Hexa masuk ke kelas dengan mata merah akibat menangis, sebagian murid yang memerhatikan langsung berjalan menghampiri Hexa. "Xa, lo kenapa? Gak biasanya mata merah, lo abis nangis?" Tanya Pirly
"Enggak kok," ucap Hexa bohong
Tiara yang juga memperhatikan Hexa dari bangkunya langsung menghapiri Hexa, "kenapa?"
"Tiara nanya aku?"
Oke fiks, seberapa bodohnya Hexa? Ya jelas Tiara nanya dia. Batin Pirly
"Ya"
"Tadi a..."
"Hexa. Lo di panggil buat ke ruang BK,"
Seketika tubuh Hexa langsung mematung, air mata yang baru surut, tiba-tiba ingin keluar lagi. Sebuah bencana bagi Hexa untuk masuk ke ruangan BK.
Dengan langkah terpaksa Hexa keluar kelas untuk masuk ke ruangan yang di tuju. Bagaimana pun juga ini kesalahan dirinya.
Tok..tok..tok.. Hexa mengetuk pintu tiga kali dan langsung masuk. Hexa terkejut saat mendapati Alex dan Iriana sedang duduk menghadapan dengan sosok yang diyakini sebagai guru BK. Dengan langkah gugup, Hexa langsung duduk di samping Alex,
"Jadi kamu yang namanya Hexa?"
"I..iya bu,"
"Kenapa kamu bisa adu mulut dengan Iriana? Pake jambak cakar segala!"
"Kak Iriana yang mulai duluan..." ucap Hexa jujur. Iriana langsung melotot tajam ke arah Hexa
"Loh kok-" Iriana menatap tak suka ke arah Hexa
"... Aku kan udah duduk duluan di kantin, tapi tiba-tiba kak Iriana datang dan ngusir aku bu. Aku gak mau, terus Kak Iriana ngebentak, jadi adu mulut deh, kak Iriana juga jambak Hexa duluan."
"Benar itu, Iriana?" Tanya sang guru BK. Tak ada kebohongan dalam cerita Hexa, sehingga Iriana tak bisa membela dirinya yang salah. Kemudian Iriana mengangguk mengakui, mustahil untuk dirinya berbohong. Ia tak mau di musuhi oleh Alex nantinya.
Hexa tersenyum senang, lalu matanya melirik ke arah Alex yang masih terdiam menatap ke arah guru BK.
"Oke baiklah,"
"Kak Alex gak di interogasi bu?" Celetuk Hexa
"Enggak. Alex cuma jadi saksi aja kalau ucapan kalian jujur. Kalian boleh kembali ke kelas, kalian tidak boleh mengulang ini kembali. Jika tidak, maka saya akan panggil orang tua kalian kemari,"
"Iya bu," ucap serempak Iriana dan Hexa.
Di luar, Hexa menghela napas lega. "Kak Alex maaf ya, kak Alex baru pertama kali ya ke ruang BK?" Tanya Hexa hati-hati
Alex menatap Hexa sejenak, kemudian berlalu pergi meninggalkannya. Hexa mengerucutkan bibirnya. Tak terasa buliran air mata turun membasahi pipinya.
Hexa menundukkan wajah. Hatinya terasa dicubit, sangat sakit saat melihat Alex mengacuhkannya. "Hexa harus kayak gimana sih biar kak Alex suka?"
Iriana yang mendengar gumaman Hexa langsung memegang bahunya. Perlahan Hexa mulai mengangkat wajahnya. "Lo hanya perlu jadi bad girl, dan Alex suka cewek bad,"
"Ba-bad girl?" Tanya Hexa tak yakin
"Hem,"
"Tapi kan kak Alex gak punya cewek yang di suka, terus masa kak Alex suka sama bad girl?" Tanya Hexa sambil menyeka air matanya.
"Lo belum tahu siapa Alex. Gue udah 3 tahun sama dia. Ya terserah lo sih. Mau nurut dan dapetin hati Alex, atau mau jadi cewe bloon dan dijauhin Alex,"
Hexa terlihat berpikir. Gak apa Xa, hanya jadi bad sementara, setelah itu insyaf. Gumam Hexa dalam Hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Alex!
Teen Fiction15+ ONGOING Hexa Aprilia, cewek cantik yang sangat ceria. Dengan tingkahnya yang konyol, membuat cowok bernama Alex yang dingin, jarang senyum dan cuek menjadi hangat dan perhatian. "Lo mau jadi pacar gue?" Potong Alex, sontak membuat Hexa terpaku...