#18 cinta segitiga

61 32 6
                                    

Saat kita jatuh cinta, kenapa patah hati begitu mudah?
Apa karena kita salah menaruh hati?
Atau waktu yang belum tepat menyatukan kita?
Ataukah kau memang yang jelas-jelas tidak mencintaiku?

****

Aira yang sudah melihat berbagai tampilan di panggung mulai memilih berjalan keluar area panggung dan memilih pergi ke pameran untuk sekedar melihat-lihat.

Namun saat dia mulai berjalan pelan ke arah panggung, Aira masih mencari seseorang yang ia ingin dia berada di samping nya, namun Aira tak kunjung menemuinya.

"haii" seru seseorang yang memanggil nama Aira sambil satu tangan nya memegang pundaknya dari arah belakang.

Aira yang merasakan pundaknya di pegang oleh seseorang mulai membalikkan badan nya ke arah belakang dan dia melihat seorang lelaki yang dia cari sedari tadi. Aira yang sekarang tepat berdiri di depan Arga mulai terlihat tersenyum ke arah Arga yang tengah memperhatikan nya.

"ko jadi canggung ya?" ujar Arga sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal mungkin karena dia sedang bingung. Sontak saja Aira yang mendengar itu hanya tersenyum dan enggan berkata apa - apa.

"Aira ko disini kanapa gak gabung sama panitia lain aja di area panggung."

"pengen aja."

"yaudah yuk liat-liat deh." ujar lagi Arga dengan tangan nya yang seperti mempersilahkan Aira untuk berjalan terlebih dahulu.

Aira dan Arga pun mulai berjalan dan melihat lihat berbagai pameran, mereka masih nampak canggung walau sebenarnya di antara kedua ingin sekali memulai percakapan. Aira yang kaget karna Arga yang tiba-tiba menarik tangan nya untuk melihat sebuah lukisan yang indah tentang sebuah pemandangan, mereka pun melihat lukisan itu dengan tersenyum serta mulai memuji Apa yang dia lihatnya.

Mereka pun tak luput ke bazar untuk membeli makanan, di sana lah mereka mulai bercanda ria dan tertawa lepas.

Mereka berdua berjalan-jalan memutari dan melihat-lihat semua pameran yang di sediakan sampai mereka berdua lelah dan memilih untuk duduk di dekat kolam ikan sekolah.

"minggu kosong ra?" tanya Afan sambil melihat Aira yang sedang menikmati gulali yang dia belikan untuknya.

"ada janji sama Afan." jawab Aira

Arga yang mendengar itu hanya mengohkan jawaban Aira serta kembali fokus melihat wajah imut Aira yang sedati tadi sangat menggemaskan.

"gausah liat-liat dah." ujar Aira yang merasa di perhatikan oleh Arga.

Arga yang mendengar Aira berkata seperti ini hanya tersenyum dan kembali menatap ke arah depan.

"tuhan adil ya mengambil sesuatu di kehidupan dan memberi gantinya yang lebih indah." ujar Arga dengan matanya yang memandang ke atas

Aira yang mendengar itu langsung mengentikan aktivitas makan nya dan mulai memandang ke arah Arga dengan penasaran apa yang di maksudnya.

"gaush liatin bingung gtu deh." sindir Arga karena Aira yang memandang nya dengan penasaran nya.

Aira yang mendengar jawaban dari Arga pun hanya menekukkan kedua bibirnya dan kembali memakan gulali miliknya.

Arga yang melihat Aira seperti itu mulai tersenyum dengan tingkah Aira yang jauh berbeda dari sebelumnya.

Merekapun terhanyut dalam pikiran masing-masing, sampai Arga mulai kembali menjahili Aira dengan menarik hidung nya dengan gemasnya dan membuat muka konyol untuk membuat Aira tertawa, Aira yang mendapat perilaku seperti itu dari Arga hanya mampu tertawa dan mendorong nya karena menarik hidunya, hingga Arga sempat hampir terjatuh dari kursi namun Aira langsung saja menariknya, lalu mereka tertawa bersama.

Ay & Ar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang