Senyum indah di bibirmu, sehangat sinar matahari pagi, seindah pelangi yang menghias bumi. Semua itu sementara namun melekat akan bekasnya.
***
"Aira, Afan sudah datang." panggil bibinya sembari mengetuk pintu Aira.
Aira yang mendengarnya hanya berkata iya, dirinya masih sibuk dengan obat yang di carinya.
Aira mencari ke semua tempat di kamarnya, tak kunjung menemukan nya akhirnya dia menyerah mencarinya, dia keluar dan ingin bertanya saja pada bibinya.
"lama banget tuan putri." ucap Afan saat Aira mulai membuka pintu kamarnya.
"gw nyari obat." jawab Aira cepat.
Setelah itu Aira langsung saja berjalan keluar kamarnya dan menarik Afan bersamanya.
Kini Aira sudah berada di dapar mancari bibinya untuk menanyakan prihal obat nya."oiyaa stok di bibi sudah abis," jawab bibinya saat mendengar Aira menanyakan hal itu.
"nah yaudah sekalian aja yuk ra." timpa Afan di antara keduanya.
Aira yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, mereka pun berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil Afan yang sudah terparkir sempurna di sana.
Sepanjang perjalanan, Afan selalu berusaha membuat percakapan agar Aira bisa sedikit santai dan juga tertawa kecil dengan semua perbincangannya dengan Afan.
***
Rasyika yang kini tengah berlari pagi di area kompleknya untuk sedikit menghilangkan stress, karena kali ini perasaan sedang kacau dan tidak jelas akibat kemarin.
Rasyika kali ini sudah duduk di kursi taman sambil bermain ponsel, dirinya tengah mengecek sesuatu hal di ponsel nya. Sampai dia tak menyadari ada Fatir di depan nya sekarang.
"rass." sapa Fatir yang membuat Rasyika mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat Fatir yang berdiri didepan nya.
Rasyika langsung saja tersenyum dan memberika ruang untuk Fatir duduk di sebelahnya.
"tumben ras, biasanya maless." ujar Fatir karena kebingungan dengan Rasyika yang tiba-tiba lari pagi di kompelknya.
"gppa." jawab Rasyika singkat.
Mereka pun memulai obrolan dengan Fatir yang selalu berusaha mencari celah agar mereka bisa berbincang dengan nyaman saat itu.
"lu masih mikirin dia ras?" tanya Fatir di tengah obrolan dengan Rasyika.
Rasyika yang kaget dengan pertanyaan Fatir, membuat dirinya enggan menjawab dan mengalihkan pembicaraan nya dengan Fatir.
Fatir yang merasa Rasyika sepertinya sudah tak ingin membicarakan nya memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan mengenai Arga, Fatir yang masih berusaha untuk menghibur Rasyika langsung saja mengajak nya untuk berkeliling komplek kembali dan mencari makanan untuk sarapan nya.
Rasyika yang menyadari hal itu hanya mengiyakan dan berjalan di samping Fatir dengan dirinya yang masih memikirkan yang tadi Fatir katakan, apakah dirinya masih memikirkan nya? Sepertinya iya Rasyika masih belum bisa melupakan Arga yang jelas-jelas memberikan dia perhatian yang seharusnya dia tak dapatkan.
Mereka menghabisakan waktu bersama pagi ini dengan mengelilingi komplek dan sarapan bubur ayam di depan kompleknya, Fatir yang merasa Rasyika sudah mulai bisa tersenyum lepas dan mengeluarkan sifat manjanya hanya mampu mengeluarkan senyum dan lega di hatinya.
***
Saat ini Afan dan Aira sudah berada di sebuah restaurant untuk makan, setelah menemanin Aira untuk memberi obatnya, Afan berencana membawa Aira ke taman bunga untuk membuat dirinya lebih bahagia di hari ini, namun dia memilih membawanya ke sebuah restaurant terlebih dahulu agar menghilangkan rasa lapar di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ay & Ar
Fanfiction"Kamu tau ga Walaupun aku udah gaada Cinta aku ke kamu masih terus tumbuh Lewat arga Dan mungkin arga orang yang kamu cinta Tapi aku orang yang selalu kamu dan arga kenang. Sampai jumpa." **** Kisah beberapa orang remaja yang terjebak di lingkup...