#29 kambuh

49 28 0
                                    

Lucu yaa ketika aku selalu harus membantu orang yang sedang bersedih menenangkan mereka, serta terus membuat lelucon agar dia bisa terhibur namun saat dia kembali pulih, dirinya sudah melupakan ku.
Tapi diriku tak akan pernah lelah membantu beberapa orang yang bahkan tak tahu terima kasih karena dengan hal itu banyak hal baik lain nya yang terjadi karena kesabaran.

Kali ini entah apa yang membuat Aira sedikit menyimpan rasa jengkel dilubuk hatinya, Apalagi saat dia melihat Rasyika bersama Arga di jam istirhat.

"udah lah gppa." batin Aira yang sudah memasuki gerbang rumahnya.

Dia sudah sampai dan langsung dengan cepat menuruni mobilnya serta mulai berjalan masuk, untuk sedikit menenangkan pikiran nya. Apalagi saat ini perasaan nya sedang sangat campur aduk,karena Arga yang bersama Rasyika. Cukup aneh bagi Aira apalagi dirinya sudah mulai memahami bagaimana perasaan nya pada Arga untuk saat ini.

Saat dia masuk ke dalam rumahnya terlihat teman-teman sosialita dari bundanya, Aira hanya diam di depan pintu masuk rumahnya dengan memandang semua teman-teman dari bundanya, untuk saat ini dia berasa berbeda.

"waah anakmu yaa aulia"

"cantik sekali persis kamu"

"tapi dia kurang feminim yaa"

"hebat kamu, seorang single parent tapi sekarang sudah sukses merawat anaknya dengan baik"

"kerja iya, rawat anak juga iya hebat"

Itulah percakapan yang di ucapkan beberapa orang untuk Aira dan bundanya. Aulia terlihat seperti tersenyum dan mulai menanggapi perkataan dari teman teman nya.

Sedangkan Aira dirinya masih diam di pintu utama, sampai Aulia datang menghampirinya dan mengajak nya ke teman-teman nya, Aira sebenarnya ingin menolaknya tapi tak mungkin, itu bisa merusak nama bundanya dan tidak baik, karena bagi bundanya karir dan nama baik sangat penting.

'sini sayang.' seru bundanya yang mulai menggandeng Aira untuk di bawa duduk bersama teman-teman nya.

"memang ya Image paling penting." batin Aira sembari mengikuti langkah bundanya.

Sesaat Aira sudah duduk di sofa di samping bundanya, beberapa dari teman bundanya mulai sesekali bertanya banyak hal pada, sedangkan Aira dia kebingungan akan menjawab apa selain kata iya.

"pasti Aulia selalu ada buat kamu kan, dia sayang banget pasti sama anak semata wayang nya ini." ucap salah satu perempuan yang duduk tak jauh dari sofa mereka.

Menurut Aira itu adalah salah satu pertanyaan yang menyakitkan untuk nya apalagi pertanyaan itu di tanyakan padanya dan juga ada Aulia di dekatnya, jatung Aira berdetar tak karuan serta dia mulai bekeringat sedikit karena halusinasi kecemasan yang tiba-tiba muncul di benaknya. Sehingga dia hanya bisa menjawab iya dengan masih tersimpan kecemasan dalam dirinya.

"iyaa saya sayang banget sama dia aplagi dia yang akan mewarisi semuanya." lanjut Aulia dengan sesekali tersenyum ke arah teman-teman nya.

Bi asih yang sedang membawakan minuman tambahan untuk teman-teman Aulia, malah melihat raut wajah kecemasan Aira serta terlihat dia mulai berkeringan, bi asih mulai meminta Aulia untuk membiarkan Aira ke kamarnya karena dia takut Aira akan melakukan hal yang di luar kendalinya apalgi sedang ramai seperti ini.

"sebaiknya Aira ke kemarnya Aulia apalagi dia baru sampai dari aktivitas nya seharian di sekolah." bisik bi asih yang menuju ke arah Aulia.

Aulia yang mendengar itu hanya mengangguk dan tersenyum ke arah bi asih.

"sana nak sama bi asih, pasti cape." ujar Aulia kepada Aira di samping nya.

Sontak saja bi asih langsung membantu Aira berdiri dan mulai berjalan beriringan bersama Aira meninggalkan tempat itu.

Ay & Ar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang