36% Maaf

42 3 3
                                    

Alex membanting tubuhnya ke atas sofa ruang tamu. Ia mengacak-acak rambutnya kasar. Rachel  mengepalkan kedua tangan di depan dan berjalan menghampiri Alex.

"Kak A-"

"Puas?" Potong Alex sambil menatap tajam ke arah Rachel.

"P-puas lah!" Baru pertama kalinya Rachel melihat mata Alex setajam itu. Alex berdiri dan melenggang pergi ke kamarnya.

Brak..

Gebrakan pintu membuat suara gema di ruangan. Tiara membetulkan kacamatanya dan melenggang pergi meninggalkan Rachel yang egois.

"Tiara. Mau kemana?" Tanya Rachel sedih. Namun, tiara sama sekali tak menjawabnya

"Ih kenapa si?! Apa gara-gara cewek itu kalian benci aku!!"

Apa kata kak Iriana emang bener. Batin Rachel menduga.

Flashback

"Cel."

"Kak Iriana?"

"Masih inget ya sama gue? Lo makin cantik. Oiya btw, gak bareng Alex?"

"Kak Alex nungguin Hexa di toilet. Achel disuruh pulang duluan."

Iriana terlihat pura-pura iba. "Sayang banget ya chel. Dulu Alex gak sedingin itu sama lo."

"Emang dulu kak Alex hangat ya? Perasaan sama aja."

"Lo sih gak sadar. Semenjak datang cewek itu, hubungan sama gue juga merenggang. Alhasil kita jarang ngeband."

"Beneran kak? Padahal kalian dulu deket banget loh. Aku juga kesel, kenapa kak Alex bisa pacaran sama cewek kayak dia. Padahal aku kan lebih cantik"

"Karena itu gue gedeg banget sama si Hexa yang penyakitan itu."

"Penyakitan?"

"Ada beberapa yang liat sih dia bawa obat banyak banget. Rumornya udah nyebar. Tapi beda-beda. Mulai dari pecandu obat lah, apalah. Tapi menurut analisa gue nih. Dia tuh sakit parah. Bentar."

Iriana mengeluarkan kantung kresek yang berlabel salah satu rumah sakit di Bandung.

"Eh ini rumah sakit om ku loh. Aku cek ke sana aja kali ya?" Usul Rachel. Iriana mengangguk setuju.

"Jangan lupa buat hubungan mereka kacau. Karena kalau engga, gue kasian aja sama lo yang makin jauh sama si Alex."

"Iya kak Iriana bener."'

Flashback off

Rachel mengikuti Alex ke kamarnya. Ia membuka  pintu yang tak dikunci. Rachel melihat Alex sedang mengenakan jaket kulitnya.

"Kak Alex mau ke mana?" Tanya Rachel di ambang pintu.

"Ke rumah Hexa."

"Loh kok ke rumah Hexa. Kalian kan baru aja putus!" Tekankan Rachel di akhir kalimatnya

"Urusan lo apa chel?" Mata Alex kemudian tertuju pada koper yang dibawa Rachel

"Ngapain koper lo di bawa ke kamar gue?"

"Salah? Achel mau berbagi kamar sama kak Alex."

"Serah. Gue mau pergi." Ucap Alex melenggang pergi

***

Alex memarkirkan motor di halaman rumah Hexa. Berjalan dan mengetuk pintu 3 kali. Selang beberapa detik. Muncul mama Hexa dari balik pintu.

"Nak Alex? Sini masuk." Ucap mama Hexa tersenyum ramah dan mempersilakan Alex masuk.

Hai, Kak Alex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang