#35 Alisa

49 26 2
                                    

Saat ku mengingat janji ku kembali, untuk tidak pernah menaruh rasa, namun aku malah mengingkari nya, diri ini mulai mencintaimu di saat kau tidak lagi mencintaiku. Sebercanda itukah cinta.


Aira kini sudah berada di kediaman Alisa. kini tengah duduk di sofa tamu.

Dirinya terlihat menjelajahi seluruh ruangan itu, dan melihat sebuah foto Alisa dengan seseorang.

"ibu sudah menikah?" tanya Aira pada saat Alisa yang datang dengan membawa kotak p3k miliknya.

"iya sudah, hampir 10 tahunan." jawab Alisa dengan tersenyum ke arah, Alisa pun kini sudah duduk dan membantu mengobati luka di tubuh Aira.

Aira merasakan cukup familiar dengan lelaki itu namun dia menepis semuaa rasa penasaran nya. Aira merasa senang ketika Alisa dengan baik ingin mengobati lukanya sudah seperti ibu bagi Aira.

Tiba tiba terdengar suara tangisan dari arah lantai dua yang membuat Alisa langsung berdiri dan berlari ke lantai dua itu. Aira yang mengetahui bahwa anak dari Alisa sedang menangis, dirinya mulai ikut berjalan untuk melihat anak dari Alisa.

Saat itu pun Aira melihat wajah lucu seorang anak kecil laki-laki yang kini sedang tertidur lelap di samping ibunya yang sedang membelai halus kepalanya, Aira malah mengingat masa kecilnya saat itu. Tanpa sengaja Aira mulai memperlihatkan senyum nya.

"Aira kamu tidur aja udah malam juga ini, kamu bisa tidur di samping kamar ini, ibu gak bisa nganterin takut dianya bangun lagi." ujar Alisa dengan senyum yang mengarah ke arah.

Aira malah berjalan ke arah Alisa dan putra, dia ikut duduk di samping Alisa dan mulai memandang putra Alisa yang sedang tertidur dengan wajah nya yang tersenyum.

"nama dia siapa bu?" tanya Aira dengan tangan nya yang mulai memegang pipi Anak itu dengan lembutnya.

"Elvano, bisa di panggil dede el." ujar Alisa

"anak ibu ini baru dia? " tanya Aira yang mulai penasaran.

"iya kami memang sudah 10 tahun menikah namun baru dia lah umur dia pun baru 2 tahun," jawah Alisa dengan mengingat-ingat sesuatu.

Aira yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya serta kembali melihat ke arah El dan tersenyum.

Alisa yang melihat itu mulai berdiri dan memegang ke dua pundak Aira.

"sebaiknya kamu tidur nak sudah malam sekalian istirahat," ujar Alisa dengan lembut kepada Aira di depan nya.

Aira yang mendengar itu hanya tersenyum dan mulai berdiri, dia pun tak lupa pamit lalu meninggalkan kamar itu.

Sesampai nya Aira di sebuah kamar dirinya langsung duduk di tepi kasur dengan tangan nya yang memegang kepalanya karena tiba tiba semua pikiran tentang paman dan masa lalunya hadir, dia mulai memegang kepalanya frustasi serta mengacak-acak rambut dia mulai kehilangan kendali, namun Aira sebisa mungkin menepis semua pikiran itu dan mulai merebahkan dirinya di kasur itu agar bisa kembali tenang sampai pagi tiba.

***

Alisa mulai terbangun saat matahari menyinari di balik jendela nya, dirinya mulai terbangun dan langsung saja bersiap-siap di pagi hari ini.

Saat dirinya telah bersiap-siap dia langsung ke kamar Aira dan mulai duduk di tepi tempat tidur itu,

"gadis yang kuat," ujar Alisa dengan tangan nya merapikan rambut Aira dan mencium kening nya.

Setelah itu Alisa mulai meninggalkan kamar itu dan dirinya segera secepat mungkin ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi ini. Namun dirinya tak lupa menyiapkan baju untuk Aira pakai nantinya.

Ay & Ar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang