Saat terindah di hidup ketika menemukan sebuah kebahagiaan yang di ciptakan oleh orang-orang yang kita sayang.
Matahari yang saat ini bersinar cerah di sambut oleh langit biru yang sangat indah membuat siapa pun betah untuk memandang ke atas."hari terakhir persiapan sebelum pensi sekolah yang di adakan besok jadi kami selaku guru, karyawan dan para staf menghimbau untuk melakukan persiapan sematang mungkin di hari ini, terimakasih." ucap kepala sekolah Sma bakti di depan para siswa yang sedang berdiri di lapangan.
Semua siswa siswi yang mendengar perkataan itu hanya bisa berdiam diri, dan menunggu sampai kapan kepala sekolah mereka menghentikan pidatonya serta membubarkan mereka semua yang masih tengah berdiri di lapangan.
Sesaat sebelum mereka di buburkan dari keremunan, semuanya sudah terlihat lemas dan tidak bersemangat mendengar celotehan dari kepala sekolah mereka.
'iya pak kita tau'
'yaelah gc kek'
'gw juga tau buruan napa'
Protes para siswa siswi yang mulai lelah dengan pidato sang kepala sekolah dan akhirnya mereka pun di persilakan untuk meninggalkan lapangan dan masuk ke kelas masing-masing.
Namun Aira yang memang sebagi ketua osis dia tidak langsung ke kelas nya melainkan dia memberikan instruksi kepada para rekan osisnya.
Setelah sudah selesai melakukan nya Aira dkk langsung masuk ke kelas untuk memulai lagi pelajaran yang akan di terima hari ini sebelum nantinya mereka akan sibuk dengan segala hal mengenai pensi ini.
****
"mana sih lama banget." ujar Rasyika yang sudah lelah menunggu para teman nya yang tak kunjung datang membantunya menata sebagain dari dekorasi ini.
Rasyika yang di buat kesel karena tidak ada yang membantunya, memilih pergi dan meninggalkan tempatnya untuk memanggil saja dari pada harus menunggu mereka semua yang entah sampai kapan.
"yaudh nanti gw nyusul." ujar Aira yang kepada seseorang yang didepan dia adalah Arga, mereka berdua tengah membicara sesuatu yang entah apa yang dibicarakan.
Rasyika yang melihat hal itu hanya bisa menatap kedua nya dengan tetapan sendu di kedua bola matanya karena melihat mereka, Rasyika sangat sedih melihat keduanya berbicara seperti itu tapi dia bisa apa, dia bukan siapa-siapanya Arga. Lagi pula orang yang sedang berbicara dengan Arga adalah sahabatnya sendiri.
"rass," panggil seseorang dari arah belakang nya dia adalah Rafael.
Rasyika yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Rafael yang tengah berdiri diam ke arahnya. Rasyika memang sedikit agak harus melihat Rafael yang menatap nya seperti itu.
"kenapa el?" Tanya Rasyika yang merasa terpanggil oleh Rafael.
"lu suka dia? " tanya lagi Rafael sembari tangan nya menunjuk ke arah Arga.
Rasyika yang menyadari hal itu hanya membesarkan bola matanya tanda tidak percaya kenapa Rafael bisa mengatahui hal itu, padahal dirinya juga tak pernah cerita mengenai hal pribadinya kepada semua orang tapi kenapa Rafael mengetahui tentang hal itu , apa karena tingkahnya yang terlalu menonjol seakan-akan memang dia menyukainya.
"rass, jawab!" tanya kembali Rafael yang di sertai penekanan agar membuyarkan lamunan Rasyika.
Namun lagi-lagi Rasyika hanya diam serta enggan berbicara atau pun menjawab pertanyaan dari Rafael itu.
"yh diem, nih ya rass gw anggap lu emang suka gara-gara gak jawab dan dia sukanya sama Aira liat aja care banget sama dia jadi mendingan lu ya ngerti lah dari pada sakit hati kan." ucap Rafael sembari tangan nya yang menepuk bahu Rasyika dengan perlahan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ay & Ar
Fanfiction"Kamu tau ga Walaupun aku udah gaada Cinta aku ke kamu masih terus tumbuh Lewat arga Dan mungkin arga orang yang kamu cinta Tapi aku orang yang selalu kamu dan arga kenang. Sampai jumpa." **** Kisah beberapa orang remaja yang terjebak di lingkup...