Hai wanita kuat yang sedang menjalani tahap melupakan, sebaiknya jika kau ingin melupakan sesorang jangan kau lupakan kenangan nya tapi mulai lah dengan mencoba mengikhlaskan yang terjadi pada dirimu dan dirinya, karena sekuat apapun kau melupakan kenangan sekuat itupun kenangan akan hadir tanpa kita sadari.
***
Arga berjalan dengan langkah yang amat cepat dia sekarang sangat ingin berada di taman belakang sekolah, dia seperti ingin merenung akan hal yang akan terjadi jika Aira membaca kertas yang ia tulis untuknya.
'semoga dengan gw tulis itu dia gak ngjauh sama gw.' batin Arga seraya menatapa ke arah sekeliling taman.
Dia baru pertama kali ini menemukan seseorang yang amat sulit untuk di ajak bicara dan sangat sulit pula untuk di tebak, maka dari itu Arga kagum dan mungkin mulai mencintainya perlahan. Arga terus tersenyum dengan aneh nya hingga dia tak menyadari Rasyika sudah berada di belakang nya.
Rasyika yang tadinya hanya ingin ke taman belakang untuk mengambil beberapa tanaman untuk di pindahkan kedepan, kaget dengan adanya Arga yang sedang duduk di sana dan menulis sesuatu di buku, sontak saja Rasyika yang seharusnya mengambil tanaman, tiba-tiba melupakan niatnya mengambil tanaman itu dia malah berjalan ke dekat Arga dan ingin berbicara dengan nya. Namun saat Rasyika melihat Arga yang sedang asik tersenyum dengan tangan nya yang menulis entah untuk siapa hanya terdiam serta menatap Arga dengan tatapan sendunya.
Arga yang merasa ada sesorang yang berdiri tepat di belakang nya sontak saja langsung menoleh ke arah orang tersebut di mana dia adalah Rasyika yang tengah berdiri mematung seperti orang yang memikirkan sesuatu.
"ras, sini duduk jangan diri si situ aja." seru Arga kepada Rasyika dengan menunjuk satu tempat kosong di samping nya.
Rasyika yang mendengar perkataan Arga langsung menyadarkan lamunan nya.
"eh iya ga."
Arga yang melihat rasyika duduk di sampingnya langsung menutup buku yang tadi ia sedang tulis dan menatap ke arah Rasyika dengan serius.
Rasyika yang merasa di tatap oleh Arga hanya diam seribu bahasa dan entah apa yang membuat nya tak mampu melakukan apapun selain diam disamping lelaki yang ia sukai.
"ngapain Ras, ada yang bisa gw bantu?" tanya Arga yang memulai percakapan di antara mereka berdua.
"eh gppa tadi emm cuma mau ambil tanaman eh ya gtu, tapi pas liat Arga penasaran aja Arga ngapain gtu di sini sambil kek lagi nulis gitu." jawab Rasyika yang mulai grogi dengan pertanyaan yang di ajukan oleh Arga.
Arga yang mendengar jawaban dari Rasyika hanya mengoh kan jawaban nya serta mulai memperlihatkan buku yang dia miliki kepada Rasyika.
"yudh sini nih liat." seru Arga dengan menyampingkan duduk nya ke arah Rasyika dengan kepalanya yang sedikit di majukan untuk bisa memperlihatkan kepada Rasyika
Rasyika yang melihat perlakuan Arga yang seperti itu kepada merasa detak jantung nya berdebar hebat serta pipinya yang mulai terlihat merona. Saat Rasyika melihat beberapa catatan yang Arga perlihatkan dia tak berhenti di buat tersenyum saat membaca kata satu persatu, karena itu semua dalam bentuk kalimat yang sangat indah serta beberapa dari itu banyak pujian untuk seorang wanita, namun ia tak mengetahui siapa wanita itu.
'owh ayola Ras jangan baper jangan baper.' batin Rasyika yang mulai meyakinkan dirinya sendiri agar tidak di buat salah tingkah oleh lelaki di samping nya itu.
Saat Rasyika membaca isi buku tersebut yang ada di pikiran nya siapa wanita yang Arga cerita kan dalam puisi ini dan siapa wanita yang berhasil membuat Arga menulis seperti ini, siapa dia Rasyika iri dengan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ay & Ar
Fanfiction"Kamu tau ga Walaupun aku udah gaada Cinta aku ke kamu masih terus tumbuh Lewat arga Dan mungkin arga orang yang kamu cinta Tapi aku orang yang selalu kamu dan arga kenang. Sampai jumpa." **** Kisah beberapa orang remaja yang terjebak di lingkup...