#8 pertunjukkanmu

111 61 1
                                    

Apa yang salah dengan rasa,
apa yang salah dengan perhatian,
itu semua sebenarnya tidak salah.
namun, cara menyikapi sebagian orang yang salah,
loh cuma perhatian ko di bilang ada rasa,
sedangkan yang benar benar ada rasa
malah di sia siakan.

****

"raa, latihan gak, " tanya Rafael di sela perjalanan mereka menyusuri koridor sekolah menuju ke parkiran untuk kembali dengan aktivitas mereka masing-masing.

"gw ada urusan, " timpal Aira cepat dan mempercepat langkahnya menuju perkiran.

Ke empat teman nya yang di tinggal di belakang hanya bisa diam dan tak berkata apa-apa selain kebingungan melihat tingkah Aira yang terburu-buru entah ingin kemana.

"udahlah kita latihan aja lanjut, lu gimana ka mau balik, " ujar Afan yang memecahkan keheningan di tengah perjalanan mereka, Fatir dan Rafael yang mendengar perkataan Afan sontak mengangguk dengan cepat, dan melanjutkan kegiatan pikiran mereka masing-masing.

"gw mau kumpulin puisi nya dulu kalian duluan aja gw gppa," jawab Rasyika yang merasa di tanya oleh Afan tadi, sambil memperlihatkan lekukkan senyum di bibirnya yang tipis itu.

Afan, Rafael, Fatir yang mendengar jawaban Rasyika langsung mengiyakan perkataan Raysika, dan pergi berjalan cepat meninggalkan Rasyika.

Rasyika yang melihat ketiga teman nya itu hanya tersenyum dan memutar balik tubuhnya untuk melangkah ke ruang osis, dan menyelesaikan kegiatannya dengan osis lain.

Sementara itu Afan, Fatir, Rafael yang berjalan menuju ke arah parkiran terus-menerus membicarakan hal yang tidak jelas.

"makan bang, somay di geprek, " teriak Rafael kepada penjual somay yang selalu mangkal di depan gerbang sekolah mereka, sambil memperaktekan tingkah konyol di depan ke dua teman nya.

Fatir yang geram melihat tingkah temannya hanya menggeleng-geleng kepala, sambil sesekali mendorong badan Rafael agar menjauh darinya.

Sedangkan Afan hanya tertawa melihat tingkah Fatir yang merasa jijik dengan Rafael sedangkan Rafael terus-terusan saja ingin mendekati Fatir.

Sesampainya tepat di depan motor mereka masing-masing dan langsung memandang satu sama lain seperti akan ada satu hal yang terjadi di antara mereka.

"balapan kuy mumpung pake motor semua, " ujar Fatir di tengah tatapan kedua teman nya yang tersenyum layaknya devil.

Mendengar itu mereka langsung menaiki motor mereka masing-masing dan menyiapan motor mereka untuk melaju kencang melewati gerbang sekolah yang menjadi garis start mereka.

"siap 1, 2, 3, mulai. " aba-aba Afan kepada Rafael dan Fatir , yang sontak saja langsung menancapkan gas mereka dan melajukan motor mereka yang melewati kerumunan siswa sma bakti wisada yang hendak pulang ke rumah juga.

Saat balapan di mulai mereka bertiga tampak lihay dalam mengendarai motor mereka dan saling berbicara ocehan yang membuat ketiganya kadang tertawa di tengah kegiatan itu.

****

Di sisi lain Aira hanya terus berada di mobil nya yang terjebak di kemacetan jalanan di jakarta ini, yang membuat siapapun akan kesal karna kemacetan ini.

Tapi Aira hanya menghembuskan napas kasar dan sesekali melihat ponsel yang berada di tangan kirinya.

'arghhh lama banget," oceh Aira di tengah kemacetan dengan posisi badan yang tengah di benarkan.

Berada di kondisi seperti ini Aira hanya terus-menerus mengoceh dan lelah dengan kemacetan ini, lalu ia memandang ke jendela dan melihat banyak orang yang berjalan di trotoar jalan raya ini, tanpa di sengaja Aira melihat seorang anak kecil yang di gendongan oleh ayahnya dan tepat di samping nya ada seorang ibu yang menenteng sebuah plastik makanan di tangan kirinya sambil sesekali menatap putri kecil yang di gendongan oleh suaminya itu, sontak saja lekukan bibir Aira telihat yang memastikan dirinya sedang tersenyum melihat apa yang barusan ia lihat sebuah keluarga kecil yang amat sangat bahagia.

Ay & Ar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang