desiran kecewa kini berubah jadi pekikan senang, Hexa berjoget ria dalam hatinya. Senang, bekal yang dibuatnya di makan Alex.

Pak Jowo dengan sigap langsung membuatkan pesanan mereka. "Nduk bantu bapak," panggil bapaknya. Siti berpamitan ke Hexa untuk membantu bapaknya. Banyak siswi yang melihat ke arah 4 cowok ganteng yang lagi makan bakso, mereka penasaran dan langsung membeli bakso BOWO. Tak sampai lima menit. Bakso BOWO jadi laris, para murid sampai mengantre untuk mendapat bakso itu.

Hexa tersenyum senang melihat perkembangan pesat bakso BOWO. Ia melihat pak Jowo yang semula murung, kini terlihat bersemangat.

"Wah baksonya enak,"

"Iya nih. Kok kita gak sadar ada tukang bakso,"

"Maklum lah, kedainya kan di ujung kantin,"

Hai, Kak Alex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang